elektromagnetik, misalnya sinar ultra violet, sinar gamma, sinar X, dan juga sinar katoda elektron kecepatan tinggi.
4. Khemis Sterilisasi dengan menggunakan bahan kimia yang disebut desinfektan.
Biasanya digunakan untuk obyek yang tidak hidup, karena akan merusak jaringan. Prosesnya disebut disinfeksi.
H. Metode Pengujian Potensi Antibakteri
Metode pengukuran potensi antibakteri dapat dilakukan dengan : 1. Metode Difusi
Metode ini mengukur aktivitas mikroba berdasarkan pengamatan luas daerah hambat pertumbuhan mikroba karena obat berdifusi dari titik awal
pemberian ke daerah difusi. Mikroba ditanam pada media yang sesuai dan di atasnya diletakkan kertas cakram yang mengandung bahan obat atau dibuat
sumuran dengan diameter tertentu yang diisi larutan bahan obat dengan obat dengan kadar tertentu Hugo dan Russel, 1987.
a. Cara Kirby Bauer Metode ini dilakukan dengan mengoleskan suspensi bakteri dengan
konsentrasi tertentu, umumnya 10
8
Colony Forming Unit CFUml permukaan media hingga rata. Kertas yang mengandung antibiotika diletakkan di atas media
lalu diinkubasikan pada 37ºC selama 18-24 jam, kemudian dibaca hasilnya. Potensi antibakteri ditentukan dengan mengukur diameter zona hambat yang
terbentuk. Pada zona hambat akan terlihat pertumbuhan yang kurang subur jika PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dibandingkan daerah di luar pengaruh antibiotik tersebut Hugo dan Russel, 1987.
b. Cara sumuran Penyiapan dilakukan seperti cara Kirby Bauer. Pada agar yang telah
diolesi bakteri uji dibuat sumuran dengan garis tengah tertentu dan tegak lurus terhadap permukaan media. Kemudian ke dalam sumuran ini diberi larutan uji dan
diinkubasi pada 37ºC selama 24-28 jam, hasilnya dibaca seperti cara Kirby Bauer Hugo dan Russel, 1987.
c. Cara Pour Plate Mula-mula satu mata ose suspensi bakteri dicampur dengan 4 ml agar
1,5 pada temperatur 50ºC. Setelah suspensi mikrobia homogen, tuangkan di atas Mueller Hinton Agar dan dibiarkan membeku, kemudian di atasnya diletakan disk
dan diinkubasi pada suhu 37ºC selama 18-24 jam, hasilnya dibaca dengan mengukur diameter hambat Hugo dan Russel, 1987.
Hasil metode difusi adalah: Anonim, 1992 a. Zona irradikal adalah suatu daerah di sekitar disk atau sumuran yang
menunjukkan pertumbuhan bakteri yang kurang subur atau jarang karena bakteri hanya dihambat, tidak dimatikan.
b. Zona radikal adalah suatu daerah di sekitar disk atau sumuran yang sama sekali tidak ditemukan adanya pertumbuhan bakteri.
2. Metode Dilusi Prinsip metode ini adalah larutan uji diencerkan sehingga diperoleh
beberapa konsentrasi. Pada dilusi cair, masing-masing konsentrasi obat yang telah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dibuat tersebut ditambahkan suspensi bakteri uji ke dalam media, sedangkan pada dilusi padat masing-masing konsentrasi obat yang telah dibuat dicampurkan ke
dalam media agar dan setelah menjadi padat baru ditanami bakteri uji dan diinkubasi Hugo dan Russel, 1987. Keuntungan metode ini dibandingkan
dengan metode difusi adalah dapat menentukan KHM dan KBM dari larutan uji tersebut Anonim, 1992.
I. Bakteri Uji 1. Bacillus subtilis
Bacillus subtilis termasuk dalam familia Bacillaceae, merupakan bakteri
Gram positif, berbentuk batang silinder, berdiameter 1µm dengan panjang 3-4 µm, lurus atau sedikit lengkung dengan ujung bulat, tunggal atau rantai.
Organisme ini bergerak aktif dengan peritritik flagella. Spora berbentuk oval dan terletak di tengah Salle, 1961.
Basil saprofit menggunakan sumber-sumber nitrogen dan karbon untuk energi dan pertumbuhan. Spora resisten terhadap panas, kering, dan desinfektan
kimia tertentu selama waktu yang cukup lama dan tetap ada selama bertahun- tahun dalam tanah kering Jawetz et al, 1996.
B. subtilis adalah organisme spesifik yang lazim terdapat dalam tanah, air,