Identifikasi Sistem Awal Pengumpulan Data

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengumpulan Data

4.1.1 Identifikasi Sistem Awal

Pengidentifikasian sistem produksi saat ini di PT. Abattoir Surya Jaya dilakukan dengan cara pengukuran dengan mengunakan alat ukur standart secara matematis dengan satuan meter dan dibantu dengan pihak – pihak yang terkait dalam bagian produksi di rumah potong hewan seperti manajer produksi serta karyawan bagian produksi, Berikut beberapa karakteristik sistem produksi rumah potong hewan dalam tata letak awal : 1. Lahan proses produksi PT. Abattoir Surya Jaya berukuran 537 m 2 2. Terdapat 2 pintu pada holding ground. 3. Holding ground pada PT. Ababttoir Surya Jaya berkapasitas 500 ekor sapi 4. Urutan sistem produksi tidak berjalan secara Line flow, sehingga terjadi back tracking. 5. Pintu utama pada proses modern slaughter berukuran kecil sehingga apabila terjadi kebakaran mobil pemadam kebakaran tidak dapat memasuki ruang tersebut. 6. Jarak antar departemen produksi terlalu jauh dan harus melewati departemen yang sama beberapa kali. Didapatkan hasil perhitungan total jarak antar departemen di PT. Abattoir Surya Jaya sebesar 79 m. Data dapat dilihat pada perhitungan berikut: Tabel 4.1 Jarak Antar Departemen No Dari Ke Jarak 1 R. Staf Produksi Holding Ground 25 m 2 Holding Ground R. Penimbangan 4 m 3 R. Penimbangan Gang Way 3 m 4 Gang Way Gudang 6 m 5 Gudang R. Pemotongan 4 m 6 R. Pemotongan R. Stimulasi 3 m 7 R. Stimulasi Chilling Room 5 m 8 Chilling Room Bonning Room 8,5 m 9 Bonning Room Blast Frezeer 5 m 10 Blast Freezer Packaging 2,5 m 11 Packaging Cold Storage 13 m Total 79 m Sumber: Data primer, diolah Didapatkan hasil pengamatan luas departemen awal di PT. Abattoir Surya Jaya seluas 537 m 2 . Data dapat dilihat pada perhitungan berikut : Tabel 4.2 Penghitungan Luas Departemen No Departemen Ukuran Departemen Luas m 2 P X L Panjang P Lebar L 1 R. Staf Produksi 6 m 3 m 18 m 2 2 Holding Ground 20 m 11 m 220 m 2 3 R. Penimbangan 3 m 2 m 6 m 2 4 Gang Way 3,5 m 2 m 6 m 2 5 Gudang 4 m 4 m 16 m 2 6 R. Pemotongan 11 m 5 m 55 m 2 7 R. Stimulasi 9 m 4 m 36 m 2 8 Chilling Room 9 m 4 m 36 m 2 9 Bonning Room 9 m 4 m 36 m 2 10 Blast Freezer 9 m 4 m 36 m 2 11 Packaging 4 m 3 m 12 m 2 12 Cold Storage 10 m 6 m 60 m 2 Total 537 m 2 Sumber: Data sekunder, diolah Gambar 4.1 Layout Awal Proses Produksi • R. Staf Produksi Ruang Staf Produksi merupakan ruangan yang digunakan untuk aktivitas karyawan dalam penerimaan uang masuk , uang keluar serta melayani konsumen untuk menunjang proses produksi rumah potong hewan pada PT. Abattoir Surya Jaya • Holding Ground Holding ground merupakan kandang penyimpanan bahan baku yaitu sapi, Holding Ground pada PT. Abattoir Surya Jaya ini mempunyai kapasitas 300 ekor sapi. • Ruang Pemotongan Ruang pemotongan merupakan ruangan yang digunakan untuk proses pemotongan hewan baik secara elektrik dan mekanik Sumber: Data sekunder, diolah • Ruang Stimulasi Ruang stimulasi merupakan proses pengeluaran darah dengan listrik ini, proses ini disebut bleeding system yaitu usaha untuk mengeluarkan darah sesempurna mungkin dari tubuh sapi sehingga produk daging sapi yang dihasilkan dapat terhindar dari bakteri pengkontaminasi darah. Selain itu bleeding system juga dimaksudkan untuk mematikan reflek sapi yang