164 Pelajaran Bahasa Indonesia SMPMTs IX
Tokoh dalam novel diciptakan pengarang beserta sifat-sifat yang yang melekat pada diri tokoh. Munculnya permasalahan atau persoalan dalam
cerita disebabkan oleh perbedaan karakter tokoh di dalamnya. Bermula dari perbedaan karakter itu permasalahan mengemuka hingga terjalin rangkaian
peristiwa. Perbedaan sifat-sifat tokoh dalam novel inilah yang menjadi pemicu munculnya masalah dalam cerita. Ini merupakan salah satu faktor
perlunya memahami sifat tokoh dari kutipan novel yang dibacakan.
1. Cara Menampilkan Watak Tokoh dalam Novel
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan pengarang dalam
melukiskan watak tokoh, antara lain: a. penggambaran secara langsung
b. secara langsung dengan diperindah c.
melalui pernyataan atau perkataan tokoh itu sendiri
d. melalui dramatisasi e.
melalui pelukisan terhadap keadaan sekitar pelaku
f. melalui analisis psikis pelaku
g. melalui dialog pelaku-pelakunya.
2. Tokoh Protagonis dan Antagonis
Berdasarkan sifat yang dimiliki yang dapat menimbulkan konflik,
tokoh-tokoh dalam novel terdiri atas tokoh protagonis dan tokoh antagonis.
Tokoh protagonis adalah tokoh yang memiliki sifat baik yang mendukung
jalannya cerita. Tokoh protagonis mampu mendatangkan simpati dari
pembaca. Tokoh antagonis merupakan kebalikan dari tokoh protagonis.
Tokoh antagonis adalah tokoh yang menentang arus cerita. Tokoh ini akan
menimbulkan kebencian dan antipati dari pembaca.
Tiga Dimensi Watak 1. Dimensi psikis kejiwaan
Pelukisan watak dari dimensi psikis atau
kejiwaan dilakukan dengan pelukisan tem-
peramen tokoh, apakah tokoh itu baik hati,
penyabar, murah hari, dermawan, pemaaf,
ataukah sebaliknya.
2. Dimensik fisik jasmaniah Pelukisan watak dari
dimensi fisiologis atau keadaan fisik dapat
dikaitkan dengan ciri fisik, tinggi badan, warna
kuit, bentuk muka, potongan rambut, umur,
jenis kelamin, dan lain- lain.
3. Dimensi sosiologis Pelukisan watak dari
dimensi sosiologis melukiskan jenis kelamin,
suku bangsa, status sosial, pangkat atau
kedudukan, profesi atau pekerjaan, kekayaan, dan
lain-lain.
Di unduh dari : Bukupaket.com
165 Kesehatan
Dengarkan pembacaan kutipan novel yang akan dilakukan oleh Bapak?Ibu Guru atau salah seorang temanmu berikut ini
DUA ORANG SAHABAT
Tempat bermain tennis, yang dilindungi oleh pohon-pohon ketapang sekitarnya, masih sunyi. Cahaya matahari yang diteduhkan oleh daun-daun
di tempat bermain itu, masih keras, karena dewasa itu baru pukul tengah lima petang hari.
Setiap petang berkumpullah beberapa orang penduduk Solok yang ‘ternama’ ke tempat itu buat bermain tennis. Tua-muda, gadis dan nyonya, bangsa Barat
dan bangsa Timur sekaliannya bercampur gaullah di sana, buat memuaskan hati, melakukan permainan sport yang makin digemari orang di segenap negeri.
Seorang pun belum ada di tempat permainan tennis, karena kedua anak muda, yang duduk berlindung di bawah pohon yang rimbun menghadapi
meja teh dekat permainan itu, belum boleh dikatakan hendak bermain, sebab meskipun mereka masing-masing memakai pakaian tennis, sedang dua buah
raket tersandar di kaki kursi, tapi kedua anak muda itu duduk di dalam kebun di sisi sebuah rumah di sebelah tempat bermain tennis itu. Segala sesuatu
menunjukkan, bahwa mereka berkali-kali belumlah hendak bermain.
