Kegunaan Probabilitas dan Keputusan Markov

berada pada status j setelah n langkah. Untuk n=0, P ij maka P X = j| X =i sehingga mengakibatkan bernilai 1 ketika i=j dan 0 ketika i = j. Dimana P ij n ≥ 0, untuk semua i dan j, dan n = 0,1,2,... M ∑ P ij n = i, untuk semua i dan n = 0,1,2,… j = 0

2.7.1 Kegunaan Probabilitas dan Keputusan Markov

Di dalam operasinya suatu item akan mengalami beberapa kemungkinan transisi status yang berubah dari satu status ke status yang lain. Bila dikatakan bahwa dalam selang yang cukup pendek terdapat 4 kemungkinan status, maka untuk mengubah kondisi status yang dialami dilakukan beberapa tindakan yang sesuai dengan kondisi status. Sebagai misal , jika perbaikan item baru dilakukan setelah item tersebut mengalami kerusakan berat status 4, dengan kata lain untuk status 1,2 dan 3 tetap dibiarkan saja. Tetapi seandainya kebijaksanaan itu dirubah dimana perawatan dilakukan apabila item berada pada status 2,3 dan 4 sehingga menjadi status juga bisa dilakukan. Keputusan-keputusan yang diambil dalam menentukan perawatan dapat dituliskan sebagai berikut : Tabel 2-2. Keputusan dan Tindakan Yang Dilakukan Keputusan Tindakan yang dilakukan 1 2 3 Tidak dilakukan tindakan Dilakukan pemeliharaan pencegahan sistem kembali ke status sebelumnya Pemeliharaan korektif sistem kembali ke status 1 Operasional Research, Hillier Liberman, 2006 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 2-3. Policy Policy Keterangan d 1 p d 2 P d 3 P d 4 P P P 1 P 2 P 3 P 4 Pemeliharaan korektif pada status 4 Pemeliharaan korektif pada status 4 dan pemeliharaan pencegahan pada status 3 Pemeliharaan korektf pada status 3 dan 4 dan pemeliharaan pencegahan pada status 2 Pemeliharaan korektif pada status 4 dan pemeliharaan pencegahan pada status 2 dan 3 Pemeliharaan korektf pada status 3 dan satus 4 1 1 1 3 1 1 2 3 1 2 3 3 1 2 2 3 1 1 3 3 Operasional Research, Hillier Liberman, 2006 Dimana P adalah pemeliharaan yang dilakukan perusahaan, yang merupakan matrik transisi awal sedangkan P 1 , P 2 ,P 3 , dan P 4 adalah usulan pemeliharaan yang didapat dari perubahan pada matrik awal sesuai dengan tindakan yang dilakukan. Jika suatu item berada pada status kerusakan ringan dan kerusakan sedang, maka item tersebut tidak akan mengalami transisi ke status baik, dengan kata lain bahwa suatu item yang berada pada status kerusakan ringan dan kerusakan sedang akan tetap berada pada status kerusakan ringan dan kerusakan sedang atau hanya akan beralih ke status kerasakan berat. Dan jika item berada pada status kerusakan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. berat atau dengan kata lain suatu item yang memburuk akan tetap memburuk sampai selang pemeriksaan berikutnya, atau bila tidak item akan mengalami kerusakan berat selama selang tersebut akan diperbaiki pada selang pemeriksaan berikutnya. Dari uraian tersebut dapat dibuat skematis himpunan tertutup close set dan peralihan status sebagai berikut: P 12 P 22 P 12 P 14 P 23 P 13 P 24 P 41 P 34 P 33 P 44 Gambar 2-4. Diagran Transisi Probabilitas Operasional Research, Hillier Liberman, 2006 Keterangan : 1. Menyatakan status 1 baik 2. Menyatakan status 2 kerusakan ringan 3. Menyatakan status 3 kerusakan sedang 4. Menyatakan status 4 kerusakan berat 1 2 3 4 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Dari uraian diatas Probabilitas transisi dapat dinyatakan dalam bentuk matrik adalah sebagai berikut: Status 0 1 M 0 P 00 n …… P 0M n 1 …… M P M0 n …… P MM n Untuk n = 0,1,2,…… Atau P 00 n …………. P 0M n . . . . P n = . . . . . …………. . P M0 n P MM n Operasional Research, Hillier Liberman, 2006 Matrik P ini dikatakan suatu peralihan yang homogin atau matrik stokastik, karena probabilitas transisi P adalah konstan dan tidak tergantung pada waktu. Sifat Markov Chain dalam jangka panjang, probabilitasnya menjadi status mapan P n = Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. steady state . Untuk Markov Chain Ergodic positif dan terjadi secara berulang- ulang dan tidak dapat diperkecil lagi maka: Limit P ij n nyata tidak tergantung pada i. n → a Selain daripada itu limit Limit P ij n = π j n → a Dimana π j merupakan probabilitas pada status j yang memenuhi persyaratan steady state. π j M π j = ∑ π j P ij n untuk j dan n = 0,1,2,…M j = 0 M ∑ π j = 1 j = 0 Bertitik tolak pada asumsi di atas maka dapat diungkapkan bahwa suatu item mempunyai probabilitas transisi P ij , yang menyatakan bahwa suatu item berada pada status i maka pada selang waktu berikutnya akan beralih pada status j. Dalam bentuk matriks, probabilitas-probabilitas transisi tersebut diatas dapat dinyatakan sebagai berikut: Tabel 2-5. Probabilitas Kerusakan Status akhir j 1 2 3 4 1 P 11 P 12 P 13 P 14 2 0 P 22 P 23 P 24 3 0 0 P 33 P 34 4 1 0 0 0 Status Awal i Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.8 Analisa Biaya

