Media Sterilisasi PENELAAHAN PUSTAKA

F. Media

Media adalah suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi yang dipakai untuk menumbuhkan mikrobia. Selain untuk menumbuhkan mikrobia, medium dapat digunakan pula untuk isolasi, memperbanyak, pengujian sifat- sifat fisiologi dan perhitungan jumlah mikrobia Jutono, 1980. Lazimnya, media biakan mengandung air, sumber energi, zat hara sebagai sumber karbon, nitrogen, sulfur, phosphat, oksigen, hidrogen, serta trace elements . Media biakan yang digunakan untuk menumbuhkan bakteri terdapat dalam bentuk padat padat datar, padat miring, dan padat tegak , semi padat, dan cair. Media padat diperoleh dengan menambahkan agar. Agar berasal dari ganggang merah. Agar digunakan sebagai bahan pemadat karena tidak diuraikan mikroorganisme. Kandungan agar sebagai bahan pemadat dalam media adalah 1,5-2 Lay, 1994. Secara kimiawi, media biakan dipilahkan menjadi media sintetik dan media non sintetik. Pada media sintetik, kandungan dan isi bahan yang ditambahkan diketahui secara terperinci. Media sintetik sering digunakan untuk mempelajari sifat faali dan genetika mikroba. Senyawa inorganik dan organik yang ditambahkan dalam media sintetik harus murni sehingga harganya seringkali mahal. Media non sintetik menggunakan bahan yang terdapat di alam; bahan- bahan ini biasanya tidak diketahui kandungan kimiawinya secara rinci. Sebagai contoh, bahan yang sering digunakan dalam media non sintetik adalah ekstrak daging, pepton, ekstrak ragi, dan kaldu daging. Media non-sintetik sering digunakan dalam laboratorium mikrobiologi karena mudah disiapkan dan harganya lebih murah dibandingkan media sintetik Lay, 1994.

G. Sterilisasi

Sterilisasi ialah suatu usaha untuk membebaskan alat-alat atau bahan- bahan dari segala macam bentuk kehidupan terutama mikrobia. Cara sterilisasi yang dipakai tergantung pada macamnya bahan dan sifat bahan yang disterilkan ketahanan terhadap panas, bentuk bahan yang disterilkan: padat, cair atau berbentuk gas Jutono, 1980. Hampir semua tindakan yang dilakukan dalam diagnosa mikrobiologis, sterilitas sangat diutamakan baik alat-alat yang dipakai maupun medianya. Terdapat berbagai cara sterilisasi yang dikenal: Anonim, 1993 1. Pemanasan Tujuan dari sterilisasi dengan pemanasan yaitu untuk merusak atau membunuh mikroba. Sterilisasi dengan pemanasan dapat dilakukan dengan panas kering dan panas basah. a. Panas Kering - Dengan membakar: cara ini digunakan untuk sterilisasi alat-alat yang berupa logam seperti ose, pinset dan alat gelas seperti ujung pipet, bibir tabung, bibir atau mulut erlenmeyer pada penuangan media. Alat yang digunakan yaitu lampu spiritus atau bunsen. - Dengan menggunakan udara panas hot air oven: cara ini digunakan untuk sterilisasi alat-alat laboratorium dari gelas misalnya petri, tabung gelas, botol PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pipet, juga untuk bahan-bahan minyak dan powder, misalnya talk. Sterilisasi dikerjakan dengan panas 175˚C selama 1,5- 2 jam. b. Panas Basah - Dengan merebus: digunakan untuk mensterilkan alat-alat yang berupa gunting, pinset, scalpel, jarum, spuit injeksi dengan cara direbus dalam suasana mendidih selama 30-60 menit. - Dengan uap air panas: digunakan terutama untuk mensterilkan media-media yang akan mengalami kerusakan bila dikerjakan sterilisasi uap panas dengan tekanan, ataupun untuk alat-alat tertentu. Cara ini dilakukan dengan pemanasan 100˚C selama 1 jam. - Dengan uap air bertekanan autoclave: cara ini dipakai untuk sterilisasi media yang tahan terhadap pemanasan tinggi. Sterilisasi dijalankan dengan menggunakan panas 121˚C selama 10-30 menit tergantung kebutuhan. Sterilisasi basah lebih cepat dibanding sterilisasi kering. - Pasteurisasi: digunakan untuk mensterilkan susu dan minuman beralkohol. Panas yang digunakan 61,7˚C selama 30 menit. 2. Filtrasi Cara sterilisasi ini digunakan untuk media yang tidak tahan terhadap pemanasan misalnya urea broth ataupun untuk sterilisasi vaksin, serum, enzim, dan vitamin. Kelemahannya golongan virus mampu menembus filter sterilisasi. 3. Penyinaran atau radiasi Beberapa macam radiasi mengakibatkan letal terhadap sel-sel jasad renik dan mikroorganisme lain. Jenis radiasi ini termasuk bagian dari spektrum PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI elektromagnetik, misalnya sinar ultra violet, sinar gamma, sinar X, dan juga sinar katoda elektron kecepatan tinggi. 4. Khemis Sterilisasi dengan menggunakan bahan kimia yang disebut desinfektan. Biasanya digunakan untuk obyek yang tidak hidup, karena akan merusak jaringan. Prosesnya disebut disinfeksi.

H. Metode Pengujian Potensi Antibakteri

Dokumen yang terkait

Pembuatan Dan Uji Aktivitas Antibakteri Krim Minyak Kelapa Murni (VCO/virgin coconut oil) Terhadap Staphylococcus aureus ATCC 29737 dan Pseudomonas aeruginosa ATCC 25619

9 76 70

Uji efektivitas antibakteri ekstrak etanol daun dan umbi bakung putih (crinum asiaticum L) terhadap bekteri penyebab jerawat

2 51 103

Uji aktivitas antibakteri dari ekstrak etanol 96% kulit batang kayu Jawa (lannea coromandelica) terhadap bakteri staphylococcus aureus, escherichia coli, helicobacter pylori, pseudomonas aeruginosa.

32 209 72

Uji antioksidan dan antibakteri ekstrak air daun kecombrang (etlingera elatior) (Jack) R.M.Smith) sebagai pengawet alami terhadap escherichia coli dan staphylococus aureus

1 23 84

Pengaruh Iradiasi Gamma pada Aktivitas Antibakteri Kombinasi Ekstrak Etanol Temu Putih (Curcuma zedoaria (Christm.) Roscoe.) dan Sambiloto (Andrographis paniculata Ness) terhadap Bacillus subtilis ATCC 6633 dan Staphylococcus aureus ATCC 25923

1 34 73

Pengaruh salep ekstrak daun binahong (anredera cordifolia (tenore) steenis) terhadap re-epitelisasi epidermis pada luka bakar tikus sprague dawley: studi pendahuluan lama paparan 10 detik dengan plat besi

1 14 63

Uji aktivitas antibakteri ekstrak daun garcinia benthami pierre terhadap beberapa bakteri patogen dengan metode bioautografi

1 10 92

PENINGKATAN KESTABILAN ENZIM LIPASE DARI Pseudomonas aeruginosa ATCC 27853 DENGAN AMOBILISASI MENGGUNAKAN BENTONIT

3 96 80

Aktivitas antibakteri salep ekstrak etanol daun sirih hijau (Piper betleL.) Terhadap infeksi bakteri Staphylococcus aureus

0 0 6

Keywords : antibacterial, Andrographis paniculata (green chiretta), ethyl acetate fraction, Bacillus subtilis ATCC

0 0 5