Subjek 1 1 Awal Konsumsi Sampai Berhenti Konsumsi

52

2. Hasil Analisis Per-subjek

Data hasil wawancara dengan subjek telah disusun dalam Verbatim dan telah dikoding, hasilnya adalah sebagai berikut:

a. Subjek 1 1 Awal Konsumsi Sampai Berhenti Konsumsi

Subjek 1 mulai mengkonsumsi alkohol sejak kelas 2 SMP. Penyebab Subjek mengkonsumsi alkohol adalah rasa ingin tahu tentang alkohol. Rasa ingin tahu ini akhirnya dapat terwujud ketika subjek sering diajak teman-teman dan kakak kelasnya untuk menkonsumsi alkohol. Ia minum alkohol selain didasari rasa ingin tahu, juga ingin mendapat pengakuan dari teman-temannya. Ia merasa bangga karena berani minum. Subjek 1 bisa mengkonsumsi alkohol tanpa halangan karena kurangnya pengawasan dari orang tua dan guru. Mula-mula ia hanya minum sesekali dengan teman-temannya, namun lama kelamaan, terutama setelah SMA dan mahasiswa semester awal makin kecanduan. Jika ada masalah ia minum, akhirnya ada atau tidak ada masalah ia tetap minum. Permasalahan yang dihadapi subjek pada saat itu adalah masalah belajar, tugas, dan prestasi yang tidak memuaskan. Dilihat dari hubungannya dengan orang tua, ia merasa bahwa orang tuanya terlalu sibuk sehingga kurang memperhatikan dirinya. Dilihat dari lingkungan tempat tinggalnya, ia merasa tidak nyaman dengan lingkungan karena tidak banyak mempunyai teman sebaya. 53 Ketika ia mengkonsumsi alkohol ia merasa bahwa orang tuanya terlalu sibuk kurang perhatian, sehingga ia beranggapan bahwa teman- temannya merupakan pelindungnya. Ia merasa bahwa jika ada masalah maka teman-teman merupakan tempat mencurahkan isi hati sambil minum dan teman-teman selalu saling membantu permasalahan mereka. Ia jarang komunikasi dengan orang tua karena ada jarak, sehingga ia tidak ambil peduli terhadap orang tuanya. Ia tidak mempunyai harapan tertentu terhadap orang tuanya, masalah-masalah dengan orang tuanya tidak “dipikirin”. Orang tua akhirnya tahu bahwa ia mengkonsumsi alkohol, kadang-kadang ditegur kadang-kadang tidak. Jika ia ditegur ketika baru minum, ia tidak mau mengalah, jika orang tua bicara banyak maka ditinggal pergi. Setelah mengkonsumsi alkohol ada perubahan emosi, susah konsentrasi, malas berpikir, ia menjalani hidup tanpa motivasi. Titik balik ia menghentikan kebiasaan minum adalah ketika semester IV ada pengumuman DO Drop out dari kampus. Ia diharuskan membuat pernyataan, bahwa jika ia tidak bisa memenuhi syarat yang ditentukan kampus ia akan kena DO. Dari masalah itu ia sharing dengan orang tuanya. Ternyata orang tuanya dengan bijak memberi kebebasan kepada dirinya, karena dirinya dianggap telah dewasa bisa menentukan jalan hidupnya sendiri. Dia diajak berargumen dan ia mulai belajar berfikir sendiri. Orang tua jika ada 54 masalah juga mulai diskusi dengan anak-anaknya, sehingga ia akhirnya mulai belajar menghadapi masalah. Intensitas berkumpul dengan keluarga semakin sering dan ada keinginan untuk meninggalkan minuman keras. Setelah merasa nyaman dengan keluarganya ia mulai sadar bahwa sebenarnya selama ini orang tuanya telah memperhatikannya. Dahulu orang tuanya sibuk karena memang banyak urusan di kantornya. Setelah ia menyadarinya, ia merasa bersalah bahwa selama ini justru ia yang kurang memperhatikan keluarganya sehingga ia mulai jarang keluar menjumpai teman-teman kelompoknya. Setelah sekitar tiga bulan lepas dari alkohol ia merasa lebih enak, tetapi belum lepas sama sekali