Dokumen yang terkait

PERENCANAAN PERAWATAN MESIN MENGGUNAKAN METODE MARKOV CHAIN UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERAWATAN.

0 4 12

PERENCANAAN PERAWATAN MESIN MENGGUNAKAN METODE MARKOV CHAIN UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERAWATAN DI CV SURYA ELECTRICAL GRESIK.

37 72 113

ANALISIS PERENCANAAN PEMELIHARAAN MESIN POWER PACK PLANT DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARKOV CHAIN UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PEMELIHARAAN DI PT. LASER JAYA SAKTI GEMPOL – PASURUAN.

0 3 124

PERENCANAAN PEMELIHARAAN PERALATAN BATCHING PLANT OPERATION DENGAN METODE MARKOV CHAIN UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERAWATAN DI PT PANGGUNG ELECTRIC CITRABUANA SIDOARJO.

0 1 169

PERENCANAAN DAN PEMELIHARAAN PERALATAN BATCHING PLANT OPERATION DENGAN METODE MARKOV CHAIN UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERAWATAN DI PT UNIVENUS - SIDOARJO.

17 37 88

Penerapan Metode Markov Chain dalam Perencanaan Perawatan Mesin untuk Meminimumkan Biaya Perawatan (Studi Kasus: PTPN IV Unit Usaha Adolina)

0 1 11

Penerapan Metode Markov Chain dalam Perencanaan Perawatan Mesin untuk Meminimumkan Biaya Perawatan (Studi Kasus: PTPN IV Unit Usaha Adolina)

0 0 2

Penerapan Metode Markov Chain dalam Perencanaan Perawatan Mesin untuk Meminimumkan Biaya Perawatan (Studi Kasus: PTPN IV Unit Usaha Adolina)

0 0 4

Penerapan Metode Markov Chain dalam Perencanaan Perawatan Mesin untuk Meminimumkan Biaya Perawatan (Studi Kasus: PTPN IV Unit Usaha Adolina)

0 2 17

KATA PENGANTAR - PERENCANAAN PEMELIHARAAN PERALATAN BATCHING PLANT OPERATION DENGAN METODE MARKOV CHAIN UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERAWATAN DI PT PANGGUNG ELECTRIC CITRABUANA SIDOARJO

0 0 17