Aciclovir 800 mg Kategori Gyssens

105 Tabel XLI. Analisis Antibiotika Pada Kasus 16 Berdasarkan Diagram Alir Gyssens Analisis berdasarkan Diagram Alir Gysenss Antibiotika :

2. Aciclovir 800 mg Kategori Gyssens

Hasil Assesment LolosTidak Lolos Per Kategori Kategori VI Lolos Kategori VI Data rekam medis pasien lengkap Assessment : Data rekam medis lengkap. Kategori V Lolos Kategori V Ada indikasi infeksi bakteri Assessment : Ada indikasi infeksi bakteri pada pasien yang menderita herpes zoster yang disebabkan oleh varicella zoster Wells et al, 2015. Kategori IV A Lolos Kategori IV A Tidak ada antibiotika yang lebih efektif Assessment : Tidak ada antibiotika yang lebih efektif, antibiotika lini pertama dalam pengobatan herpes zoster adalah aciclovir 800 mg Wells et al, 2015. Kategori IV B Lolos Kategori IV B Tidak ada antibiotika yang lebih aman Assessment : Antibiotika ini cukup aman digunakan karena tidak ada kontraindikasi dengan kondisi fisiologis pasien kecuali hipersensitivitas terhadap aciclovir dan tidak ada interaksi dengan obat lain yang digunakan kecuali dengan etanol dan mycophenolate Lacy et al, 2011. Kategori IV C Lolos Kategori IV C Tidak ada antibiotika yang lebih murah Assessment : Harga antibiotika aciclovir 800 mg merek Clinovir Tablet Perusahaan Pharos adalah Rp 14.960,00 lebih murah dibandingkan antibiotika aciclovir 800 mgmerek Zovirax Tablet Perusahaan GlaxoSmithKline Indonesia adalah Rp 31.680,00 MIMS, 2015. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106 Kategori IV D Lolos Kategori IV D Tidak ada antibiotika yang lebih spesifik Assessment : Tidak dilakukan kultur bakteri sehingga tidak diketahui jenis bakteri penginfeksi pasien, maka pemberian antibiotika secara empiris. Antibiotika aciclovir 800 mg secara oral merupakan golongan antivirus sehinggga tepat digunakan untuk pengobatan herpes zoster yang disebabkan varicella zoster Lacy et al, 2011 and Wells et al, 2015. Kategori III A Tidak Lolos Kategori III A Penggunaan antibiotika terlalu lama Assessment : Penggunaan antibiotika aciclovir 800 mg secara oral terlalu lama, waktu yang dianjurkan 5 hari sedangkan penggunaan antibiotika aciclovir 800 mg secara oral pada pasien yang menderita herpes zoster diberikan selama 14 hari Lacy et al, 2011. Kesimpulan Penggunaan antibiotika terlalu lama Kategori III A 107 Lampiran 21 Contoh Rekam Medis Kasus 17 Nama Pasien : Kasus 17 No RM : 78056 Umur : 68 tahun Jenis Kelamin : laki-laki Tanggal Masuk : 08.02.2015 Riwayat : Alergi terhadap X-ray yang mengandung iodin dan diklofenak Tanggal Keluar : 13.02.2015 Diagnosa Penyakit :  Sepsis dengan pneumonia influenza yang disebabkan influenza A dan virus B - Parameter peradangan secara signifikan menurun  Eksaserbasi berturut-turut pada COPD  Sering hipokalemia  Hipertensi arteri saat hipotonia arteri  Adipositas  Diabetes melitus tipe 2 OAD Hasil Laboratorium : MZV Labor Ravensburg-Labor Dr. Gartner vom 11.02.2015 : Serum Influenza A-Virus AK IgA EIA 22Uml 10 Influenza A-Virus AK IgG EIA 42Uml 10 Influenza B-Virus AK IgG EIA 20Uml 10 Influenza B-Virus AK IgG EIA 20Uml 10 MZV Labor Dr. Gartner Kollegen vom 09.02.2015 : Wound smear wade links pada 09.02.2015 : Staphylococcus epidermidis jarang ada Wound smear wade rechts pada 09.02,2015 : spesies Bacillus besar dan Staphylococcus epidermidis banyak Transthorakale Echokardiographie vom 13.02.2015 : HF Heart Failure antara 88 - 100 menit PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108 Tabel XLII. Profil Penggunaan Antibiotika dan Obat Lain Pada Kasus 17 Nama Antibiotika Dosis Antibiotika Aturan Pemakaian Lama Pemberian Jalur Pemberian Meropenem 1 g 3x1 gram 4 hari Intravena Klacid 500 mg 2x1 sehari 5 hari Intravena Nama Obat Dosis Obat Aturan Pemakaian Lama Pemberian Jalur Pemberian ASS 100 mg 1x sehari 6 hari Oral Levetiracetam 250 mg 3x sehari 6 hari Oral Lyrica 75 mg 3x sehari 6 hari Oral Carbamazepin 200 mg 12 dalam sehari 6 hari Oral Marcumarin - - 6 hari Oral Digimerck 0,1 mg 1x sehari 6 hari Oral Salofalk - dihentikan - Oral Spironolacton 25 mg 1x sehari 6 hari Oral Eubiol Kps - 2x1 sehari 6 hari Oral Nebilet 2,5 mg 1x sehari 6 hari Oral Lasix obat diuretik 500 mg 500 mg 24 jam Perfusor