dengan alkohol. Kadang-kadang untuk solidaritas dengan teman-temannya, ia sesekali minum. Ia tidak mau secara drastis lepas dari teman-temannya, karena selama ini ia telah dibantu teman-temannya. Kadang-kadang karena rasa solidaritas terhadap teman, ada keinginan untuk minum, namun keinginan itu sering ia redam. Adanya perhatian orang tua dan pacar menjadikan konflik yang ada di hatinya berkurang. Ia mulai membatasi diri secara pelan-pelan, jika ada konflik dengan teman atau pacar sering ada keinginan lari dan minum bersama teman-teman kelompoknya, namun kesadaran selalu timbul bahwa ia harus mengatasi masalah tanpa alkohol. Jika ada keinginan minum, ia berusaha menyibukkan diri kuliah karena ada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55 peringatan DO. Saat ini ia telah merasa nyaman terhadap dirinya sendiri sehingga keinginan minum sudah tidak ada sama sekali. Faktor penyebab subjek 1 mengkonsumsi alkohol, menjadi pecandu alkohol dan berhenti mengkonsumsi alkohol dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Penyebab Subjek 1 Mengkonsumsi Alkohol, Menjadi Pecandu dan Berhenti Mengkonsumsi Alkohol Penyebab Fase mengkonsumsi alkohol Internal Eksternal Awal Konsumsi Minuman Beralkohol  Keinginan untuk menge tahui seperti apa rasa minuman beralkoholcoba- coba W1S1 : 75, 83  Ingin mendapatkan pengakuan dari orang lain ingin diterima dalam kelompok W1S1 : 89.  Ajakan teman dan kakak kelas W1S1 : 74  Kurang pengawasan dari orangtua dan guru W1S1 : 111 .  Teman-teman pergaulan adalah pengguna alkohol W1S1 : 142; CC1 W : ayahnya Pecandu Minuman Beralkohol  Persepsi dari subjek : kurang adanya perhatian dari orangtua W1S1 : 190, 215, .  Penyebab biologis: merasa kurang setiap kali minum. W1S1 : 164 dan perasaan enjoy setelah minum W1S1 : 258  Jenuh dg tugas sekolah dan prestasi tidak sesuai keinginan W1S1 : 180  Konflik dengan teman, pacar W1S1 : 185  Lingkungan tidak nyaman W1S1 : 192  Kurang adanya pengawasan dari orangtua : orangtua sibuk dan jarang menegur subjek. W1S1 : 215 Berhenti Menkonsumsi Alkohol  Subjek menerima peringatan DO dari pihak fakultas W2S1 : 380, CC1 W : ayahnya  Perasaan bersalah terhadap keluarga W2S1 : 360  Merasa nyaman di rumah W2S1 : 405 56 2 Masalah-masalah yang Menimbulkan Stres pada Subjek 1 dan Strategi Copingnya Subjek 1 pada awal mengkonsumsi alkohol, selain disebabkan oleh rasa ingin tahu dan ajakan teman juga karena ada beberapa masalah yang menimbulkan stress. Masalah-masalah tersebut antara lain: kejenuhan dalam belajar, prestasi tidak sesuai keinginan, tugas- tugas sekolah, konflik dengan teman, hubungan dengan orang tua yang kurang erat, merasa tidak diperhatikan orang tua, tidak nyaman dengan lingkungan, dan sebagainya. Strategi coping yang dilakukan untuk menghindari masalah-masalah tersebut antara lain dengan EFC : behavioral disengagement yaitu : menarik diri dari lingkungan, mental disengagement yaitu : mendengarkan musik atau baca-baca, dan alcohol-drug disengagement yaitu minum alkohol untuk melupakan masalah. Setelah mengkonsumsi alkohol, masalah tidak hilang tetapi selalu timbul. Setelah terjadi titik balik adanya peringatan DO, Subjek menyadari kesalahannya selama ini sehingga akhirnya memutuskan untuk berhenti mengkonsumsi alkohol. Setelah berhenti mengkonsumsi alkohol ternyata masalah masih juga sering muncul, namun jika ada masalah subjek mulai belajar mengatasinya, ia tidak lari