aeruginosa menimbulkan infeksi pada luka dan luka bakar, Antibakteri Keterangan Empiris

2. Pseudomonas aeruginosa Pseudomonas aeruginosa

termasuk dalam familia Pseudomonadaceae, merupakan bakteri berbentuk batang, Gram-negatif, bergerak, aerob, berukuran sekitar 0,6 x 2 µm dan terlihat sebagai bakteri tunggal, berpasangan, kadang- kadang membentuk rantai yang pendek, dan membentuk koloni halus bulat dengan warna fluoresensi kehijauan Jawetz et al, 1996.

P. aeruginosa menimbulkan infeksi pada luka dan luka bakar,

menimbulkan nanah hijau kebiruan; meningitis, bila masuk bersama punksi lumbal; dan infeksi saluran kemih, bila masuk bersama kateter dan instrumen lain atau dalam larutan untuk irigasi. Keterlibatan saluran napas, terutama dari respirator yang terkontaminasi, mengakibatkan pneumonia yang disertai nekrosis. Bakteri ini dapat menyebabkan otitis eksterna invasif maligna pada penderita diabetes Jawetz et al, 1996.

J. Antibakteri

Antibakteri adalah obat pembasmi bakteri, khususnya bakteri yang merugikan manusia. Obat yang digunakan untuk membasmi bakteri, ditentukan harus memiliki sifat toksisitas selektif setinggi mungkin. Artinya obat tersebut haruslah bersifat toksik untuk bakteri, tetapi relatif tidak toksik untuk hospes Anonim, 1995. Amoksisilin merupakan antibiotik golongan beta laktam derivat penisilin dengan spektrum luas. Amoksisilin mempunyai aktivitas bekterisida terhadap bakteri Gram positif maupun Gram negatif dengan mekanisme menghambat sintesis dinding sel mikroba Surini, 2006. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Amoksisilin mempunyai aktivitas yang sama dengan ampisilin. Bedanya, di Gastro Intestinal amoksisilin diserap lebih efektif dibanding ampisilin Harvey et all , 2003. Penisilin dan ampisilin diketahui memiliki aktivitas yang tinggi terhadap B. subtilis Weber, Saviteer, Rutala, dan Thomann, 1988. Luas wilayah jernih merupakan petunjuk kepekaan mikroorganisme terhadap antibiotik. Wilayah penghambatan ampisilin terhadap P. aeruginosa dikatakan susceptiblepeka jika lebih dari 14 mm, intermediet 12-13 mm, dan resisten pada wilayah kurang dari 11 mm Lay, 1994.

K. Keterangan Empiris

P. aeruginosa merupakan bakteri patogen utama pada manusia. P. aeruginosa bersifat invasif dan toksigenik, menimbulkan infeksi pada penderita bila fungsi pertahanan inang abnormal. Sedangkan B. subtilis adalah bakteri Gram positif yang mempunyai spora. Bakteri ini dapat menyebabkan iridociclitis, penopthalmitis dan memproduksi septicima. Dalam jumlah banyak dapat memproduksi enterotoksin yang dapat meracuni makanan. Penelitian ini bersifat eksploratif, belum ada informasi yang menyatakan secara langsung mengenai manfaat daun binahong sebagai obat, khususnya sebagai antibakteri. Maka dari itu, penelitian dilakukan berdasarkan penggunaan tanaman binahong secara empiris di dalam masyarakat. Ekstrak polar daun binahong diperkirakan memiliki potensi antibakteri terhadap B. subtilis dan P. aeruginosa dengan melakukan pengujian potensi antibakteri menggunakan metode difusi dan dilusi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental murni dengan rancangan acak lengkap pola satu arah. Penelitian dilakukan di Laboratorium Farmakognosi Fitokimia dan Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma.

B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel Penelitian a. Variabel bebas : ekstrak polar daun binahong dengan konsentrasi 100, 75, 50, dan 25 bv. b. Variabel tergantung : diameter zona hambat c. Variabel pengacau terkendali : media pertumbuhan mikroba uji, waktu inkubasi 24 jam, suhu inkubasi 37ºC, kepadatan suspensi bakteri uji setara dengan larutan standar Mc. Farland II 6x 10 8 CFUml, umur tanaman, tempat tumbuh, diameter paper disk 6 mm, jenis bakteri uji, volume suspensi bakteri uji yang diinokulasikan dalam media 0,2 ml, volume larutan uji yang diinokulasikan dalam paper disk 20µl d. Variabel tak terkendali : suhu pengeringan bahan dengan sinar matahari

2. Definisi Operasional

a. Potensi antibakteri adalah kemampuan ekstrak polar daun binahong yang dapat menghambat atau membunuh bakteri uji B. subtilis dan P. Aeruginosa

Dokumen yang terkait

Pembuatan Dan Uji Aktivitas Antibakteri Krim Minyak Kelapa Murni (VCO/virgin coconut oil) Terhadap Staphylococcus aureus ATCC 29737 dan Pseudomonas aeruginosa ATCC 25619

9 76 70

Uji efektivitas antibakteri ekstrak etanol daun dan umbi bakung putih (crinum asiaticum L) terhadap bekteri penyebab jerawat

2 51 103

Uji aktivitas antibakteri dari ekstrak etanol 96% kulit batang kayu Jawa (lannea coromandelica) terhadap bakteri staphylococcus aureus, escherichia coli, helicobacter pylori, pseudomonas aeruginosa.

32 209 72

Uji antioksidan dan antibakteri ekstrak air daun kecombrang (etlingera elatior) (Jack) R.M.Smith) sebagai pengawet alami terhadap escherichia coli dan staphylococus aureus

1 23 84

Pengaruh Iradiasi Gamma pada Aktivitas Antibakteri Kombinasi Ekstrak Etanol Temu Putih (Curcuma zedoaria (Christm.) Roscoe.) dan Sambiloto (Andrographis paniculata Ness) terhadap Bacillus subtilis ATCC 6633 dan Staphylococcus aureus ATCC 25923

1 34 73

Pengaruh salep ekstrak daun binahong (anredera cordifolia (tenore) steenis) terhadap re-epitelisasi epidermis pada luka bakar tikus sprague dawley: studi pendahuluan lama paparan 10 detik dengan plat besi

1 14 63

Uji aktivitas antibakteri ekstrak daun garcinia benthami pierre terhadap beberapa bakteri patogen dengan metode bioautografi

1 10 92

PENINGKATAN KESTABILAN ENZIM LIPASE DARI Pseudomonas aeruginosa ATCC 27853 DENGAN AMOBILISASI MENGGUNAKAN BENTONIT

3 96 80

Aktivitas antibakteri salep ekstrak etanol daun sirih hijau (Piper betleL.) Terhadap infeksi bakteri Staphylococcus aureus

0 0 6

Keywords : antibacterial, Andrographis paniculata (green chiretta), ethyl acetate fraction, Bacillus subtilis ATCC

0 0 5