C. Identifikasi Kandungan Senyawa Aktif Ekstrak polar Daun Binahong dengan Uji Tabung
Untuk mengetahui senyawa bioaktif dalam ekstrak polar daun binahong dapat dilakukan analisis kualitatif dengan uji tabung dan KLT. Uji tabung
didahului dengan ekstraksi kemudian diidentifikasi dengan penambahan reagen yang akan memberikan warna dan endapan. Uji tabung dilakukan dalam tabung
reaksi karena bahan yang diekstraksi dan diidentifikasi hanya sedikit sehingga cukup dilakukan dalam tabung reaksi. Karena pengerjaannya dilakukan di tabung
reaksi maka disebut uji tabung. Tujuan dilakukan uji tabung yaitu untuk identifikasi kandungan utama daun binahong, kemudian dipertegas dengan uji
KLT. Uji tabung yang dilakukan meliputi uji pendahuluan, alkaloid, antrakinon, polifenol, tanin, dan uji saponin. Uji tabung didasarkan oleh reaksi dan perubahan
warna yang terjadi. Reaksi warna maupun pengendapan dapat terjadi karena dalam serbuk daun binahong mengandung senyawa metabolit dengan gugus
fungsional atau kromofor yang bereaksi dengan reagensia yang ditambahkan.
Tabel II. Hasil pengamatan uji tabung terhadap serbuk daun binahong
No Pengujian Pengamatan
Hasil 1 Uji
pendahuluan Larutan hasil penyaringan
Filtrat + larutan KOH Kuning orange
Orange kemerahan lebih intensif +
+ Uji alkaloid
Filtrat A1+ Dragendorff Terbentuk endapan ungu
+ 2
Filtrat A1+ Mayer Terbentuk endapan keunguan
+ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lapisan atas + Dragendorff Terbentuk endapan merah +
Lapisan bawah + Mayer Tidak terbentuk endapan
- 3 Uji
antrakinon Filtrat + KOH 0,5 N
Tidak terbentuk warna merah -
Uji polifenol Filtrat + FeCl
3
Hijau biru +
4
Filtrat + etanol 80 Hijau biru
+ 5 Uji
tanin Filtrat+NaCl 2+ gelatin
1 Terbentuk sedikit endapan putih
+
Uji saponin Pembentukan buih
Terbentuk buih namun cepat hilang
- 6
Fltrat dimasukkan pipa kapiler
Tinggi cairan uji hampir sama dengan tinggi air
-
a. Uji pendahuluan Uji pendahuluan dilakukan untuk mengetahui adanya senyawa yang
mengandung gugus kromofor seperti flavonoida, antrakinon, dan sebagainya, dengan gugus hidrofilik gugus gula, asam fenolat, dan sebagainya. Uji
dinyatakan positif jika larutan hasil pendidihan serbuk daun binahong dengan air berwarna kuning sampai merah. Dari uji yang dilakukan diperoleh larutan
berwarna kuning orange. Pada penambahan larutan kalium hidroksida, warna larutan menjadi lebih intensif. Ini berarti di dalam serbuk daun binahong terdapat
senyawa yang mengandung gugus kromofor seperti flavonoida, antrakinon, dan sebagainya, dengan gugus hidrofilik gugus gula, asam fenolat, dan sebagainya.
b. Uji alkaloid Pemeriksaan terhadap alkaloida dilakukan dengan menambahkan asam
klorida 1 pada serbuk daun binahong simplisia. Hal ini bertujuan untuk menggaramkan alkaloida yang terdapat dalam bentuk basa. Adanya alkaloida
dipertegas dengan reaksi pengendapan, yaitu dengan penambahan pereaksi Dragendorff dan pereaksi Mayer. Dari hasil uji, terbentuk endapan pada larutan
dengan penambahan kedua pereaksi tersebut. Adanya akaloid dari basa tertier dan basa kuartener dapat ditunjukkan dengan penambahan serbuk natrium karbonat
sampai pH 8-9, kemudian dicampur dengan kloroform untuk melarutkan basa kuartenernya. Setelah terjadi pemisahan, fase kloroform diambil dan ditambah
asam cuka 5 sampai pH 5 agar basa kuartener tidak ikut larut dalam basa tertier. Lapisan atas dipisahkan dan ditambah pereaksi Dragendorff. Terbentuknya
endapan menunjukkan adanya alkaloid dari basa kuartener. Lapisan bawah ditambah asam klorida 1, lapisan atas dipisahkan dan ditambah pereaksi
Dragendorff, terbentuknya endapan menunjukkan adanya alkaloida dari basa tertier. Dari uji yang dilakukan terbukti adanya alkaloid dari basa kuartener. Hal
ini ditunjukkan dengan terbentuknya endapan pada penambahan pereaksi Dragendorff.
