Prinsip Dasar Sistem Pemindahan Bahan Hubungan Perancangan Tata Letak Pabrik Dengan Produktivitas

• Perubahan ataupun peningkatan volume produksi yang pada akhimya membawa perubahan ke arah modifikasi segala fasilitas produksi yang ada. • Keluhan dari pekerja terhadap kondisi area kerja yang tidak memenuhi persyaratan. • Perbaikan dilakukan dengan melakukan penyesuaian terhadap perkembangan teknologi dan permintaan dari user. Perbaikan tersebut dimaksudkan sebagai upaya untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi. • Keluhan dari pekerja terhadap kondisi area kerja yang tidak memenuhi persyaratan. • Peningkatan jumlah bottle neck dalam aktifitas pemindahan bahan, gudang yang terlalu sempit, dan lain-lain.

2.2 Prinsip Dasar Sistem Pemindahan Bahan

Pemindahan bahan merupakan aktifitas yang non-produktif. Pemindahan bahan ini tidak memberikan nilai perubahan apa-apa terhadap material atau bahan yang dipindahkan karena tidak terjadi perubahan bentuk, dimensi, sifat-sifat fisik ataupun kimia pada material yang dipindahkan. Kegiatan pemindahan bahan atau material justru dapat menarnbah biaya. Pada dasarnya pemindahan bahan membutuhkan biaya yang besar, tetapi tidak memberikan nilai tarnbah kepada material produk yang dipindahkan. Pengeliminasian perpindahan bahan ini di lakukan dengan cara mengatur tata letak fasilitas produksi atau departemen yang ada agar jarak perpindahan bahan dapat dieliminasi Heizer dan Render, 2006 Dalarn prinsip dasar sistem pemindahan bahan harus dipertimbangkan beberapa aturan dasar sebagai berikut: • Pemindahan bahan yang tidak begitu penting sebaiknya dihindari. Misalnya, penggabungan operasi pemindahan bahan dengan mempertimbangkan kemungkinan gerakan bersamaan antara pekerja dengan material. • Penempatan mesin dan peralatan produksi lainnya direncanakan sedemikian rupa sehingga jarak antar operasi seminimal mungkin dan gerakan bolak-balik sebaiknya dihindari. • Peralatan pemindahan bahan yang dibutuhkan dipilih secara efektif dan efisien. • Peralatan pemindahan bahan yang dibutuhkan dipilih secara seksama dan cermat dari segi teknis maupun segi ekonomis. • Bahan sebaiknya dipindahkan dalam volume, kuantitas, atau unit-unit yang kecil. • Material sedapat--dapatnya dipindah melalui lintasan yang lurus dan pendek. • Aktitfitas-aktifitas pemindahan bahan sedapat-dapatnya dikelompokan, dikombinasi, dan dieliminasi. • Sebaiknya, operator yang berpindah dari pada material yang dipindahkan

2.3 Tipe Tata Letak Fasilitas Produksi

Pemilihan dan penempatan alternatif layout merupakan langkah kritis dalam proses pembuatan fasilitas produksi, karena disini layout yang dipilih akan menentukan hubungan fisik dari aktivitas–aktivitas produksi yang berlangsung Wignjosoebroto, 2003. Disini ada empat macam atau tipe tata letak yang secara klasik umum diaplikasikan dalam desain layout yakni :

2.3.1 Tata letak fasilitas berdasarkan aliran proses produksi production line

product atau product layout GUDANG BAHAN BAKU MATERIAL Mesin Bubut Mesin Perata Mesin Bubut Mesin Drill Mesin Press Mesin Gerinda Mesin Drill Mesin Drill Mesin Pelengkung Mesin Drill Mesin Perata Mesin Drill PROSES PERAKITAN ASSEMBLY GUDANG PRODUK JADI Gambar 2.1 Product Layout Su mber : Wignjo so ebroto , 2003 Dengan memakai tata letak tipe aliran produksi ini segala fasilitas-fasilitas untuk proses manufakturing atau juga perakitan akan diletakkan berdasarkan garis aliran flow line dari proses produksi tersebut. tata letak berdasarkan aliran produksi ini merupakan tipe layout yang paling populer untuk pabrik yang bekerja atau produksi secara massal mass production.

