Iklan Media Cetak Landasan Teori

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Iklan Media Cetak

Media periklanan merupakan metode komunikasi umum yang membawa pesan periklanan, yaitu televisi, majalah, surat kabar dan sebagainya. Sarana vehicles adalah program siaran khusus atau pilihan posisi cetak dimana iklan dipasang Shimp, 2003 : 504. Seorang ahli pemasaran Kotler 1991 : 237 mengartikan iklan sebagai semua bentuk penyajian non personal, promosi ide-ide, promosi barang produk atau jasa yang dilakukan oleh sponsor tertentu yang dibayar. Artinya, dalam menyampaikan pesan tersebut, komunikator memang secara khusus melakukannya dengan cara membayar kepada pemilik media atau membayari orang yang mengupayakannya Widyatama, 2007 : 16. Menurut Rhenald Kasali dalam buku Manajemen Periklanan Konsep dan Aplikasinya, menyatakan bahwa : “Iklan diartikan sebagai pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat melalui suatu media. Iklan merupakan suatu produk yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan pemasang iklan. Karena itulah pengiklan memanfaatkan kekuatan pencitraan terhadap suatu produk atau jasa yang akan dipasarkan dengan perantara media massa” Kasali, 1992 : 9 Jean Merie Bouriscot seorang kolektor iklan menyebutkan bahwa iklan yang baik harus menyampaikan pesan identitas. Oleh karena itu dibutuhkan suatu 16 kreatifitas yang tinggi agar pesan yang disampaikan dapat dicerna, dimengerti serta dapat membentuk image pada pembaca. Karena apabila iklan yang ditampilkan tersebut dapat menarik dan disukai oleh pembaca, maka iklan yang dibuat berhasil mempengaruhi image pada diri pembaca dan menambah pengetahuan pembacanya Shimp, 2003 : 522. Media cetak merupakan salah satu sarana bagi pembuat iklan yang dalam hal ini adalah pihak advertising. Media ini digunakan untuk menuangkan pesan-pesan dari pihak produsen ke dalam bentuk iklan media cetak. Media cetak adalah suatu media yang statis dan mengutamakan pesan-pesan secara visual. Media ini terdiri dari lembaran dengan sejumlah kata, gambar atau foto, dalam tata warna dan halaman putih Kasali, 1992 : 99. Media cetak itu sendiri meliputi surat kabar, majalah, brosur, pamflet. Media cetak ini memiliki kelebihan khusus dibandingkan dengan media elektronik apabila digunakan sebagai media beriklan, iklan di media cetak memiliki sifat long life umur panjang. Hal ini dikarenakan media cetak yang berupa lembaran-lembaran kertas tersebut dapat dibaca berulang-ulang setiap waktu. Media cetak dalam hal ini adalah berupa majalah, menampilkan iklan melalui penggambaran, karena media cetak merupakan salah satu sarana media cetak yang mampu mengkomunikasikan pesan kepada khalayak dalam jangkauan yang sangat luas. Media cetak memiliki efek untuk mempengaruhi pembacanya dan memberikan pengetahuan bagi pembacanya. Media cetak dalam hal ini berupa majalah yang sangat sering digunakan sebagai media untuk beriklan. Majalah bisa digunakan selain sebagai media informasi produk, juga bisa digunakan untuk memposisikan produk di dalam pikiran khalayak pembaca Sutisna, 2002 : 202. Iklan pada majalah dapat diproduksi atau dijalankan secara hitam putih, hitam putih plus satu warna atau empat warna. Semakin banyak warna yang digunakan dalam iklan, semakin besar harga yang diminta karena meningkatnya harga cetak Johnson, 2004 : 249. Pengaruh iklan yang ditampilkan di media cetak terhadap pembacanya mampu memberikan pengetahuan tambahan maupun pengetahuan yang bersifat baru, dimana iklan yang ditampilkan dibuat sangat menarik untuk merebut perhatian khalayak pembacanya. Dengan demikian akan menimbulkan daya ingat kepada khalayak pembacanya secara maksimal tentang isi pesan yang disampaikan sehingga daya ingat khalayak pembaca relatif baik apabila dibandingkan dengan khalayak sasaran media lainnya. Jadi iklan media cetak adalah pesan atau informasi tentang penawaran pesan- pesan visual yang disampaikan kepada khalayak dengan menggunakan media cetak seperti majalah, surat kabar, brosur sebagai perantara

2.1.2 Majalah sebagai Media Iklan

Dokumen yang terkait

CITRA PEREMPUAN DALAM BRANDING IKLAN PRODUK DI TELEVISI(Analisis Semiotik pada Iklan Shampo Pantene Versi”Berkilaulah”)

0 4 2

IDEOLOGI PADA IKLAN PRODUK KECANTIKAN DI TELEVISI (Analisis Semiotik pada Iklan Skinwhite versi Anak Sekolah, Clear versi Sandra Dewi)

0 7 18

Representasi "Kecantikan" Pada Iklan Clear "Soft and Shiny Hair Model".

0 3 5

REPRESENTASI SENSUALITAS PEREMPUAN DALAM IKLAN AXE (Studi semiotik representasi sensualitas perempuan dalam iklan axe versi axe effect di televisi).

6 11 197

PEREMPUAN DALAM IKLAN DJARUM VERSI DJARUM BLACK DAN DJARUM SPECIAL (Studi Semiotik Tentang Representasi Perempuan Dalam Iklan Djarum versi Djarum Black dan Djarum Special di Majalah Penthouse).

0 8 69

REPRESENTASI CITRA PEREMPUAN DALAM IKLAN CLEAR VERSI “SANDRA DEWI” (Studi Semiotik tentang Representasi Citra Perempuan dalam iklan shampo Clear Soft and Shiny Versi “Sandra Dewi” di Majalah Femina).

2 30 84

REPRESENTASI CITRA PEREMPUAN DALAM IKLAN PRODUK LAKI-LAKI (Studi Semiotik Mengenai Representasi Citra Perempuan Dalam Iklan Axe Deodorant Bodyspray versi ”Harga Minim” di Media Televisi).

2 8 86

REPRESENTASI MASKULINITAS DALAM IKLAN TELEVISI. (Studi Semiotik Tentang Representasi Maskulinitas Dalam Iklan Shampo Zinc versi Agnes Monica).

5 37 100

REPRESENTASI CITRA PEREMPUAN DALAM IKLAN PRODUK LAKI-LAKI (Studi Semiotik Mengenai Representasi Citra Perempuan Dalam Iklan Axe Deodorant Bodyspray versi ”Harga Minim” di Media Televisi)

0 0 19

REPRESENTASI CITRA PEREMPUAN DALAM IKLAN CLEAR SOFT AND SHINY VERSI “SANDRA DEWI” (Studi Semiotik Tentang Representasi Citra Perempuan Dalam iklan shampo Clear Soft and Shiny Versi “Sandra Dewi” Di Majalah Femina )

0 0 24