Ekspresi Simbolik Iklan Landasan Teori

2.1.3 Ekspresi Simbolik Iklan

Jika dilihat dari fungsi dan tujuannya, pada hakekatnya iklan adalah salah satu bentuk komunikasi. Hal ini bisa kita cermati dari definisi iklan yang dikemukakan oleh Arens, bahwa : “Iklan adalah struktur informasi dan susunan komunikasi non personal yang biasanya dibiayai dan bersifat persuasif, tentang produk-produk barang, jasa dan gagasan oleh sponsor yang teridentifikasi, melalui berbagai macam media” Arens dalam Noviani, 2002 : 23. Dari definisi di atas, jelas bahwa iklan memiliki fungsi utama menyampaikan informasi tentang produk kepada massa non personal. Ia menjadi penyampai informasi yang terstruktur, yang menggunakan elemen-elemen verbal maupun non verbal. Jadi apapun strategi periklanan yang diterapkan, menurut pengiklan, iklan selalu mengacu pada realita sosial. Wacana-wacana yang dihadirkan oleh iklan selalu mendasarkan diri pada realita. Simbolisme dalam iklan, memiliki tiga macam bentuk. Pertama adalah citra atau image, yang bisa berupa representasi verbal maupun visual. Istilah citra sendiri sebetulnya bisa mengandung konotasi negatif. Hal ini terutama ketika citra diaplikasikan pada appearance yang hanya merupakan manipulasi karakter-karakter yang dangkal untuk tujuan misrepresentasi. Atau ketika citra itu dianggap sesuatu yang menyesatkan karena menyampaikan sesuatu yang bisa memperdayakan atau memiliki daya tarik yang tidak jujur. Citra memiliki sifat persuasif dan citra ikut mengatur pengalaman dan pemahaman manusia melalui sebuah cara signifikan. Bentuk simbolisme yang kedua adalah ikon. Ikon sering disamakan dengan aspek piktoral citra. Ikon mengacu pada iklan yang elemen-elemen piktoral atau visualnya mendominasi pesan secara keseluruhan. Bentuk simbolisme yang ketiga adalah simbol atau tanda tentang sesuatu yang bisa dilihat dan keberadaannya mengacu pada sesuatu yang lain. Pesan simbolik iklan memang sangat beraneka ragam dan sering menggunakan ironi-ironi dan humor. Namun, dibalik pesan yang beraneka ragam tersebut, sebetulnya ada sesuatu yang umum bagi hampir semua iklan, yaitu bahwa pesan itu berisi tentang penjualan.

2.1.4 Konsep Makna

Dokumen yang terkait

CITRA PEREMPUAN DALAM BRANDING IKLAN PRODUK DI TELEVISI(Analisis Semiotik pada Iklan Shampo Pantene Versi”Berkilaulah”)

0 4 2

IDEOLOGI PADA IKLAN PRODUK KECANTIKAN DI TELEVISI (Analisis Semiotik pada Iklan Skinwhite versi Anak Sekolah, Clear versi Sandra Dewi)

0 7 18

Representasi "Kecantikan" Pada Iklan Clear "Soft and Shiny Hair Model".

0 3 5

REPRESENTASI SENSUALITAS PEREMPUAN DALAM IKLAN AXE (Studi semiotik representasi sensualitas perempuan dalam iklan axe versi axe effect di televisi).

6 11 197

PEREMPUAN DALAM IKLAN DJARUM VERSI DJARUM BLACK DAN DJARUM SPECIAL (Studi Semiotik Tentang Representasi Perempuan Dalam Iklan Djarum versi Djarum Black dan Djarum Special di Majalah Penthouse).

0 8 69

REPRESENTASI CITRA PEREMPUAN DALAM IKLAN CLEAR VERSI “SANDRA DEWI” (Studi Semiotik tentang Representasi Citra Perempuan dalam iklan shampo Clear Soft and Shiny Versi “Sandra Dewi” di Majalah Femina).

2 30 84

REPRESENTASI CITRA PEREMPUAN DALAM IKLAN PRODUK LAKI-LAKI (Studi Semiotik Mengenai Representasi Citra Perempuan Dalam Iklan Axe Deodorant Bodyspray versi ”Harga Minim” di Media Televisi).

2 8 86

REPRESENTASI MASKULINITAS DALAM IKLAN TELEVISI. (Studi Semiotik Tentang Representasi Maskulinitas Dalam Iklan Shampo Zinc versi Agnes Monica).

5 37 100

REPRESENTASI CITRA PEREMPUAN DALAM IKLAN PRODUK LAKI-LAKI (Studi Semiotik Mengenai Representasi Citra Perempuan Dalam Iklan Axe Deodorant Bodyspray versi ”Harga Minim” di Media Televisi)

0 0 19

REPRESENTASI CITRA PEREMPUAN DALAM IKLAN CLEAR SOFT AND SHINY VERSI “SANDRA DEWI” (Studi Semiotik Tentang Representasi Citra Perempuan Dalam iklan shampo Clear Soft and Shiny Versi “Sandra Dewi” Di Majalah Femina )

0 0 24