Uji potensi ekstrak polar daun binahong terhadap B. subtilis dan P.

c. Uji KLT flavonoid Fase diam yang digunakan yaitu selulosa dengan fase gerak butanol: asam asetat glasial: air 4:1:5. Pembanding yang digunakan yaitu rutin. Sampel dan pembanding ditotolkan pada lempeng KLT dengan jarak elusi 10 cm. Setelah itu dideteksi dengan sinar UV 254 nm, UV 365 nm dan uap amonia. e. Uji KLT tanin Fase diam yang digunakan yaitu silika gel GF 254 dengan fase gerak etil asetat: metanol: air 100: 13,5: 10. Pembanding yang digunakan yaitu asam tanat 1. Sampel dan pembanding ditotolkan pada lempeng KLT dengan jarak elusi 10 cm. Setelah itu dideteksi dengan sinar UV 254 nm, 365 nm, dan pereaksi semprot besi III klorida.

8. Uji potensi ekstrak polar daun binahong terhadap B. subtilis dan P.

aeruginosa dengan metode difusi paper disk a. Pembuatan konsentrasi larutan uji Ekstrak polar daun binahong dengan konsentrasi 75, 50, dan 25 dibuat dengan mengencerkan ekstrak konsentrasi 100, sampai kadar yang diinginkan dalam volume 5 ml. Pembuatan konsentrasi 100 dilakukan dengan menimbang 10 g ekstrak kental kemudian dilarutkan dalam 10 ml CMC 1. Tabel I. Pembuatan variasi konsentrasi ekstrak polar daun binahong Konsentrasi Volume larutan uji yang diambil dari ekstrak 100 ml Volume CMC 1 ml Volume pengenceran ml 100 5,00 - 5 75 3,75 1,25 5 50 3,33 1,67 5 25 2,50 2,50 5 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Sebagai kontrol negatif digunakan larutan CMC 1 dan kontrol positif amoksisilin 0,03 g1ml. b. Persiapan stok bakteri uji Diambil 1 ose bakteri dari biakan murni B. subtilis dan P. aeruginosa, kemudian masing-masing ditanam pada media nutrien agar miring, lalu diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37˚C. c. Pembuatan suspensi bakteri uji B. subtilis dan P. aeruginosa Beberapa ose bakteri uji dari stok bakteri, kemudian diinokulasikan pada 2 ml media nutrien broth steril yang telah diinkubasi selama 24 jam suhu 37˚C, homogenkan dengan vortex, kemudian disesuaikan kekeruhannya dengan standar Mc. Farland II 6x 10 8 CFUml. Suspensi bakteri yang diperoleh telah siap diinokulasikan ke dalam media nutrien agar yang steril. d. Pembiakan suspensi B. subtilis dan P. aeruginosa secara spread plate Diambil 0,2 ml bakteri dari suspensi bakteri uji yang telah setara dengan larutan standar Mc. Farland II 6 x 10 8 CFUml, kemudian diinokulasikan secara spread plate ke dalam cawan petri yang berisi 20 ml media nutrien agar steril yang telah memadat. e. Pengujian potensi antibakteri Pengujian potensi antibakteri ekstrak polar daun binahong dilakukan dengan metode difusi paper disk. Ke dalam media padat yang telah berisi bakteri diberi paper disk. Setelah itu, kedalam paper disk ditetesi dengan seri konsentrasi senyawa uji sebanyak 20µl, sebagai kontrol positif digunakan amoksisilin dan kontrol negatif digunakan CMC 1 masing- masing sebanyak 20 µl, lalu diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37ºC. Diukur diameter zona hambatnya menggunakan penggaris. f. Pengujian potensi antibakteri dengan metode dilusi padat Pada Erlenmeyer yang berisi 20 ml media nutrien agar steril dimasukkan 0,2 ml suspensi bakteri uji, kemudian tambahkan pula 1 ml larutan uji, campur dengan vortex. Masukkan campuran tersebut dalam cawan petri steril secara pour plate. Inkubasi selama 24 jam pada suhu 37ºC. Diamati pertumbuhan bakteri yang terjadi dengan melihat kekeruhan yang dibandingkan dengan kontrol pertumbuhan bakteri. Pada hasil inkubasi yang jernih diambil satu ose dan ditanam secara streak plate pada media padat steril dan diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37º C kemudian diamati pertumbuhan bakteri sampai didapatkan nilai KHM dan KBM.

E. Analisis Hasil

Dokumen yang terkait

Pembuatan Dan Uji Aktivitas Antibakteri Krim Minyak Kelapa Murni (VCO/virgin coconut oil) Terhadap Staphylococcus aureus ATCC 29737 dan Pseudomonas aeruginosa ATCC 25619

9 76 70

Uji efektivitas antibakteri ekstrak etanol daun dan umbi bakung putih (crinum asiaticum L) terhadap bekteri penyebab jerawat

2 51 103

Uji aktivitas antibakteri dari ekstrak etanol 96% kulit batang kayu Jawa (lannea coromandelica) terhadap bakteri staphylococcus aureus, escherichia coli, helicobacter pylori, pseudomonas aeruginosa.

32 209 72

Uji antioksidan dan antibakteri ekstrak air daun kecombrang (etlingera elatior) (Jack) R.M.Smith) sebagai pengawet alami terhadap escherichia coli dan staphylococus aureus

1 23 84

Pengaruh Iradiasi Gamma pada Aktivitas Antibakteri Kombinasi Ekstrak Etanol Temu Putih (Curcuma zedoaria (Christm.) Roscoe.) dan Sambiloto (Andrographis paniculata Ness) terhadap Bacillus subtilis ATCC 6633 dan Staphylococcus aureus ATCC 25923

1 34 73

Pengaruh salep ekstrak daun binahong (anredera cordifolia (tenore) steenis) terhadap re-epitelisasi epidermis pada luka bakar tikus sprague dawley: studi pendahuluan lama paparan 10 detik dengan plat besi

1 14 63

Uji aktivitas antibakteri ekstrak daun garcinia benthami pierre terhadap beberapa bakteri patogen dengan metode bioautografi

1 10 92

PENINGKATAN KESTABILAN ENZIM LIPASE DARI Pseudomonas aeruginosa ATCC 27853 DENGAN AMOBILISASI MENGGUNAKAN BENTONIT

3 96 80

Aktivitas antibakteri salep ekstrak etanol daun sirih hijau (Piper betleL.) Terhadap infeksi bakteri Staphylococcus aureus

0 0 6

Keywords : antibacterial, Andrographis paniculata (green chiretta), ethyl acetate fraction, Bacillus subtilis ATCC

0 0 5