135 Disiplin Waktu
D. Menulis Naskah Drama Berdasarkan
Cerpen yang Sudah Dibaca
Kemampuan apa yang harus kamu kuasai? Setelah mempelajari materi dalam kompetensi dasar ini kamu diharapkan dapat:
1. memilih cerpen yang cocok untuk menulis naskah drama.
2. mengubah cerpen menjadi naskah drama yang siap dipentaskan.
Karya sastra terdiri atas tiga macam, yaitu puisi, prosa, dan drama. Karya sastra prosa dapat diubah dalam bentuk drama, sebaliknya naskah
drama dapat juga diubah menjadi prosa. Hal ini dapat dilakukan karena keduanya memiliki unsur-unsur yang hampir sama, meski ada perbedaan
yang mendasar. Unsur-unsur yang sama di antara keduanya misalnya tema, penokohan, latar, alur, dan pesan.
Pengubahan bentuk prosa ke dalam bentuk drama dapat kita saksikan dalam tayangan film atau sinetron yang banyak diangkat dari novel. Proses
pembuatan film dari novel sebuah novel proses melalui pengubahan prosa berbentuk novel ke dalam naskah drama.
Prosa terdiri atas roman, novel, dan cerpen. Cerita pendek cerpen sebagaimana novel dapat diubah bentuknya menjadi naskah drama. Supaya
pengubahan bentuk sastra ini berhasil, maka kita harus memahami isi cerpen yang akan kita ubah. Selain itu, kita juga harus sudah memahami bentuk
naskah drama. Naskah drama ditulis dalam bentuk dialog atau percakapan antarpelaku. Naskah drama ditulis untuk dipentaskan atau dipanggungkan.
Karena naskah drama ini dipentaskan, maka percakapan lebih banyak dibandingkan ceritanya.
Mengubah cerpen menjadi teks drama menuntut kecermatan. Bahasa yang dipergunakan harus lugas. Hal ini berbeda dengan bahasa novel yang cenderung
panjang dan bertele-tele. Bahasa memiliki kaitan langsung dengan dialog. Dialog inilah yang akan diperankan dan diperagakan oleh pemain drama.
1. Langkah-langkah Mengubah Cerpen Menjadi Teks
Drama
a. Menghayati tema cerpen. Tema merupakan ide pokok yang mendasari penarasian sebuah cerita. Berangkat dari tema dapat diketahui ide
pokok sebuah cerita. b. Cerpen dibagi menjadi beberapa bagian penting untuk kemudian
diubah menjadi babak. Cerpen biasanya terdiri atas beberapa bagian. Bagian-bagian itu memuat beberapa peristiwa penting yang melandasi
cerita. Bab-bab yang tergolong penting itu selanjutnya diubah menjadi beberapa babak untuk memaparkan peristiwa-peristiwa tertentu.
Di unduh dari : Bukupaket.com
136 Pelajaran Bahasa Indonesia SMPMTs IX
c. Menyusun dialog berdasarkan konflik yang terjadi antartokoh. Tokoh-
tokoh yang terdapat dalam cerpen biasanya dirangkai oleh suatu peristiwa yang didalamnya memiliki konflik-konflik. Konflik-konflik
yang terjadi antartokoh tersebut diubah menjadi dialog.
d. Membuat deskripsi-deskripsi untuk menjelaskan latar, akting atau lighting.
Perhatikan contoh teks cerpen berikut ini
... Aku masuk ke kamar dan merebahkan badan di tempat tidur. Pikirkanku
melayang. Yang membuatku sedih adalah Ayah berjanji akan menghadiahiku boneka beruang besar kalau nilaiku tetap bagus. Namun, dua hari lalu aku
harus menerima nasib buruk. Rapor cawu II ku jeblok. Angka 5 tertera di barisan sejarah. Padahal di rapor sebelumnya aku menduduki peringkat ke-
3. Ayah belum tahu hasil raporku ini.
Menjelang malam, terdengar ketukan di pintu. Ayah lalu masuk sambil menenteng bungkusan yang sangat besar. Wajah Ayah berseri-seri. Tetapi
aku justru sembunyi di balik bantal. Aku tak berani memandang wajah Ayah yang berbinar-binar itu.
“Dewi” sapa Ayah sambil duduk di pinggir tempat tidur. Aku tak berani menjawab. Aku tahu Ayah pasti sangat marah. Kemudian, terdengar suara
Ibu yang juga ikut masuk ke kamarku. “Dewi, bangun sayang” kata Ibu sambil menyentuh pundakku.
“Masalah tidak akan selesai kalau kamu hanya sembunyi di balik bantal.” Aku akhirnya menggeser bantalku. Sambil tertunduk, aku duduk di sisi
Ayah. Dengan memberanikan diri, kupandang wajah Ayah yang tampak kecewa. Hatiku pedih.
“Maafkan Dewi, Yah” kataku pelan. “Dewi terlalu banyak main. Jangan marah ya, Yah” Ayah menghela nafas.
“Ayah tidak marah. Nilai rapormu, kan, laporan dari hasil kerjamu sendiri selama ini. Rapor-mu yang sebelumnya, kan, bagus. Sayang kalau hasil kerja
kerasmu dulu itu jadi sia-sia,” ujar Ayah sambil tersenyum ramah. Aku terdiam.
... Sumber: Bobo No. 52XXIX Selasa, 7 Maret
2006
Apabila teks cerita di atas diubah menjadi teks drama, maka perubahannya seperti berikut ini.
Di unduh dari : Bukupaket.com
137 Disiplin Waktu
Dewi masuk ke kamar dan merebahkan badan di tempat tidur. Pikirannya melayang. Yang membuatnya sedih adalah Ayahnya berjanji akan
menghadiahi boneka beruang besar kalau nilainya tetap bagus. Namun, dua hari lalu ia harus menerima nasib buruk. Rapor semester II-nya jeblok. Angka
5 tertera di barisan sejarah. Padahal di rapor sebelumnya ia menduduki peringkat ke-3. Ayahnya belum tahu hasil rapornya ini.
Menjelang malam, terdengar ketukan di pintu. Ayah Dewi lalu masuk sambil menenteng bungkusan yang sangat besar. Wajah Ayahnya berseri-
seri. Tetapi ia justru sembunyi di balik bantal. Dewi tak berani memandang wajah Ayah yang berbinar-binar itu
Ayah : Dewi sambil duduk di pinggir tempat tidur. Dewi tak berani menjawab.
Ia tahu Ayah pasti sangat marah. Kemudian, terdengar suara Ibu yang juga ikut masuk ke kamar Dewi.
Ibu : Dewi, bangun sayang sambil menyentuh pundak Dewi Masalah tidak
akan selesai kalau kamu hanya sembunyi di balik bantal. Dewi : Dewi menggeser bantalnya. Sambil tertunduk, duduk di sisi Ayah.
Dipandang wajah Ayah yang tampak kecewa. Hatinya pedih. Maafkan Dewi, Yah pelan. Dewi terlalu banyak main. Jangan marah ya,
Yah Ayah menghela nafas. Ayah : Ayah tidak marah. Nilai rapormu, kan, laporan dari hasil kerjamu
sendiri selama ini. Rapormu yang sebelumnya, kan, bagus. Sayang kalau hasil kerja kerasmu dulu itu jadi sia-sia. sambil tersenyum
ramah. Dewi terdiam.
2. Mengubah Cerpen Menjadi Teks Drama