59
Revisi skripsi tidak mendapatkan Acc
dari dosen.
Perasaan malu meminta uang ke
orang tua untuk mencukupi
kebutuhan Teman seangkatan
sudah banyak yang lulus
support for emotional reasons
: Sharing meminta
pengertian dan perhatian dari orang
lain W1S2 :451 .
EFC turning to religion
: doa, misa, mengikuti rekoleksi
W2S1:511. EFC Seeking social
support for emotional reasons
: Sharing meminta
pengertian dari orang lain.
W2S1:738
EFC Acceptance : masalah harus
dihadapi dan diselesaikan W2S1
:734.
EFC turning to religion
: mendekatkan diri
pada Tuhan W2S1 :740
PFC seeking social support for
instrumental reasons : meminjam uang
kepada teman W2S1 :682.
b. Subjek 2 1 Awal Konsumsi Sampai Berhenti Konsumsi
Subjek 2 mulai mengkonsumsi alkohol sejak kelas 3 SMP. Ia mulai mengkonsumsi alkohol karena ingin coba-coba bersama teman-
temannya. Subjek 2 ketika di Sekolah Dasar prestasinya sangat baik, ia selalu juara 1 di kelas. Setelah SMP prestasinya mulai menurun,
akhirnya ia merasa kurang percaya diri. Ia kurang “PD” di hadapan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
teman-temannya, maka supaya mempunyai banyak teman dan diterima teman-temannya ia ingin dianggap nakal. Ia mulai merokok dan lama-
lama coba-coba minum alkohol. Ketika kelas 3 SMP ia minum seminggu sekali, yaitu tiap malam Minggu sewaktu kumpul dengan
teman-temannya. Kebiasaan minum menjadi rutin setelah ia SMA dan kuliah semester IV.
Sebenarnya ia tidak mempunyai masalah pribadi, ia minum karena pengaruh lingkungan. Penyebab utamanya minum adalah ia
merasa kurang percaya diri karena prestasinya menurun. Setelah lulus SMA ia ingin masuk ke Fakultas Kedokteran, namun akhirnya ia
diterima di Fakultas Psikologi. Kuliah yang tidak sesuai dengan keinginan yang dicita-citakan ini menyebabkan ia merasa kurang
memiliki visi dan misi dalam hidupnya. Selama ini ia bisa menutupi sehingga orang tua dan keluarganya tidak tahu kalau ia menjadi
pecandu alkohol. Jika ia pulang ke rumah, ia bisa menahan diri tidak minum alkohol. Ia tidak bergaul erat dengan teman-teman di
lingkungan rumahnya sehingga teman-teman di lingkungan rumahnya tidak tahu jika ia menjadi pecandu. Ia minum alkohol jika berada di
Yogya di rumah kontrakan maupun di tempat-tempat ia biasa kumpul dengan teman-teman sesama peminum.
Ia mulai mengurangi konsumsi alkohol sekitar tahun 2005 – 2006. Ia mulai meninggalkan alkohol karena mulai menyadari akan
masa depannya, banyak teman-teman kuliahnya telah lulus dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
wisuda, sementara ia masih mengambil beberapa mata kuliah. Sejak 2006 ia sudah jarang sekali minum alkohol, namun belum berhenti
sama sekali, sesekali masih minum, terutama jika keadaan memaksa untuk solidaritas dengan teman. Ia minum paling hanya sedikit untuk
menyenangkan teman saja dan karena ia risih dengan ejekan dan olokan dari teman-temannya.
Selama minum, ia merasa tidak mempunyai gangguan fisik, paling-paling hanya gangguan psikis, misalnya menjadi sukar
berkonsentrasi dalam belajar. Paling sulit menghindari alkohol adalah pada fase-fase awal, terutama jika kumpul dengan teman-temannya.
Keinginan minum sampai sekarang sering muncul, yaitu secara tidak langsung pada situasi-situasi tertentu. Kadang-kadang perasaan ingin
minum itu kuat, namun pelan-pelan ia redam sehingga ia tidak minum lagi, khususnya jika ia menyadari bahwa ia telah merasa tua dan kuliah
sudah lama, sedangkan teman-teman sebayanya sudah banyak yang berhasil. Setelah ia berhenti minum ia sadar bahwa lepas 100 dari
alkohol sulit, namun ia selalu memotivasi diri untuk tidak lagi mengkonsumsi alkohol.