2.3.1.1 Keuntungan yang bisa diperoleh untuk pengaturan berdasarkan aliran produksi adalah :

a. Aliran pemindahan material berlangsung lancar, sederhana, logis dan biaya material handling rendah karena aktivitas pemindahan bahan menurut jarak terpendek. b. Total waktu yang dipergunakan untuk produksi relatif singkat. c. Work in proses jarang terjadi karena lintasan produksi sudah diseimbangkan.

2.3.1.2 Kerugian dari tata letak tipe ini adalah :

a. Adanya kerusakan salah satu mesin machine break down akan dapat menghentikan aliran proses produksi secara total. b. Tidak adanya fleksibilitas untuk membuat produk yang berbeda. c. Stasiun kerja yang paling lambat akan menjadi hambatan bagi aliran produksi.

2.3.2 Tata letak fasilitas berdasarkan lokasi material tetap fixed material

location layout atau position layout Gambar 2.2 Possition Layout Su mber : Wignjo so ebroto , 2003 G U D A N G BA H A N BA K U M A T E RI A L ,K O M P O N E N , S P A RE P A RT S ,D L L G U D A N G P R O D U K J A D I Mesin Las Fasilitas Pengecatan Mesin Gerinda Mesin Gergajipotong Mesin Keling Mesin Gerinda Untuk tata letak pabrik yang berdasarkan proses tetap, material atau komponen produk yang utama akan tinggal tetap pada posisi atau lokasinya sedangkan fasilitas produksi seperti tools, mesin, manusia serta komponen-komponen kecil lainnya akan bergerak menuju lokasi material atau komponen produk utama tersebut. 2.3.2.1 Keuntungan yang bisa diperoleh dari tata letak berdasarkan lokasi material tetap ini adalah : a. Karena yang bergerak pindah adalah fasilitas–fasilitas produksi, maka perpindahan material bisa dikurangi. b. Bilamana pendekatan kelompok kerja digunakan dalam kegiatan produksi, maka continuitas operasi dan tanggung jawab kerja bisa tercapai tercapai dengan sebaik–baiknya. c. Kesempatan untuk melakukan pengkayaan kerja job enrichment dengan mudah bisa diberikan. d. Fleksibilitas kerja sangat tinggi, karena fasilitas–fasilitas produksi dapat diakomodasikan untuk mengantisipasi perubahan–perubahan dalam rancangan produk, berbagai macam variasi produk yang harus dibuat product mix atau volume produksi.

2.3.2.2 Kerugian dari tata letak tipe ini adalah :

a. Adanya peningkatan frekuensi pemindahan fasilitas produksi atau operator pada saat operasi kerja berlangsung. b. Memerlukan operator dengan skill yang tinggi disamping aktivitas supervisi yang lebih umum dan intensif. c. Memerlukan pengawasan dan koordinasi kerja yang ketat khususnya dalam penjadwalan produksi.

2.3.3 Tata letak fasilitas berdasarkan kelompok produk product famili, product

layout atau group technology layout GUDANG BAHAN BAKU Mesin Bubut Mesin Drill Perakitan Mesin Drill Mesin Gerinda Mesin Press Mesin Drill Mesin Bubut Mesin Press Pengecatan Mesin Las Perakitan Mesin Perata Perakitan Mesin Gerinda Mesin Drill GUDANG BAHAN BAKU Perakitan Mesin Gerinda Gambar 2.3 Group Technology Layout Su mber : Wignjo so ebroto , 2003 Tata letak tipe ini didasarkan pada pengelompokkan produk atau komponen yang akan dibuat. Produk–produk yang tidak identik dikelompok-kelompok berdasarkan langkah–langkah pemrosesan, bentuk, mesin atau peralatan yang dipakai dan sebagainya. Disini pengelompokkan tidak didasarkan pada kesamaan jenis produk akhir seperti halnya pada tipe produk layout.

