305
L = l + 2 x + R atau L = l + 2 x + d
Gambar 120.
Jarak tempuh pada pengefraisan Vertical
d. Perhitungan waktu pengerjaan T
Waktu pengerjaan = Jarak tempuh meja x frekwensi pemakanan dibagi Kecepatan gerakan meja mesin.
f L.i
T
di mana f= f. z. n
Dimana:
T = waktu pengerjaan
i = frekwensi pemakanan
z = jumlah mata potong
Contoh: Hitung waktu pengefraisan bila diketahui jumlah mata potong pisau z 4 buah, panjang benda kerja 250 mm, jarak tempuh
total L 285 mm, kecepatan pemakanan f 0,2 mm, dan putaran mesinnya n 400 rpm. Bila frekwensi pemakanannya i satu kali,
maka waktu pemesinannya adalah:
menit 89
, 400
. 4
. 2
, 285.1
n .
z .
f i
. L
T
2.10 Langkah-langkah pengoperasian Mesin frais
Pengoperasian mesin frais pada dasarnya sama dengan mengoperasian mesin perkakas lainnya yaitu harus berpedoman pada
petunjuk pengopersian atau biasa disebut SOP Standart Operation
Sheet Dari berbagai mesin perkakas yang ada mesin frais termasuk
salah satu mesin yang dapat digunakan untuk membuat berbagai macam bentuk komponen sebagaimana sudah diuraikan di atas.
Dengan demikian diperlukan langkah-langkah yang cermat dan teliti dalam mengoperasikannya. Langkah-langakh yang dapat sebagai
acuan dalam mengopersikan mesin frais antara lain :
Di unduh dari : Bukupaket.com
306
a. Pelajari dan ikuti petunjuk SOP sebelum mengoperasikan mesin frais
b. Pelajari gambar kerja untuk menentukan langkah kerja yang efektif dan efesien.
c. Tentukan karakteristik bahan yang akan dikerjakan untuk menentukan
d. Tentukan jenis cutteralat potong dan median pendingin yang akan digunakan.
e. Tapkan kualitas hasil penyayatan yang diinginkan. f.
Tentukan geometri alat potong yang digunakan dengan tepat g. Menentukan alat bantu yang dibutuhkan di dalam proses.
h. Tentukan roda-roda gigi pengganti apabila dikehendaki adanya pengerjaan-pengerjaan khusus.
i. Tentukan parameter-parameter pemotongan yang berpengaruh
dalam proses pengerjaan kecepatan potong, putaran mesin, kecepatan
pemakanan, kedalaman pemakanan, waktu pemotongan dll.
Untuk melaksanakan langkah-langkah diatas, kita terlebih dulu harus dapat menghidupkan mesin. Setiap mesin mempunyai bagian
sendiri-sendiri yang digunakan untuk menghidupkan mesin, sebagai contoh pada mesin frais HMT. Untuk menghidupkan kita harus
mengaktifkan saklar aliran listrik kemudian kita menekan swit “on” untuk mengalirkan arus listrik, sedangkan untuk mematikan kita cukup
menekan swit “off” maka dengan demikian putaran mesin akan berhenti. Sedangkan pada mesin Bridge port peletakan handle-hanle
untuk menghidupkan mesin tidak sama dengan mesin HMT. Akan tetapi pada prinsipnya cara menghidupkan sama dengan mesin HMT
termasuk jenis mesin frais lainnya.
2.11 Jenis-jenis Pemotonganpemakanan pada mesin frais