78
3. Hasil Analisis Empat Subjek
Kategorisasi penyebab subjek mengkonsumsi alkohol, menjadi pecandu dan berhenti mengkonsumsi alkohol dapat dilihat pada tabel 10.
Tabel 10. Kategorisasi Penyebab Subjek Mengkonsumsi Alkohol, Menjadi Pecandu dan Berhenti Mengkonsumsi Alkohol
Subjek Fase
Kategori Sub Kategori
S1 S2
S3 S4
Awal Peyebab
Lingkungan Ajakan Teman
Konsumsi Eksternal
Masyarakat Teman pergaulan
pengguna alkohol Pandangan redah
dari tetangga.
Tidak punya teman
di lingkungan. Lingkungan
Keluarga berantakan
Keluarga Kurang adanya penga-
wasan dari orangtua.
Penyebab Individu
Ingin mendapatkan
Internal
Peorangan pengakuan kelompok.
Ingin tahu rasacoba-
Coba
Kurang percaya diri
Kecewa dengan orang-
tua.
Persepsi kurang adanya
perhatian dari orangtua.
Pecandu Penyebab
Lingkungan Konflik dengan orang
Minuman
Eksternal Masyarakat
lain.
Beralkohol Lingkungan tidak
Nyaman
Teman pergaulan
pengguna alkohol Tidak adaya pengakuan
dan penghargaan dari teman lingkungan
Lingkungan Keluarga berantakan
Keluarga
Kurang adanya penga-
wasan dari orangtua. Penyebab
Individu Perasaan Kecewa
Internal Peorangan
Persepsi kurang adanya
perhatian dari orangtua.
79
Fase Kategori
Sub Kategori
Subjek S1
S2 S3
S4
Penyebab biologis :
Merasa kurang tiap
kali minum. Prestasi buruk
Jengkel dengan
Keluarga
Berhenti
Penyebab Lingkungan
Konflik dengan sesama
Megkonsumsi Eksternal
Masyarakat teman peminum
Alkohol Berurusan dengan
Polisi.
Dianggap beban
dengan sesama teman. Lingkugan
Bapak pensiun dan
Keluarga sakit-sakitan.
Orangtua sering marah.
Penyebab Individu
Masalah kuliah
Internal
Perorangan Perasaan bersalah
terhadap keluarga.
Merasa nyaman di
rumah. Minder melihat
kesuksesan teman.
Strategi coping yang dilakukan oleh subjek, ketika pertama kali mengkonsumsi alkohol, kecanduan, awal berhenti, dan ketika sudah menjadi
mantan pecandu dapat dilihat pada tabel 6-9. Dari tabel di atas terlihat bahwa pada mulanya alkohol digunakan
subjek sebagai coping dari segala masalah yang dihadapinya. Pada saat pertama mengkonsumsi dan pada fase kecanduan alkohol, kecenderungan
subjek melakukan coping atas segala masalah yang dihadapi diawali dengan strategi EFC dengan tujuan mengatur respon emosional dengan meniadakan
fakta-fakta yang tidak menyenangkan. Setelah subjek memutuskan untuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
berhenti mengkonsumsi alkohol, coping yang dilakukan subjek tidak selalu diawali dengan EFC.
Kategorisasi bentuk EFC pada subjek dari awal memutuskan berhenti sampai menjadi mantan pecandu alkohol dapat dilihat pada tabel 11.
Tabel 11. Kategorisasi Bentuk EFC Pada Subjek Awal Memutuskan Berhenti-Setelah Menjadi Mantan Pecandu Alkohol
Bentuk EFC Subjek
Fase
Kategori Sub Ktegori
S1 S2 S3
S4
Awal berhenti
-EFC alcohol-drug disengagement
-EFC positive reinterpretation and
growth
-EFC acceptance
-EFC mental disengagement
-EFC Seeking social support for emotional
reasons -Berpikir alkohol
merugikan -Menyadari bahwa kuliah
tidak akan selesai jika minum terus
-Menyadari telah merugikan orangtua
keluarga orang lain
-Menerima apa adanya bahwa sangat sulit untuk
melepaskan dari keinginan untuk minum
-Mengalihkan kegiatan ke tidur dan main game.
Menjalin hubungan baik dengan orangtua, kakak,
dan tetangga √
√ √
√ √
√ √
√
√
√
Berhenti 1-2 Tahun
-EFC mental disengagement
-EFC turning to religion -EFC Seeking social
support for emotional reasons
-Menyibukkan diri dengan
aktivitas lain.