2.3.3.1 Keuntungan yang diperoleh dari tata letak tipe ini adalah :

a. Dengan adanya pengelompokkan produk sesuai dengan proses pembuatannya maka akan dapat diperoleh pendayagunaan mesin yang maksimal. b. Lintasan aliran kerja menjadi lebih lancar dan jarak perpindahan material diharapkan lebih pendek bila dibandingkan tata letak berdasarkan fungsi atau macam proses process layout. c. Berdasarkan pengaturan tata letak fasilitas produksi selama ini, maka suasana kerja kelompok akan bisa dibuat sehingga keuntungan - keuntungan dari aplikasi job enlargement juga akan diperoleh. d. Memiliki keuntungan yang bisa diperoleh dari product layout. e. Umumnya cenderung menggunakan mesin–mesin general purpose sehingga mestinya juga akan lebih rendah.

2.3.3.2 Kerugian dari tipe ini

a. Diperlukan tenaga kerja dengan keterampilan tinggi untuk mengoperasikan semua fasilitas produksi yang ada. b. Kelancaran kerja sangat tergantung pada kegiatan pengendalian produksi khususnya dalam hal menjaga keseimbangan aliran kerja yang bergerak melalui individu–individu sel yang ada. c. Bilamana keseimbangan aliran setiap sel yang ada sulit dicapai, maka diperlukan adanya buffers dan work in process storage. d. Beberapa kerugian dari product dan process layout juga akan dijumpai disini. e. Kesempatan untuk bisa mengaplikasikan fasilitas produksi tipe special purpose sulit dilakukan.

2.3.4 Tata letak fasilitas berdasarkan fungsi atau macam proses functional

atau process layout GUDANG BAHAN BAKU Mesin Bubut Perakitan Mesin Gerinda Mesin Perata Perakitan Mesin Gerinda Mesin Perata Mesin Perata Pengecatan Mesin Bubut Mesin Bubut Pengelasan Mesin Drill Mesin Bubut GUDANG BAHAN BAKU Mesin Drill Pengelasan Pengecatan Gambar 2.4 Process Layout Su mber : Wignjo so ebroto , 2003 Tata letak berdasarkan macam proses ini sering dikenal dengan process atau functional layout yang merupakan metode pengaturan dan penempatan dari segala mesin serta peralatan produksi yang memiliki tipe atau jenis sama kedalam satu departemen.

2.3.4.1 Keuntungan yang bisa diperoleh dari tata letak tipe ini adalah :

a. Total investasi yang rendah untuk pembelian mesin atau peralatan produksi lainnya. b. Fleksibilitas tenaga kerja dan fasilitas produksi besar dan sanggup mengerjakan berbagai macam jenis dan model produk. c. Kemungkinan adanya aktivitas supervisi yang lebih baik dan efisien melalui spesialisasi pekerjaan. d. Pengendalian dan pengawasan akan lebih mudah dan baik terutama untuk pekerjaan yang sukar dan membutuhkan ketelitian tinggi. e. Mudah untuk mengatasi breakdown daripada mesin yaitu dengan cara memindahkannya ke mesin yang lain tanpa banyak menimbulkan hambatan-hambatan siginifikan.

2.3.4.2 Kerugian dari tipe ini adalah :

a. Karena pengaturan tata letak mesin tergantung pada macam proses atau fungsi kerjanya dan tidak tergantung pada urutan proses produksi, maka hal ini menyebabkan aktivitas pemindahan material. b. Adanya kesulitan dalam hal menyeimbangkan kerja dari setiap fasilitas produksi yang ada akan memerlukan penambahan space area untuk work in process storage. c. Pemakaian mesin atau fasilitas produksi tipe general purpose akan menyebabkan banyaknya macam produk yang harus dibuat menyebabkan proses dan pengendalian produksi menjadi kompleks. d. Tipe process layout biasanya diaplikasikan untuk kegiatan job order yang mana banyaknya macam produk yang harus dibuat menyebabkan proses dan pengendalian produksi menjadi lebih kompleks. e. Diperlukan skill operator yang tinggi guna menangani berbagai macam aktivitas produksi yang memiliki variasi besar

2.3.5 Layout yang Berposisi Tetap Fixed Position Layout

Sistem berdasarkan product layout maupun process layout, produk bergerak menuju mesin sesuai dengan urutan proses yang dijalankan. Layout yang berposisi tetap ditunjukkan bahwa mesin, manusia serta komponen-komponen bergerak menuju lokasi material untuk menghasilkan produk. Layout ini biasanya digunakan untuk memproses barang yang relatif besar dan berat sedangkan peralatan yang digunakan mudah untuk dilakukan pemindahan. Contoh dari industri ini adalah industri pesawat terbang, penggalangan kapal, pekerjaan konstruksi bangunan Wignjosoebroto, 2003.