seringkali timbul setelah penyembelihan sehinga tidak membahayakan pekerja yang menagngani sapi tersebut. • Gudang Gudang merupakan ruangan yang digunakan untuk menyimpan alat alat produksi serta peralatan dan kelengkapan guna menujang sistem pemotongan hewan di PT. Abattoir Surya Jaya • Chilling room Chilling room merupakan ruangan untuk menghilangkan dan mengurangi kadar cairan darah dan air pada daging sapi. Chilling room pada PT. Abattoir Surya Jaya mempunyai kapasitas 50 pasang karkas, proses pada chilling room ini agar mendapatkan hasil maksimal dilakukan selama 24 jam dengan temperatur 0° C - 5° C. • Bonning room Bonning room merupakan ruangan yang digunakan untuk melakukan proses pemisahan keseluruhan bagian daging sapi. Dalam proses Bonning ini dihasilkan beberapa daging yang siap untuk diolah. • Blast freezer Blast freezer merupakan ruangan yang digunakan untuk membekukan daging sapi yang sudah siap dikemas. Air Blast Freezer pada PT. Abattoir Surya Jaya ini mempunyai kapasitas sebesar 5 ton unithari, dengan temperatur -40° C. • Packaging Packaging merupakan proses pengemasan daging sapi beku yang sudah digolongkan menjadi beberapa bagian . • Cold storage Cold storage merupakan ruangan yang digunakan untuk menyimpan daging yang sudah dikemas. Unit cold storage pada PT. Abattoir Surya Jaya ini berkapasitas 180 ton. Berdasarkan gambar 4.1 layout awal bagian produksi PT. Abattoir Surya Jaya diketahui bahwa penataan departemen unit produksi belum teratur dan belum sesuai dengan urutan proses operasinya. Dari lay out awal diketahui bahwa faktor back tracking yang terjadi antara departemen ruang pemotongan, ruang stimulasi, chilling room, bonning room, dan blast freezer. Proses pengolahan bahan baku sapi hingga produk jadi daging beku pada PT. Abattoir Surya Jaya ini dimulai dari r. staf produksi guna mencatat administrasi produk keluar masuk maupun bahan baku datang yang mempunyai luas 6m x 3m dengan jarak ke proses selanjutnya yaitu holding ground 20m x 11m sejauh 25m, kemudian dilakukan penimbangan di r. penimbangan dengan luas 3m x 2m dengan jarak 4m dari holding ground, proses selanjutnya adalah menggiring sapi ke ruang pemotongan melewati gang way 3,5m x 2m dengan jarak 3m dari r. penimbangan. Penempatan gudang seluas 4m x 4m berguna untuk meletakkan safety tools operator saat melakukan pemotongan, jarak gudang dengan r. pemotongan sebesar 4m. Setelah proses pemotongan, bahan baku sapi memasuki ruang stimulasi berukuran 9m x 4m dengan jarak 3m dari r. pemotongan, selanjutnya daging olahan memasuki chilling room berukuran 9m x 4m yang berjarak 5m dari r. stimulasi, kemudian daging yang telah layu memasuki bonning room berukuran 9m x 4m yang berjarak 8,5m dari chilling room, jarak tersebut sangat jauh dan melewati beberapa departemen yang sudah dilalui sebelumnya backtracking. Proses selanjutnya yaitu proses pembekuan daging di blast freezer berukuran 9m x 4m yang berjarak 5m dari bonning room, proses berikutnya yaitu packaging yang mempunyai ukuran 4m x 3m dengan jarak 2,5 dari blast freezer, penempatan packaging di posisi ini sangat menggangu aktivitas karyawan dan mengurangi kehigenisan produk, setelah daging dipack, daging memasuki ruang cold storage berkapasitas 5 ton yang berukuran 10m x 6mdengan jarak 13m dari packaging.

4.2 Pengolahan Data