5. Waktu kerja di apotek dalam seminggu
Secara umum, pelaksanaan Standar Pelayanan Kefarmasian oleh responden dengan waktu kerja 3-5 hari lebih baik dibandingkan dengan responden
dengan waktu kerja 6-7 hari. Pelaksanaan pengelolaan sumber daya oleh responden dengan waktu kerja 3-5 hari sebesar 88, sedangkan responden dengan
waktu kerja 6-7 hari sebesar 81. Pelaksanaan pelayanan oleh responden dengan waktu kerja 3-5 hari sebesar 79, sedangkan responden dengan waktu kerja 6-7
hari sebesar 75. Pelaksanaan evaluasi mutu pelayanan oleh responden dengan waktu kerja 3-5 hari sebesar 8,33, sedangkan responden dengan waktu kerja 6-7
hari sebesar 20. Secara spesifik tidak ada perbedaan yang begitu besar antara dua
kelompok perbedaan waktu kerja dalam satu minggu. Pelaksanaan Standar Pelayanan Kefarmasian untuk parameter sumber daya dan pelayanan tidak terlalu
berbeda jauh, sedangkan untuk parameter evaluasi mutu pelayanan, responden dengan waktu kerja 6-7 hari dalam seminggu lebih baik dibandingkan responden
dengan waktu kerja 3-5 hari. Selain itu responden dengan waktu kerja 6-7 hari dalam seminggu pada umumnya bekerja dalam sehari lebih panjang rata-rata
waktu kerja dalam sehari lebih dari 6 jam. Gambaran hubungan pelaksanaan Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek dengan perbedaan waktu kerja dalam
sehari dapat dilihat pada gambar berikutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Waktu Kerja di Apotek Dalam Seminggu 88
79
8.33 81
75
20
50 100
Pengelolaan Sumber
Daya Pelayanan
Evaluasi Mutu
Pelayanan Pengelolaan
Sumber Daya
Pelayanan Evaluasi
Mutu Pelayanan
3 - 5 hari n=4 6 - 7 hari n=5
Gambar 31. Diagram Pelaksanaan Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek-Apotek Kabupaten Gunungkidul Berdasarkan Waktu Kerja di Apotek dalam Seminggu Secara Umum
104
Waktu Kerja di Apotek Dalam Seminggu
50 100
Pengelolaan Sumber Daya
Pelayanan Evaluasi Mutu
Pelayanan Pengelolaan
Sumber Daya Pelayanan
Evaluasi Mutu Pelayanan
3 - 5 hari n=4 6 - 7 hari n=5
pengambilan keputusan di apotek papan petunjuk apotek
penempatan produk yg terpisah ruang tunggu
tempat display informasi ruang konseling tertutup
ruang racikan keranjang sampah
perencanaan pengadaan
penyimpanan informasi pada w adah baru
pencatatanpengarsipan pembelian penyertaan buktifaktur penjualan
pencatatan penjualan pencatatan narkotikapsikotropika
pengarsipan resep pengisian medication record
persyaratan administratif kesesuaian farmasetik
pertimbangan klinis konsultasi dengan dokter
etiket jelasdapat dibaca pengecekan resep sebelum diserahkan
keterlibatan apoteker dalam penyerahan obat jam konseling setiap hari
konseling secara berkelanjutan informasi yg diberikan pada pasien
diseminasi informasi kesehatan tindak lanjut terapi
survey tingkat kepuasan konsumen w aktu pelayanan per pasien
prosedur tetap
Gambar 32. Diagram Pelaksanaan Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek-Apotek Kabupaten Gunungkidul Berdasarkan Waktu Kerja di Apotek dalam Seminggu Secara Spesifik
105
6.Waktu kerja di apotek dalam satu hari
Secara umum, pelaksanaan Standar Pelayanan Kefarmasian untuk responden dengan waktu kerja lebih dari 6 jam dalam 1 hari lebih baik
dibandingkan dengan responden dengan waktu kerja yang lain. Pelaksanaan pengelolaan sumber daya untuk responden dengan waktu kerja lebih dari 6 jam
sebesar 89, responden dengan waktu kerja 4-6 jam sebesar 85, dan responden dengan waktu kerja kurang dari 4 jam sebesar 87. Pelaksanaan pelayanan untuk
responden dengan waktu kerja lebih dari 6 jam sebesar 88,89, responden dengan waktu kerja 4-6 jam sebesar 70, dan responden dengan waktu kerja
kurang dari 4 jam sebesar 81. Pelaksanaan evaluasi mutu pelayanan untuk responden dengan waktu kerja lebih dari 6 jam sebesar 11, responden dengan
waktu kerja 4-6 jam sebesar 22, dan responden dengan waktu kerja kurang dari 4 jam sebesar 11.
Secara spesifik dapat disimpulkan bahwa apoteker dengan waktu kerja lebih dari 6 jam dalam 1 hari lebih baik dibandingkan apoteker dengan waktu kerja
dibawah 6 jam dalam 1 hari. Hal ini disebabkan karena apoteker tersebut tidak memiliki pekerjaan lain atau secara full time bekerja di apotek, sehingga
pelaksanaan Standar Pelayanan Kefarmasian dapat dilakukan secara optimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Waktu Kerja di Apotek Dalam Satu Hari
87 81
11 85
70
22 89
88.89
11
50 100
Pengelolaan Sumber
Daya Pelayanan
Evaluasi Mutu
Pelayanan Pengelolaan
Sumber Daya
Pelayanan Evaluasi
Mutu Pelayanan
Pengelolaan Sumber
Daya Pelayanan
Evaluasi Mutu
Pelayanan 4 jam n=3
4 - 6 jam n=3 6 jam n=3
Gambar 33. Diagram Pelaksanaan Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek-Apotek Kabupaten Gunungkidul Berdasarkan Waktu Kerja di Apotek dalam Satu Hari Secara Umum
107
Waktu Kerja di Apotek Dalam Satu Hari
50 100
Pengelolaan Sumber Daya
Pelayanan Evaluasi Mutu
Pelayanan Pengelolaan
Sumber Daya Pelayanan
Evaluasi Mutu Pelayanan
Pengelolaan Sumber Daya
Pelayanan Evaluasi Mutu
Pelayanan 4 jam n=3
4 - 6 jam n=3 6 jam n=3
pengambilan keputusan di apotek papan petunjuk apotek
penempatan produk yg terpisah ruang tunggu
tempat display informasi ruang konseling tertutup
ruang racikan keranjang sampah
perencanaan pengadaan
penyimpanan informasi pada w adah baru
pencatatanpengarsipan pembelian penyertaan buktifaktur penjualan
pencatatan penjualan pencatatan narkotikapsikotropika
pengarsipan resep pengisian medication record
persyaratan administratif kesesuaian farmasetik
pertimbangan klinis konsultasi dengan dokter
etiket jelasdapat dibaca pengecekan resep sebelum diserahkan
keterlibatan apoteker dalam penyerahan obat jam konseling setiap hari
konseling secara berkelanjutan informasi yg diberikan pada pasien
diseminasi informasi kesehatan tindak lanjut terapi
survey tingkat kepuasan konsumen w aktu pelayanan per pasien
prosedur tetap
Gambar 34. Diagram Pelaksanaan Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek-Apotek Kabupaten Gunungkidul Berdasarkan Waktu Kerja di Apotek dalam Satu Hari Secara Spesifik
108
F. Rangkuman Pembahasan