2.3.5.1 Keuntungan tata letak tipe Tetap Fixed Position Layout

1. Karena yang berpindah adalah fasilitas-fasilitas produksi, maka perpindahan material dapat dikurangi. 2. Bila pendekatan kelompok kerja digunakan dalam kegiatan produksi, maka kontinyuitas produksi dan tanggung jawab kerja bisa tercapai dengan sebaik- baiknya.

2.3.5.2 Kerugian tata letak tipe Tetap Fixed Position Layout

1. Adanya peningkatan frekuensi pemindahan fasilitas produksi atau operator pada saat operasi berlangsung. 2. Adanya duplikasi peralatan kerja yang akhirnya menyebabkan perubahan space area dan tempat untuk barang setengah jadi. 3. Memerlukan pengawasan dan koordinasi kerja yang ketat khususnya dalam penjadwalan produksi. Ditinjau dari bahasan keuntungan dan kerugian tiap tipe tata letak, maka dapat dibuat keputusan tipe tata letak apa yang akan digunakan. Untuk membuat keputusan digunakan peta Variasi-Quantitas Peta V-Q. Jika variasi produk kecil dan kuantitasnya besar maka cenderung digunakan product layout, sebaliknya jika variasinya besar dan kuantitasnya kecil gunakan process layout. Dan group technology layout digunakan jika variasi sedang dan kuantitasnya sedang. Fixed location layout digunakan jika variasi rendah dan kuantitas rendah. Peta V-Q ditunjukkan seperti pada gambar 2.4 Volume Tinggi Sedang Rendah Product Layout Group Technology Layout Process Layout Fixed Location Layout Rendah Sedang Tinggi Variasi Gambar 2.5 Peta V-Q Su mber : Wignjo so ebroto , 2003

2.4 Hubungan Perancangan Tata Letak Pabrik Dengan Produktivitas

Perbaikan desain layout pabrik diperlukan karena adanya beberapa kondisi yang terjadi dalam perusahaan misalnya karena adanya kebijakan-kebijakan dari top level management terkait dengan target perusahaan untuk menaikkan output produksi, sehingga diperlukan perbaikan desain layout agar bisa memberikan 17 output produksi yang lebih besar dengan biaya produksi yang samalebih sedikit. Waktu produksi yang terlalu lama dikarenakan banyaknya delay waktu tunggu, banyaknya keluhan– keluhan dari pekerja dikarenakan kondisi area kerja yang kurang memenuhi syarat sehingga produktivitas pekerja menurun. Beberapa kondisi tersebut bisa digunakan sebagai alasan mengapa kita harus memperbaiki desain layout pabrik Satria, 2007. Untuk lebih spesifik, berikut ini adalah beberapa alasan mengapa harus memperbaiki desain layout pabrik : 1 Menaikkan output produksi. 2 Mengurangi waktu tunggu. 3 Mengurangi proses material handling. 4 Penghematan penggunaan areal untuk produksi, gudang, dan service. 5 Pemanfaatan fasilitas produksi dan tenaga kerja dengan lebih optimal. 6 Mengurangi biaya simpan produk setengah jadi inventory in-process. 7 Mempersingkat proses manufacturing. 8 Mengurangi resiko kesehatan dan keselamatan kerja operator. 9 Mempermudah aktivitas supervisi pengawasan kerja. 10 Mengurangi kemacetan dan kesimpangsiuran aliran material. 11 Mengurangi faktor yang bisa mempengaruhi kualitas bahan baku dan produk jadi. Berdasarkan uraian diatas bisa disimpulkan bahwa alasan utama mengapa desain layout harus diperbaiki adalah karena desain layout tersebut sudah tidak efisien lagi dilihat dari target produksi perusahaan dan karena banyaknya gangguan pada proses produksi sehingga menghambat kelancaran serta kesuksesan proses produksi. 2.5 Metode Kualitatif Guna Menganalisis Aliran Bahan 2.5.1 Activity Relationship Chart ARC