ke alkohol. Sebenarnya permasalahan-permasalahan yang dihadapi sekarang lebih kompleks. Subjek I sekarang selain kuliah juga mempunyai sambilan kerja di perusahaan periklanan. Saat ini tekanan- PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57 tekanan yang ada jauh lebih berat, namun ia masih bisa mengatasinya tanpa alkohol. Berdasarkan pengalaman hidupnya, ia telah menyadari bahwa jika lari ke alkohol tidak akan menyelesaikan masalah, namun malah akan menambah masalah. Permasalahan-permasalahan yang dihadapi Subjek 1 saat ini antara lain: penyusunan proposal skripsi : susah membagi waktu kuliah dan kerja, susah nyari referensi, tidak punya waktu banyak untuk melakukan revisi. Masalah keuangan: kadang-kadang uang habis untuk memnuhi berbagai kebutuhan, namun sungkan minta tambahan ke orang tua. Masalah pekerjaan : beban kerja banyak, capek dan merasa bersalah jika jadi penyebab target kerja tidak tercapai. Coping yang dilakukan subjek 1 untuk mengatasi masalah- masalah adalah, jika ada masalah ia mencari jalan keluar dengan mengurai akar permasalahan. Pola pikir ia ubah agar masalah segera selesai. Untuk mengatasi masalah ia terbiasa sharing dengan orang lain, seperti orang tua, pacar, dan teman-teman yang non peminum. Subjek 1 juga tidak melupakan Tuhan, untuk mengatasi masalah, ia juga memohon kepada Tuhan melalui doa dan aktif di kegiatan- kegiatan keagamaan. Masalah yang dihadapi oleh subjek 1 dan strategi copingnya dapat dilihat pada tabel 3. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58 Tabel 3. Masalah yang Dihadapi Subjek 1 dan Strategi Copingnya Fase Masalah Internal Masalah Eksternal Coping Awal berhenti konsumsi  Subjek bingung menghadapi DO  Keinginan dan godaan untuk minum lagi kuat karena mempunyai masalah : konflik dengan pacar dan teman.  Keinginan untuk minum lagi karena dorongan biologis.  EFC alcohol-drug disengagement W1S1 : 320  PFC Seeking social support for instrumental reasons : meminta pendapat orangtua W1S1 :345  PFC Planning : Merencakan menemui dekan untuk membicarakan masalah DO W1S1 : 365.  PFC Suppresion of competing : jarang keluar rumah, dan mulai membatasi frekuensi pertemuan dengan teman peminum W1S1 : 351.  PFC active coping : aktif kuliah W2S1 : 366.  EFC positive reinterpretation and growth : berpikir bahwa alkohol merugikan. Berhenti Mengkon sumsi Alkohol selama1- 2 tahun.  Keinginan untuk minum lagi  Adaya perasaan bersalah jika tidak mengikuti ajakan teman untuk minum  EFC mental disengagement : menyibukkan diri dengan bekerja sehingga mengurangi keinginan untuk minum lagi W2S1:506.  PFC restraint coping : keinginan minum bisa saya redam pelan- pelan W1S2 : 449  EFC seeking social 59  Revisi skripsi tidak mendapatkan Acc dari dosen.  Perasaan malu meminta uang ke orang tua untuk mencukupi kebutuhan  Teman seangkatan sudah banyak yang lulus support for emotional reasons : Sharing meminta pengertian dan perhatian dari orang lain W1S2 :451 .  EFC turning to religion : doa, misa, mengikuti rekoleksi W2S1:511.  EFC Seeking social support for emotional reasons : Sharing meminta pengertian dari orang lain. W2S1:738  EFC Acceptance : masalah harus dihadapi dan diselesaikan W2S1 :734.  EFC turning to religion : mendekatkan diri pada Tuhan W2S1 :740  PFC seeking social support for instrumental reasons : meminjam uang kepada teman W2S1 :682.

b. Subjek 2 1 Awal Konsumsi Sampai Berhenti Konsumsi