Faktor penyebab subjek 2 mengkonsumsi alkohol, menjadi pecandu alkohol dan berhenti mengkonsumsi alkohol dapat dilihat
pada tabel 4. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Tabel 4. Penyebab Subjek 2 Mengkonsumsi Alkohol, Menjadi Pecandu
dan Berhenti Mengkonsumsi Alkohol
Penyebab Fase
mengkonsumsi alkohol
Internal Eksternal
Awal Konsumsi Minuman Ber
Alkohol
Ingin coba-coba W1S2 : 35
Kurang percaya diri akibat prestasi belajar menurun
W1S2 : 48
Ingin diterima oleh kelompok teman: Ingin mendapatkan
pengakuan disegani oleh teman, dianggap “berani”
W1S2 : 57
Ajakan teman W1S2 : 35
Nglegani teman ,
karena teman pergaulan adalah peminum
W1S2 : 68
Pecandu Minuman
Beralkohol Ada perasaan kurang puas
jika tidak minum W1S2 : 82
Perasaan kecewa tidak diterima di fakultas
kedokteran W1S2 : 107
Kesulitan mengerjakan tugas
kuliah W1S2 : 130 Merasa jengkel dengan
orang tua.
Teman-teman dekat
subjek adalah peminum W1S2 : 110
.
Tidak adanya pengakuan dan
penghargaan dari teman
Berhenti Mengkonsumsi
Alkohol Minder melihat kesuksesan
teman W1S2 : 180
Merasa malu kuliah tidak
selesai W1S2 : 245
Konflik dengan sesama
teman peminum W1S2 : 257
2 Masalah-masalah yang Menimbulkan Stres pada Subjek 2 dan Strategi Copingnya
Setelah memutuskan untuk tidak mengkonsumsi alkohol, subjek 2 mulai menekuni kuliah lagi dan mempunyai beberapa teman
dekat, adik-adik kelas yang mulai ia kenal ketika mendapat tugas kelompok. Ia mulai akrab dengan teman-teman barunya dan saling
63
membantu dalam mengerjakan tugas kuliah. Ia juga sering “curhat” sharing dengan teman-teman akrabnya.
Meskipun ia telah memutuskan berhenti minum, kadang- kadang timbul keinginan untuk minum lagi. Keinginan tersebut dapat
ia tekan dengan memikirkan bahwa alkohol lebih banyak merugikan. Ia dapat menahan diri untuk tidak minum lagi karena frekuensi bergaul
dengan teman-temannya minum sudah berkurang dan ada motivasi yang kuat untuk menyelesaikan kuliah. Agar tidak relaps, ia berusaha
terbuka pada diri sendiri dan menerima diri apa adanya. Namun, setelah ia berhenti mengkonsumsi alkohol, ternyata
masalah juga masih selalu ada. Masalah yang mengganggu pikirannya adalah mayoritas teman-teman seangkatannya telah lulus, sedangkan
ia masih ambil teori. Ia merasa malu dengan teman-teman dan tetangganya. Ia merasa sangat tertekan sehingga pernah terlintas untuk
berhenti kuliah. Namun, ia menyadari jika ia berhenti kuliah ia merasa berdosa terhadap orang tuanya.
Subjek 2 juga tertekan karena pacarnya telah lulus S1, sehingga ia menjadi minder dan malu ketemu keluarga pacarnya.
Masalah kuliah yang belum selesai ini kadang-kadang juga memicu konflik dengan pacarnya, yang kalau marahan sering mengungkit-
ungkit hal ini. Dengan demikian, sebenarnya kuliah yang belum selesai ini secara psikis sangat membebaninya. Jika ada masalah ia
64
sering ingin minum lagi, namun ia juga sering membayangkan bahwa jika ia minum lagi akan semakin kacau.