-Doa, Ziarah, shollat -Sharing meminta
pengertian dan perhatian dari orang
lain √
√ √
√
√ √
√ √ √
81
-EFC Acceptance
-EFC positive reinterpretation and
growth -Masalah harus dihadapi
dan diselesaikan -Menerima dengan tegar
-Menyadari alkohol akan mengacaukan hidupnya,
mengingat hal-hal negatif dari alkohol.
-Membuang jauh-jauh keinginan alkohol yang
dapatmerusak hidup. -Menyadari tugas-tugas
sebagai kepala keluarga -Menyadari bahw a
sebagai manusia subjek banyak berbuat salah
√
√
√ √
√ √
√
Kategorisasi bentuk PFC pada subjek dari awal memutuskan berhenti sampai menjadi mantan pecandu alkohol dapat dilihat pada tabel 11.
Tabel 12 Kategorisasi Bentuk PFC Pada Subjek Awal Memutuskan Berhenti-Setelah Menjadi Mantan Pecandu Alkohol
Bentuk PFC S1
S2 S3
S4 Fase
Kategori Sub Ktegori
Awal berhenti
-PFC Seeking social
support for instrumental reasons
-PFC Planning
-PFC Suppresion of competing
-meminta pendapat orang tua
-Merencanaka menemui dekan untuk
membicarakan masalah DO.
-Memikirkan bagaimana cara mencapai masa
depan yang lebih baik -Membenahi diri
dengan cara memilih mata kuliah yang akan
diambil, mengulang mata kuliah yang
nilainya buruk. -Mengatur langkah-
langkah agar hidup lebih baik
-Jarang keluar rumah -Membatasi frekuensi
pertemuan dengan teman
√
√
√ √
√ √
√ √
√
82
-PFC active coping -PFC restraint coping
peminum -Pilih teman yang bukan
peminum -Konsentrasi pada
kuliah, tidak memikirkan masalah
lain
Aktif kuliah Menolak secara halus
ajakan minum √
√
√ √
√
Berhenti 1-2 Tahun
-PFC restraint coping : -PFC seeking social
support for instrumental reasons
-PFC Planning
-PFC active coping -Keingian minum bisa
diredam -Meminjam uang pada
orang Lain -Bertanya pendapat
jalan keluar ke orang lain
-Berkomitmen untuk menghidari alkohol
-Merencanakan untuk menyelesaikan kuliah
-Aktif mengikuti perkuliahan
-Mencari informasi seputar efek negatif
dari alkohol √
√ √
√
√ √
√ √
√ √
83
C. Pembahasan
I. Penyebab Mengkonsumsi Alkohol dan Masalah yang Muncul Pada Subjek Dari hasil data wawancara dan koding dalam penelitian ini, dapat
disimpulkan bahwa subjek dapat dipengaruhi untuk mengkonsumsi alkohol dari tahap coba-coba sampai kecanduan alkohol. Sebagian besar dari subjek
pertama kali mengkonsumsi alkohol karena faktor eksternal yaitu ajakan teman dan teman pergaulan subjek adalah para pecandu alkohol. Hal ini
dialami pada subjek 1, 2 dan 4. Hawari 1996 menyatakan bahwa sebagian besar remaja 80 pemakai obat-obatan dan alkohol pada awalnya
memperoleh zat tersebut dari temannya, hal tersebut menunjukkan bahwa teman sebaya memberikan konstribusi yang besar dalam merubah remaja dari
seseorang yang bukan pecandu menjadi pecandu alkohol. Hal ini sependapat dengan Brook, dkk 1983 yang menyatakan bahwa tekanan kelompok sebaya
merupakan faktor yang besar pengaruhnya terhadap penggunaan alkohol dikalangan remaja. Penyebab ekternal yang lain adalah keluarga berantakan,
tidak ada pengawasan dari orangtua dan pandangan yang rendah dari lingkungan sekitar.
Selain penyebab eksternal tersebut subjek mengkonsumsi alkohol adalah karena faktor internal yaitu keinginan untuk mencoba, ingin
mendapatkan pengakuan dari kelompok, kurang percaya diri dan persepsi kurang adanya perhatian dari orangtua. Seperti yang ditegaskan oleh Afiatin
2003 bahwa faktor yang mempengaruhi penggunaan alkohol pada remaja PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI