kepada konsumen dan bisa menekan biaya pemeliharaan seminimum mungkin.
Untuk memcahkan permasalahan tersebut perusahaan diharapakan dapat menerapkan teknik perencanaan pemeliharaan peralatan produksi
dengan baik dan benar dengan maksud meminimalkan baiaya perawatan. Metode ini dikenal dengan metode Markov Chain.
Total biaya pemeliharaan pada kondisi riil perusahaan bulan Januari 2008-Juni 2008 sebesar Rp. 8.775.000,- sedangkan total biaya
pemeliharaan dengan menggunakan metode Markov Chain bulan Januari 2008-Juni 2008 sebesar Rp. 989.919,-sehingga terjadi penghematan
sebesar Rp. 7.785.081,- atau sebesar 79.724 .
2.11 Jurnal Penelitian Tentang Perawatan dan Pemeliharaan dengan menggunakan Metode Markov Chain
1.
Analisis kebijakkan Manajemen Pemeliharaan dan Peremajaan Mesin dengan Menggunakan Metode Markov Chain dan Therbogh
Model di Drum Plant Area PT Pertamina Persero UP IV Cilacap Galih Chrissetyo
ABSTRAK Galih Chrissetyo, NIM : I0302031. Analisis Kebijakan Manajemen Pemeliharaan Dan Peremajaan Mesin Dengan Menggunakan
Metode Markov Chain dan Therbog’h Model Di Drum Plant Area PT Pertamina Persero UP IV Cilacap.Skripisi. Surakarta : Jurusan Teknik
Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Oktober 2006.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Kerusakan mesin merupakan salah satu hal yang dapat menghambat jalannya proses produksi, apabila pada proses produksinya
menggunakan aliran flow shop, kerusakan salah satu mesin pada stasiun kerja dapat mempengaruhi seluruh jalannya sistem produksi, maka perlu
dilakukan suatu rencana pemeliharaan yang tepat sehingga mesin dapat bekerja dengan baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan
usulan perencanaan kebijakan pemeliharaan mesin, pengaruh kerusakan mesin tersebut terhadap kontribusi pendapatan perusahaan serta
menganalisis waktu yang tepat dalam penerapan kebijakan peremajaan dan penggantian terhadap mesin-mesin yang ada sebagai langkah investasi
perusahaan apabila tidak menguntungkan mempertahankan mesin lama. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode rantai Markov,dengan
membagi status mesin dalam empat status yaitu status baik, status ringan, status sedang, status berat kemudian ditentukan tindakan pemeliharaan
yang akan dilakukan sedangkan untuk analisis peremajaan mesin dilakukan dengan menggunakan metode therbog’h model. Hasil penelitian
diketahui bahwa mesin memiliki MTBF sebesar 154,8 jamkerusakan dan memiliki keandalan sebesar 95 . Spare part lower upper harus diganti
setiap 3.291 jam sedangkan jumlah persediaan maksimum spare part lower upper adalah sebesar 38 unit dan jumlah persediaan minimum sebesar 10
unit. Setelah dilakukan beberapa usulan kebijakan, maka dipilih kebijakan 2 yang memiliki biaya pemeliharaan paling minimum, yaitu sebesar Rp
1.072.209.965 dengan ketentuan pemeliharaan: pemeliharaan preventif
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
pada kerusakan ringan dan sedang. Pada kebijakan 2 terdapat penghematan biaya pemeliharaan, bila dibandingkan dengan biaya
pemeliharaan yang dilakukan perusahaan, yaitu sebesar Rp. 920.438.706,- .Analisis waktu peremajaan mesin yang paling tepat berdasarkan hasil
penelitian adalah pada tahun 2002 tetapi karena penelitian ini baru dilakukan pada tahun 2006 maka peremajaan mesin harus dilakukan pada
tahun 2006. Kata kunci : MTBF, Reliability, Rantai Markov,Therbog’h model.