“Ya, Han” kata yang seorang, yaitu seorang gadis bangsa Barat yang amat cantik parasnya. Sambil berkata-kata dituangkannyalah air the ke dalam
dua cangkir yang tersedia. Disendokkannya gula, lalu dikacau-kacaukannya. “Apalah akan persangkaan orang, bila bila setiap hari aku datang terdahulu ke
tempat bermain ini, sedang datangku itu pun senantiasa ke rumahmu dahulu.”
“Segala orang harus menerima baik apa yang hendak dilakukan oleh sesama manusia atas dirinya sendiri,” sahut anak muda, yang dinamai Han
oleh si gadis tadi, “asal perbuatan itu tidak mengganggu atau merugikan kepada sesama manusia. Bila di dalam segala buatan, kita harus bertanya
lebih dahulu kepada orang lain, apakah timbangan atas perbuatan itu, meskipun perbuatan itu tidak mengganggu kesenangannya, niscaya akan
menjadi berat kehidupan manusia, Corrie.”
“Itu benar, Han” tapi pada segala pekerjaan ada batasnya. Maka adalah pekerjaan atau perbuatan yang luar biasa, yang tiada galib dilakukan orang,
sedang pekerjaan yang disangka tidak mengganggu kesenangan orang lain itu pun boleh jadi akan melanggar peri kesopanan.”
“Kesopanan? Apakah perbuatan kita, duduk berhadapan antara satu meter jaraknya, dibatasi oleh meja teh, di tempat terang dan pada waktu yang
lazim dipergunakan orang buat berkunjung-kunjungan, boleh dikatakan melanggar peri kesopanan?”
“Tidak, hanya … engkau bujang, aku gadis, sesama manusia kita telah menetapkan pelbagai undang-undang yang tidak tersurat, tapi yang harus
diturut oleh sekalian manusia dengan tertib, kalau ia hendak hidup aman di dalam pergaulan orang, yang memakai undang-undang itu.”
…………………………………………………………………………… Dikutip dari Salah Asuhan – Abdoel Moeis halaman 9-10, Balai Pustaka,
Jakarta, 1995.
Di unduh dari : Bukupaket.com
166 Pelajaran Bahasa Indonesia SMPMTs IX
Setelah kamu dengarkan pembacaan kutipan novel, kerjakan tugas- tugas berikut ini
1. Sebutkan tokoh-tokoh yang terdapat dalam kutipan novel yang kamu dengar.
2. Jelaskan sifat-sifat tokoh dalam cerita itu 3. Jelaskan dengan singkat isi novel tersebut
Pengayaan
1. Bacalah novel sastra yang kamu miliki atau yang terdapat di perpustakaan sekolahmu.
2. Sebutkan tokoh beserta sifat-sifat para tokohnya. 3. Kerjakan seperti dalam kolom berikut ini.
Judul novel : ............................................
Nama Tokoh Sifat Tokoh
4. Buatlah kesimpulan isi cerita dalam novel yang telah kamu baca
Perubahan apa yang kamu rasakan setelah mempelajari kompetensi dasar ini? Kamu sekarang sudah mampu menganalisis tokoh dalam
novel, bukan? Analisis tokoh dalam novel dapat dilakukan dengan membaca dan memahami isi novel kemudian menentukan sifat-
sifat yang dimiliki para tokoh. Pesan-pesan moral biasanya ditampilkan pengarang melalui perilaku dan karakter tokoh.
Setelah mampu menunjukkan sifat-sifat tokoh dalam novel, kamu selanjutnya harus dapat mengambil pesan atau amanat yag
terkandung di dalamnya, selanjutnya menerapkan hikmah itu dalam kehidupan sehari-hari.
Di unduh dari : Bukupaket.com
167 Kesehatan
B. Membahas Pementasan Drama yang