Pelajaran Bahasa Indonesia SMPMTs IX 46
Karya sastra terdiri atas puisi, prosa, dan drama. Karya sastra dapat dinikmati secara lisan maupun tulisan. Karya sastra dapat dibaca,
didengarkan, atau ditonton. Membaca, mendengarkan dan mengiperpretasi karya sastra dapat mempertajam kepekaan perasaan terhadap situasi yang
terjadi di lingkungan sekitar kita. Nilai hikmah dan pesan yang terkandung di dalamnya dapat menjadi sarana bagi pembaca untuk membentuk pribadi
yang bijaksana, halus budi pekerti santun dalam bertutur kata dan bertingkah laku.
Begitu besar manfaat yang dapat diperoleh dengan menginterprestasi karya sastra baik karya sastra yang dapat kita nikmati secara lisan maupun
tertulis. Itulah salah satu faktor penting bahwa kompetensi dasar ini harus kamu kuasai.
1. Menemukan Tema dan Pesan Syair
Syair berasal dari Arab yang berarti puisi atau sajak. Salah satu ciri syair adalah terdiri atas empat baris dalam satu bait dan bersajak a a a a. Syair
merupakan salah bentuk karya sastra yang berupa puisi lama. Puisi lama meliputi gurindam, pantun, syair, dan talibun. Pantun dan syair memiliki
kemiripan dalam bentuk dan ikatan-ikatan. Perbedaan keduanya terletak pada rima dan isi. Selain itu, pantun dapat selesai dalam satu bait, sedangkan
syair tidak selesai dalam satu bait, karena biasanya syair untuk bercerita.
Dalam syair terdapat unsur-unsur yang yang membangun struktur syair itu sendiri. Unsur-unsur itu meliputi tema, nada, suasana, dan pesan.
Dalam pembelajaran berikut ini kamu akan diajak untuk menemukan tema dan pesan yang terkandung dalam syair.
Tema merupakan gagasan pokok yang dikemukakan oleh penyair. Tema merupakan landasan utama dalam mengekspresikan gagasan atau pikiran
melalu ikata-kata. Pesan atau amanat, yaitu tujuan yang hendak dimaksud penyair dalam menciptakan syairya. Pesan penyair dapat ditelaah setelah
memahami tema, sada, dan suasana syair dengan membaca kesepuruhan syair. Amanat tersirat dibalik kata-kata yag disusun dan berada di balik
tema yang diungkapkan. Tema dan pesan syair terkandung dalam keseluruhan baris dan bait. Dengan demikian untuk mengetahui tema dan
pesan syair terlebih dahulu harus membaca atau mendengarkan keseluruhan baris-baris dalam syair barulah kamu dapat menentukan tema dan pesan.
Mintalah salah seorang temanmu untuk membacakan syair berikut ini
SYAIR PERAHU
Inilah gerangan suatu madah, Mengantarkan syair terlalu indah,
Membetuli jalan tempat berpindah, Di sanalah iātikat diperbetuli sudah.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Harga Diri Bangsa 47
Wahai muda, kenali dirimu, Ialah perhau tamsil tubuhmu,
Tiadalah berapa lama hidupmu, Ke akhirat jua kekal diammu.
Hai muda arif-budiman, Hasilkan kemudi dengan pedoman,
Alat perahumu juga kerjakan, Itulah jalan membetuli lisan.
..............................
Hamzah Fansuri Dalam syair di atas tampak tema keagamaan yang cukup menonjol.
Hal ini dapat kita lihat dari bagaimana pengarang menyapa kaum muda untuk mengenali diri, bahwa hidup di dunia tidak kekal, kehidupan yang
kekal adalah akhirat. Selain itu Pesan juga disampaikan kepada kaum muda agar dapat menjaga lisan.
Pesan moral yang terkandung dalam syair di atas sesuaidengan tema yang terdapat di dalamnya, yaitu bahwa hidup di dunia tidak kekal,
kehidupan yang kekal adalah akhirat. Selain itu, pesan juga disampaikan kepada kaum muda agar dapat menjaga lisan sebagai pedoman dalam
berbuat dan berperilaku.
2. Menunjukkan Relevansi Isi Syair