Untuk mengurangi bebannya, ia sering curhat dengan pacar atau teman-temannya. Jika terlalu sumpek ia menyerahkan dirinya
kepada Tuhan melalui doa. Dulu untuk bisa diterima teman ia menjaga penampilan fisik dengan ikut dalam kelompoknya, namun sekarang ia
merasa sudah diterima teman-teman dan masyarakat sekitarnya. Dulu ada perasaan disepelekan, namun sekarang ia lebih percaya diri karena
telah menyadari bahwa setiap orang tentu mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Saat ini ia telah menyadari bahwa
dalam menjalani hidup ia harus berani terbuka pada dirinya sendiri, berani menerima apa adanya. Saat ini ia telah sadar akan tujuan
hidupnya dan merubah diri. Jika sedang sumpek sering timbul keinginan minum, namun selalu diredamnya. Saat ini ia lebih banyak
berdoa dan sharing dengan orang lain. Masalah yang dihadapi oleh subjek 2 dan strategi copingnya
dapat dilihat pada tabel 5. Tabel 5.
Masalah yang Dihadapi Subjek 2 dan Strategi Copingnya
Internal Eksternal
Coping Awal
Berhenti konsumsi
Merasa tertekan melihat kesuksesan
teman lain W1S2 : 200.
PFC Planning : Memikirkan bagaimana
cara mencapai masa depan yang lebih baik
dan membenahi diri, memotivasi diri untuk
menyelesaikan perkuliahan W1S2 :
207.
65
Keinginan dan godaan untuk minum
lagi kuat karena mempunyai masalah
kuliah.
W2S2 : 200
Subjek merasa tertekan dan malu
dengan teman-teman karena perkuliahan
yang tidak segera selesai W2S2 : 245
Keinginan minum alkohol
Ajakan teman untuk minum
lagi
Konflik dengan sesama
peminumW2S2 :257.
Sindiran dari teman sesama
peminum W2S2 :276.
PFC Active Coping : aktif dan rajin
kuliah PFC planning :
membenahi diri dengan cara mulai
memilih mata kuliah yang akan diambil
dan mengulang mata kuliah yang nilainya
buruk.
PFC Suppresion of Competing
: Pilih teman yang bukan
peminum. EFC alcohol-drug
disengagement :
Minum alkohol. EFC positive
reinterpretation and growth
: Menyadari bahwa kuliah tidak
akan selesai jika minum terus
W1S2:255
EFC Suppresion of Competing
: menghindar dari
teman-teman peminum.
EFC positive reinterpretation and
growth : terbuka
pada diri sendiri bahwa alkohol
banyak merugikan W2S2 :299 .
EFC acceptance : menerima apa
adanya bahwa memang sangat sulit
menghadapi keinginan badan
untuk minum lagi W2S2 : 307.
66
PFC Active coping : aktif mengikuti
perkuliahan. Mantan
Pecandu Alkohol
Merasa tertekan karena teman-teman
sudah banyak yang selesai kuliah dan
kerja W2S2 :331.
Merasa malu dengan teman dan tetangga
karena belum selesai kuliah W2S2 :334
Merasa tidak nyaman saat berada di
kampus W2S2 : 337.
Merasa minder dengan orangtua
pacar karena pacar sudah lulus kuliah
W2S2 : 357
Malu dengan orang tua karena belum
lulus W2S2: 371.
Adanya keinginan untuk minum
kembali W2S2 :412
PFC Planning: berkomitmen untuk
menghindari alkohol dan menyelesaikan
kuliah W2S2 : 351.
PFC Aktif Coping : Aktif mengikuti per
kuliahan W2S2 : EFC turning to
religion : berdoa,
ziarah ke Ganjuran. W2S2 :475
PFC seeking social support for
instrumental reasons : meminta pendapat
kepada orang lain dan meminta nasehat
dengan teman W2S2 :422.
EFC seeking social support for emotional
reasons : Sharing
meminta pengertian dan perhatian dari
pacar. W2S2: 435.
EFC Positive reinterpretation and
growth : subjek
menyadari alkohol akan mengacaukan
hidupnya, mengingat hal-hal yang negatif
tentang alkohol.W2S2 :
415
EFC Mental disengagement
: membaca buku,
menonton televisi W2S2 :426.
EFC turning to religion
: berdoa, ziarah ke Ganjuran.
W2S2 :477
67
c. Subjek 3 1 Awal Konsumsi Sampai Berhenti Konsumsi