Oral Magnesium - - Perfusor Oral Propofol - - Perfusor Intravena Sufentanil - - Perfusor Intravena Arterenol - - Perfusor Intravena Cordarex 1050 mg 1050 mg 24 jam Perfusor Oral Jono 2000 mL 1x sehari 6 hari Intravena NaCl 0,9 1000 mL 1x sehari 6 hari Intravena Smofkabiven 1000 mL 1x sehari 6 hari Intravena 109 Tabel XLIII. Analisis Antibiotika Pada Kasus 17 Berdasarkan Diagram Alir Gyssens Antibiotika : 1. Meropenem 1 g Kategori Gyssens Hasil Assesment LolosTidak Lolos Per Kategori Kategori VI Lolos Kategori VI Data rekam medis pasien lengkap Assessment : Data rekam medis lengkap Kategori V Lolos Kategori V Ada indikasi infeksi bakteri Assessment : Adanya indikasi infeksi bakteri penyakit pada pasien yang menderita penyakit sepsis yang merupakan sindrom respon inflamasi sistemik sekunder terhadap infeksi bakteri, yang disebabkan Staphylococcus epidermidis dan Bacillus bakteri gram positif dan COPD yang merupakan penyakit paru obstruktif kronis yang disebabkan sebagian besar bakteri gram negatif dan gram positif juga bisa dengan komplikasi eksaserbasi uncomplicanted Wells et al, 2015. Kategori IV A Lolos Kategori IV A Tidak ada antibiotika yang lebih efektif Assessment : Tidak ada antibiotika yang lebih efektif, antibiotika lini pertama dalam pengobatan sepsis dan COPD adalah meropenem 1 g bentuk injeksi dan dikombinasi dengan antibiotika klacid 500 mg dapat meningkatkan efektivitas dalam mengatasi bakteri gram positif pada sespis Wells et al, 2015. Kategori IV B Lolos Kategori IV B Tidak ada antibiotika yang lebih aman Assessment : Antibiotika ini cukup aman digunakan karena tidak ada kontraindikasi dengan kondisi fisiologis pasien seperti terjadi reaksi anaphylactic dan tidak ada interaksi dengan obat lain yang digunakan kecuali dengan probenecid Lacy et al, 2011. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110 Kategori IV C Lolos Kategori IV C Tidak ada antibiotika yang lebih murah Assessment : Harga antibiotika meropenem 1 g merek Merabot Perusahaan Interbat adalah Rp 330.000,00 lebih murah dibandingkan meropenem 1 g merek Eradix Perusahaan Pharos adalah Rp 350.000,00 MIMS, 2015. Kategori IV D Lolos Kategori IV D Tidak ada antibiotika yang lebih spesifik Assessment : Dilakukan dilakukan kultur bakteri sehingga diketahui jenis bakteri penginfeksi pasien maka antibiotika meropenem 1 g diberikan sepsis dan COPD dengan komplikasi eksaserbasi maupun dikombinasikan antibiotika klacid 500 mg dapat meningkatkan efektivitas dalam mengatasi bakteri gram positif pada sespis . Antibiotika meropenem 1 g ini merupakan golongan carbapenem yang berspektrum luas bakteri gram positif dan gram negatif dan sifatnya bakterisid Wells et al, 2015. Kategori III A Lolos Kategori III A Penggunaan antibiotika tidak terlalu lama Assessment : Penggunaan antibiotika meropenem 1 g secara intravena tidak terlalu lama, waktu yang dianjurkan 4-7 hari sedangkan penggunaan antibiotika meropenem 1 g secara intravena diberikan selama 4 hari Lacy et al, 2011. Kategori III B Lolos Kategori III B Penggunaan antibiotika tidak terlalu singkat Assessment : Penggunaan antibiotika meropenem 1 g secara intravena terlalu singkat, waktu yang dianjurkan 4-7 hari sedangkan penggunaan antibiotika meropenem 1 g secara intravena diberikan selama 4 hari Lacy et al, 2011. Kategori II A Lolos Kategori II A Penggunaan antibiotika tepat dosis Assessment : pasien diberikan antibiotika meropenem 1 g secara intravena dengan dosis 1 mg setiap 4 hari. Hal ini sesuai dengan dosis terapi meropenem untuk sepsis dan COPD dengan komplikasi eksaserbasi uncomplicated yaitu 1 g selama 4-7 hari Lacy et al, 2011. 111 Kategori I Lolos Kategori I Waktu pemberian antibiotika tepat Assessment : pasien diberikan antibiotika meropenem 1 g secara intravena dengan waktu pemberian 3x sehari dalam 1 gram setiap 4 hari. Hal ini sesuai dengan waktu pemberian dalam terapi meropenem 1 g untuk sepsis dan COPD yaitu 3x sehari dalam 1 gram setiap 4-7 hari Lacy et al, 2011. Kategori O Penggunaan antibiotika tepat atau bijak Tabel XLIV. Analisis Antibiotika Pada Kasus 17 Berdasarkan Diagram Alir Gyssens Analisis berdasarkan Diagram Alir Gysenss Antibiotika :

2. Klacid 500 mg Kategori Gyssens