c. Uji antrakinon Uji antrakinon dilakukan dengan menggunakan larutan kalium hidroksida
0,5 N, hidrogen peroksida, asam asetat, dan toluen. Serbuk daun binahong PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dipanaskan dengan larutan kalium hidroksida 0,5 N dan hidrogen peroksida selama 2 menit. Pemanasan dengan kalium hidroksida bertujuan untuk
menghidrolisis glikosida antrakinon menjadi aglikonnya, yaitu antrakinon. Sedangkan larutan hidrogen peroksida berfungsi untuk mengoksidasi bentuk
tereduksi dari antrakinon yaitu antron, oksantron, dan diantron menjadi antrakinon. Penambahan asam asetat sampai pH 5 dan toluen bertujuan untuk
memisahkan lapisan air basa dengan fase pelarut organik. Reaksi dinyatakan positif bila pada lapisan air basa berwarna merah setelah ditambahkan kalium
hidroksida 0,5 N. Dari hasil uji yang dilakukan, diperoleh hasil negatif. Pada penambahan kalium hidroksida 0,5 N lapisan air basa berwarna jernih yang
berarti di dalam serbuk daun binahong tidak terdapat antrakinon. d. Uji polifenol
Uji terhadap senyawa polifenol dilakukan dengan menambahkan pereaksi besi III klorida pada ekstrak air. Penambahan besi III klorida dimaksudkan
untuk menguji adanya gugus fenol sehingga terbentuk warna hijau-biru yang menunjukkan adanya polifenol. Sebagai cairan penyari digunakan air karena
senyawa polifenol cenderung mudah larut dalam air. Dari uji yang dilakukan diperoleh larutan berwarna hijau-biru yang menunjukkan reaksi positif terhadap
adanya senyawa polifenol. Uji diulang dengan filtrat hasil pendidihan serbuk daun binahong dalam etanol 80. Uji kedua juga menghasilkan reaksi positif yaitu
larutan hijau-biru. Warna hijau-biru yang terbentuk terjadi karena reaksi antara senyawa polifenol dengan FeCl
3
yang membentuk warna. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Reaksinya adalah sebagai berikut:
COOH
OH HO
OH
FeCl3
O HOOC
OH
OH
HOOC OH
OH HOOC
OH OH
HO HO
OH O
COOH HO
OH O
COOH HO
HO COOH
HO HO
3 HCl 6
Fe
3+
: ikatan van der wals : ikatan kovalen
Gambar 1. Reaksi antara senyawa fenolik dengan FeCl
3
e. Uji tanin Uji ini dilakukan dengan memanaskan serbuk daun binahong dengan air.
Penambahan natrium klorida 2 dimaksudkan untuk membentuk endapan garam Na asam dari tanin.
Reaksinya adalah sebagai berikut :
C O
OH
HO OH
OH
NaCl
C O
Na O
HO OH
OH
HCl
Gambar 2. Reaksi antara NaCl dengan senyawa fenolik Pemeriksaan tanin dilakukan dengan menambahkan gelatin 1. Adanya tanin
dapat diketahui jika pada larutan percobaan terbentuk endapan. Dari uji yang dilakukan terbentuk endapan putih pada larutan. Hal ini menunjukkan reaksi
positif yang artinya serbuk mengandung tanin. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
f. Uji saponin Pemeriksaan saponin dilakukan dengan mengocok serbuk yang telah
diberi air. Hasil dinyatakan positif apabila terbentuk buih yang stabil pada permukaan cairan. Dari uji yang dilakukan terbentuk buih yang tidak stabil
hilang dalam beberapa saat. Uji lain dapat dilakukan dengan menggunakan pipa kapiler. Filtrat dimasukkan kedalam pipa kapiler kemudian ketinggiannya
dibandingkan dengan tinggi air dalam pipa kapiler yang lain. Bila tinggi filtrat separuh atau kurang dari tinggi air suling, menunjukkan adanya saponin. Dari uji
yang dilakukan, tinggi cairan yang diuji hampir sama dengan tinggi air suling, sehingga dapat disimpulkan bahwa serbuk daun binahong tidak mengandung
saponin.
D. Pembuatan Ekstrak Polar Daun Binahong