BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Pengamataan obyek ini dilakukan di Rumah Potong Hewan PT. Ababttoir Surya Jaya, Benowo, Surabaya. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan
September sampai penelitian selesai dilaksanakan.
3.2 Identifikasi Variabel
Variabel adalah faktor yang mempunyai besaran dan variasi nilai. Variabel itu sendiri terbagi menjadi dua yaitu variabel bebas dan variabel terikat.
3.2.1 Identifikasi Variabel a.
Variabel Bebas
Variabel bebas merupakan variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel dependen terikat. Sehingga variabel independen dapat
dikatakan sebagai variabel yang mempengaruhi. Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel
independen bebas. Adapun variabel bebas dalam penelitian ini adalah: 1.
Ukuran ruang kerja 2.
Banyaknya backtracking bolak-balik 3.
Jarak antar ruang produksi departemen. 4.
Tata letak awal produksi
b. Variabel Terikat
Variabel terikat adalah variabel yang berubahnya ditentukan oleh variabel bebas. Adapun variabel terikat dalam penelitian ini adalah alur produksi line flow
yang sesuai dengan Standart Operasional Prosedur di PT. Abattoir Surya Jaya, Benowo, Surabaya.
3.2.2 Definisi Operasional Variabel a. Variabel Bebas
1. Ukuran Ruang Kerja
Ukuran ruang kerja yang memiliki satuan meter M merupakan suatu parameter penting untuk menentukan perubahan ukuran dan tata letak fasilitas.
Ukuran yang terlalu besar dapat memperlambat proses produksi karena perpindahan jarak operator semakin jauh ke departemen berikutnya
2. Banyaknya backtracking
Backtracking dalam satu proses produksi sangat mempengaruhi kegiatan produksi yang berlangsung. Faktor lelah karyawan dan pemborosan jam kerja
disebabkan oleh adanya backtracking ini. 3.
Jarak antar ruang produksi departemen Jarak antar ruang produksi, ataupun departemen merupakan bagian inti
dari proses produksi, karena semakin jauh jarak antar ruang semakin banyak waktu dan tenaga yang dikeluarkan oleh pekerja
4. Tata letak awal pabrik
Tata letak awal adalah tata letak yang saat ini ada dalam rumah potong hewan PT. Abattoir Surya Jaya, yang merupakan bagian inti dari proses
produksi dan juga dapat menentukan produktivitas pabrik maupun karyawan
b. Variabel Terikat
Alur produksi line flow yang sesuai dengan Standart Operasional Prosedur adalah suatu bentuk model guna meningkatkan produktivitas
perusahaan dan operator dalam melakukan kegiatan proses produksi
3.3 Pengumpulan Data
Data yang diperlukan disini adalah data-data yang dapat digunakan sebagai variabel input yang diperlukan dalam pembuatan model nantinya yaitu data primer
dan data sekunder. Data primer yang diperoleh melalui metode pengukuran dengan satuan meter
M. Tujuan dari metode ini adalah untuk mendapatkan semua data yang ada dalam sistem nyata yang tidak bisa didapatkan dari data sekunder.
Data sekunder diperoleh melalui manager produksi PT. Abattoir Surya Jaya. Data yang didapat berupa luas bangunan total, data dari masing masing
departemen produksi serta data standart operasional prosedur rumah potong hewan
3.4 Pengolahan Data
Setelah data terkumpul langkah selanjutnya adalah melakukan pengolahan data, sehingga diperoleh hasil yang dapat dipergunakan untuk memecahkan
masalah. Pengolahan data akan dilakukan dengan metode kualitatif dengan menggunakan tolak ukur derajat kedekatan hubungan aktifitas Activity
Relationship Chart dan mengaplikasikannya dalam software desain AutoCad.
