D. Tata Cara Penelitian
1. Identifikasi tanaman
Identifikasi tanaman binahong dilakukan oleh Balai Penelitian Tanaman Obat BPTO Tawangmangu.
2. Pengumpulan bahan dan pengeringan
Daun binahong yang diperoleh dari kebun Balai Penelitian Tanaman Obat BPTO Tawangmangu berupa simplisia kering.
3. Pembuatan serbuk
Pembuatan serbuk dilakukan dengan menggunakan blender kering sampai diperoleh serbuk halus. Kemudian dilakukan pengayakan dengan menggunakan
pengayak berukuran 1250 sampai semua serbuk dapat melewati ayakan.
4. Uji tabung
a. Uji pendahuluan Dua gram serbuk daun binahong dipanaskan dengan 10 ml air selama 30
menit di atas air mendidih. Larutan yang diperoleh disaring melalui kapas. Jika larutan menjadi berwarna kuning sampai merah dan bila pada saat penambahan
kalium hidroksida warna larutan menjadi lebih intensif berarti menunjukkan adanya senyawa yang mengandung kromofor dengan gugus hidrofilik.
b. Uji alkaloid
Dua gram serbuk daun binahong dipanaskan dalam tabung reaksi dengan 10 ml asam klorida 1 selama 30 menit. Suspensi disaring dengan kapas ke
dalam tabung reaksi A dan B sama banyak, larutan A dibagi dua sama banyak, lalu ke dalam larutan A1 ditambah 3 tetes pereaksi Dragendroff dan larutan A2
ditambah 3 tetes pereaksi Mayer. Bila terbentuk endapan dengan kedua pereaksi alkaloid berarti menunjukkan adanya alkaloid. Adanya alkaloid dari basa tertier
dan kuartener ditunjukkan dengan penambahan serbuk natrium karbonat sampai pH 8-9, dicampur dengan 4 ml kloroform dan diaduk pelan. Setelah kloroform
memisah, diambil dengan pipet Pasteur, ditambahkan asam cuka 5 hingga pH 5. diaduk lalu dipisahkan lapisan atasnya, tambah 5 tetes pereaksi Dragendroff pada
lapisan atas, bila terbentuk endapan menunjukkan alkaloid dari basa kuartener. Lapisan bawah ditambah 10 tetes asam klorida 1 diaduk dan dipisahkan lapisan
atas serta ditambah 2 tetes pereaksi Dragendroff. Bila didapatkan endapan berarti menunjukkan alkaloid dari basa tertier.
c. Uji antrakinon
Tiga ratus miligram serbuk daun binahong dididihkan 2 menit dengan 10 ml kalium hidroksida 0,5 N dan 1 ml larutan hidrogen peroksida, setelah dingin
suspensi disaring melalui kapas. Lima ml filtrat ditambah 10 tetes asam asetat sampai pH 5, ditambahkan 10 ml toluen. Lima ml lapisan atas dipisahkan dengan
dipipet dan dimasukkan dalam tabung reaksi. Ditambah kalium hidroksida 0,5 N, bila didapatkan warna merah pada lapisan air berarti menunjukkan adanya
senyawa antrakinon.
d. Uji polifenol
Dua gram serbuk daun binahong dipanaskan dengan 10 ml air selama 10 menit dalam pengangas air mendidih. Disaring panas-panas, setelah dingin
ditambah 3 tetes pereaksi besi III klorida. Bila didapatkan warna hijau-biru PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menunjukkan adanya polifenol. Uji diulang dengan filtrat hasil pendidihan 2 g serbuk dengan 9-10 ml etanol 80 selama 10 menit dalam pengangas air.
e. Uji tanin Dua gram serbuk daun binahong dipanaskan dengan 10 ml air selama 30
menit di atas penangas air. Disaring 5 ml filtrat ditambah 1 ml larutan NaCl 2, bila terjadi suspensi atau endapan disaring melalui kertas saring. Filtrat ditambah
5 ml larutan gelatin 1. Bila terbentuk endapan menunjukkan adanya tanin. f. Uji saponin
1 Tambahkan 10 ml air suling ke dalam tabung reaksi yang berisi 100 mg serbuk daun binahong, ditutup dan dikocok kuat-kuat selama 30 detik.
Tabung dibiarkan dalam posisi tegak selama 30 menit. Apabila terbentuk buih setinggi kurang lebih 3 cm dari permukaan cairan, menunjukkan
adanya saponin. 2 Uji lain dilakukan dengan pipa kapiler diameter 1 mm, panjang 12,5 cm.
Larutan hasil pemanasan 2 g serbuk daun binahong dengan 10 ml air dipanaskan selama 30 menit di atas penangas air. Setelah disaring, filtrat
dimasukkan ke dalam pipa kapiler penuh-penuh. Kapiler diletakkan dalam posisi tegak, lalu cairan dibiarkan mengalir bebas. Tinggi air suling yang
diperlakukan sama. Bila didapatkan tinggi cairan yang diuji setengah atau kurang dari tinggi air suling maka menunjukkan adanya saponin.
5. Pembuatan ekstrak polar daun binahong