2. PENENTUAN INTERVAL PERAWATAN BERDASARKAN NILAIMTBF DAN ANALISIS AVAILABILITAS STANDBY
SYSTEM DENGAN METODE CONTINOUS TIME MARKOV CHAIN DI SISTEM KARBAMAT UNIT UREA K-1 PT. PUPUK KALTIM
Yuliana, Nani Kurniati
Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember ITS Surabaya
Kampus ITS Sukolilo Surabaya 60111 Email:
uly ajah21yahoo.com ;
nanikurie.its.ac.id
Abstrak
PT. Pupuk Kaltim merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan pupuk di Indonesia. Sebagai salah satu industri besar,
kegagalan pada suatu peralatan kritis akan mengganggu proses produksi dan mengakibatkan kerugian bagi perusahaan. Obyek yang akan dianalisis
dalam penelitian ini adalah sistem peralatan pompa karbamat unit urea kaltim 1. Pompa karbamat bertekanan tinggi ini berfungsi untuk
memompa larutan karbamat ke reaktor urea. Untuk setiap plant, sistem ini
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
terdiri dari 4 pompa, dimana 3 pompa dioperasikan bersama-sama sedangkan 1 pompa sebagai unit standby. Konfigurasi sistem ini termasuk
dalam standby system. Salah satu pendekatan yang digunakan untuk mengevaluasi keandalan
suatu peralatan adalah dengan Markov Modelling .
Pada penelitian tugas akhir ini digunakan Continous Time Markov Chain, dimana sistem
diidentifikasi ke dalam state yang mungkin terjadi pada sistem dan digambarkan ke dalam diagram transisi. Kemudian, setelah menentukan
laju transisinya, perhitungan probabilitas transisi dilakukan dengan metode Continous Time Markov Chain yang melibatkan penggunaan matriks laju
transisi. Evaluasi sistem dilakukan berdasarkan hasil perhitungan probabilitas transisi untuk menentukan nilai availabilitas asimtot dan
MTBF sistem. Sistem diidentifikasi menjadi 2 state, yaitu operating state dan failed
state. Operating system adalah sistem beroperasi dengan minimal 2 unit pompa sedangkan dikatakan failed state apabila sistem beroperasi dengan
1 unit pompa saja. Dari hasil penelitian, nilai availabilitas asimtot sistem adalah sebesar 0,8038. Sedangkan nilai MTBF sistem adalah 17 hari dan
Mean Up-Time MUT sistem adalah 13 hari sehingga MTTR sistem adalah 4 hari. Sehingga penentuan interval perawatan berdasarkan nilai
MTBF sistem yaitu setiap 17 hari sekali. Kata Kunci: Pompa Karbamat, Sistem standby, Continous time Markov chain, Availabilitas, MTBF
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di CV. PRIMADONA SNACK - SIDOARJO. Sedangkan waktu penelitian dilakukan pada tanggal 1 Mei 2010 sampai dengan
data penelitian selesai.
3.2. Identifikasi variabel
Ditinjau dari segi penelitian, variabel dapat diartikan sebagai konsep yang mempunyai nilai. Adapun variabel-variabel tersebut adalah sebagai berikut :
1. Data jumlah peralatan. Merupakan data jumlah peralatan yang di didapat dari perusahaan dengan
Tanya jawab dan dokumen berbentuk data. 2. Data waktu pemeliharaan preventive
Merupakan waktu pencegahan yang dilakukan perusahaan untuk mencegah terjadinya akerusakan pada mesin.
3. Data waktu pemeliharaan Corective Merupakan waktu yang dibutuhkan apabila terjadi kerusakan pada mesin
dan membutuhkan perbaikan agar dapat beroperesi kembali. 4.Data biaya down time
Merupakan kerugian per jam yang di dapat perusahaan karena terhentinya proses produksi.Biaya downtime terdiri dari :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.