3.5 Langkah-Langkah Penelitian dan Pemecahan Masalah
Mulai
Studi Lapangan Mengumpulkan data dan informasi
tentang ukuran ruag kerja dan jarak antar ruang produksi
Studi Pendahuluan Studi Literatur
Teori tentang tata letak fasilitas dan teori kualitatif hubungan aktifitas
Activity Relationship Chart Identifikasi Masalah
Analisis dan Pembahasan Kesimpulan dan Saran
Selesai Pengumpulan data
1. Identifikasi sistem dan layout awal 2. Pengukuran jarak antar departemen
3. Pengukuran luas departemen Pengolahan Data
Penentuan Tata Letak Fasilitas di PT. Abattoir Surya Jaya dengan hubungan
aktivitas Activity Relationship Chart
`
Pembuatan Layout Awal
Panjang Jarak Lintasan Awal PLA Panjang Jarak Lintasan Usulan
PLU Pembuatan Layout Usulan
Dengan Software Autocad
PLU PLA
Ya Tidak
Pembuatan ATBD Pembuatan Work Sheet
ARD
Pembuatan ARD
Gambar 3.1 Langkah-langkah Penelitian dan Pemecahan Masalah
Penjelasan langkah-langkah penelitian dan pemecahan masalah : 1.
Pengambilan data Pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara terhadap manajemen PT.
Abattoir Surya Jaya serta pengukuran di lapangan yang digunakan sebagai data primer dan mengambil data di buku- buku referensi yang digunakan sebagai data
sekunder. 2.
Pembuatan model tata letak Untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi penelitian ini
menggunakan metode Activity Relationship Chart. Variabel–variabel pembangun model yang cukup banyak dalam sistem serta kompleksitas sistem menjadi salah
satu pertimbangan utama pemilihan metode ini. Serta digunakan software autocad sebagai penunjang penerapan metode ini.
3. Analisa dan pembahasan
Pada tahapan dilakukan analisa dan interpretasi terhadap seluruh hasil penelitian. Analisa awal yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya yaitu
menganalisa variabel-variabel output hasil dari simulasi model. Hasil yang didapat dari simulasi selanjutnya dianalisis seberapa jauh perubahan suatu
variabel terhadap sistem sesuai dengan skenario kebijakan yang dilakukan. Analisa keseluruhan akan dilakukan sesuai dengan tujuan dan kontribusi
penelitian. 4.
Kesimpulan dan saran Setelah pengolahan dan analisa data, maka langkah selanjutnya adalah menarik
kesimpulan, kemudian diberikan juga saran sebagai rekomendasi yang dapat memberikan manfaat PT. Abattoir Surya Jaya, agar dapat mengurangi material
handling serta meningkatkan kenyamanan dan keamanan kerja, yang pada akhirnya dapat meningkatkan produktifitas perusahaan.
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengumpulan Data
4.1.1 Identifikasi Sistem Awal
Pengidentifikasian sistem produksi saat ini di PT. Abattoir Surya Jaya dilakukan dengan cara pengukuran dengan mengunakan alat ukur standart secara
matematis dengan satuan meter dan dibantu dengan pihak – pihak yang terkait dalam bagian produksi di rumah potong hewan seperti manajer produksi serta
karyawan bagian produksi, Berikut beberapa karakteristik sistem produksi rumah potong hewan dalam
tata letak awal : 1.
Lahan proses produksi PT. Abattoir Surya Jaya berukuran 537 m
2
2. Terdapat 2 pintu pada holding ground.
3. Holding ground pada PT. Ababttoir Surya Jaya berkapasitas 500 ekor sapi
4. Urutan sistem produksi tidak berjalan secara Line flow, sehingga terjadi
back tracking. 5.
Pintu utama pada proses modern slaughter berukuran kecil sehingga apabila terjadi kebakaran mobil pemadam kebakaran tidak dapat memasuki
ruang tersebut. 6.
Jarak antar departemen produksi terlalu jauh dan harus melewati departemen yang sama beberapa kali.