Adanya pekerjaan lain selain sebagai Apoteker

4. Adanya pekerjaan lain selain sebagai Apoteker

Ada tidaknya pekerjaan lain selain sebagai apoteker di apotek, apa pun jenis pekerjaannya, sedikit banyak akan berpengaruh pada jam kehadiran dan kinerja apoteker di apotek. Menurut Surat Kepmenkes RI Nomor 831Ph64b apotek-apotek yang didirikan berdasarkan ijin Departemen Kesehatan yang dikeluarkan sesudah tanggal 1 September 1964 harus dipimpin oleh seorang apoteker yang bekerja penuh full-time. Kepmenkes RI Nomor 1027MENKESSKIX2004 menyebutkan bahwa apotek harus dikelola oleh seorang apoteker yang profesional. Berdasarkan keterangan tersebut, apoteker diharapkan dapat tetap bersikap profesional dalam menjalankan tugasnya sebagai apoteker di apotek walaupun memiliki pekerjaan lainnya. Secara umum, pelaksanaan Standar Pelayanan Kefarmasian oleh apoteker yang tidak memiliki pekerjaan lain selain sebagai apoteker lebih baik dibandingkan dengan apoteker yang memiliki pekerjaan lain. Pelaksanaan pengelolaan sumber daya oleh apoteker yang tidak memiliki pekerjaan lain selain sebagai apoteker sebesar 90, sedangkan apoteker yang memiliki pekerjaan sebesar 83. Pelaksanaan pelayanan oleh apoteker yang tidak memiliki pekerjaan lain selain sebagai apoteker sebesar 82, sedangkan apoteker yang memiliki pekerjaan sebesar 73. Pelaksanaan evaluasi mutu pelayanan oleh apoteker yang tidak memiliki pekerjaan lain selain sebagai apoteker sebesar 20, sedangkan apoteker yang memiliki pekerjaan sebesar 8,33. Secara spesifik, pelaksanaan Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek oleh apoteker yang tidak memiliki pekerjaan lain selain apoteker lebih baik PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dibandingkan apateker yang mempunyai pekerjaan lain. Hal ini dikarenakan, dengan tidak adanya pekerjaan lain, fokus perhatian responden terpusat pada satu objek yaitu apotek dan segala aspek di dalamnya. Selain itu, apoteker yang tidak memiliki pekerjaan lain pada umumnya berada pada kelompok umur 21-35 tahun dan memiliki pengalaman kerja 1-5 tahun dan responden ini merupakan apoteker- apoteker yang baru saja menyelesaikan pendidikan program profesi apoteker. Dengan demikian mereka dapat berkonsentrasi pada tugas dan tanggung jawabnya di apotek. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Adanya Pekerjaan Lain Selain Sebagai Apoteker 83 73 8.33 90 82 20 50 100 Pengelolaan Sumber Daya Pelayanan Evaluasi Mutu Pelayanan Pengelolaan Sumber Daya Pelayanan Evaluasi Mutu Pelayanan Ada Pekerjaan Lain n=4 Tidak Ada Pekerjaan Lain n=5 Gambar 29. Diagram Pelaksanaan Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek-Apotek Kabupaten Gunungkidul Berdasarkan Adanya Pekerjaan Lain selain sebagai Apoteker Secara Umum 101 Adanya Pekerjaan Lain Selain Sebagai Apoteker 50 100 Pengelolaan Sumber Daya Pelayanan Evaluasi Mutu Pelayanan Pengelolaan Sumber Daya Pelayanan Evaluasi Mutu Pelayanan Ada Pekerjaan Lain n=4 Tidak Ada Pekerjaan Lain n=5 pengambilan keputusan di apotek papan petunjuk apotek penempatan produk yg terpisah ruang tunggu tempat display informasi ruang konseling tertutup ruang racikan keranjang sampah perencanaan pengadaan penyimpanan informasi pada w adah baru pencatatanpengarsipan pembelian penyertaan buktifaktur penjualan pencatatan penjualan pencatatan narkotikapsikotropika pengarsipan resep pengisian medication record persyaratan administratif kesesuaian farmasetik pertimbangan klinis konsultasi dengan dokter etiket jelasdapat dibaca pengecekan resep sebelum diserahkan keterlibatan apoteker dalam penyerahan obat jam konseling setiap hari konseling secara berkelanjutan informasi yg diberikan pada pasien diseminasi informasi kesehatan tindak lanjut terapi survey tingkat kepuasan konsumen w aktu pelayanan per pasien prosedur tetap Gambar 30. Diagram Pelaksanaan Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek-Apotek Kabupaten Gunungkidul Berdasarkan Adanya Pekerjaan Lain selain sebagai Apoteker Secara Spesifik 102

5. Waktu kerja di apotek dalam seminggu

Dokumen yang terkait

Kajian pelaksanaan standar pelayanan kefarmasian berdasarkan Kepmenkes RI nomor 1027/Menkes/SK/IX/2004 di apotek-apotek Kabupaten Bantul.

0 2 159

Pelaksanaan standar pelayanan kefarmasian di apotek berdasarkan Kepmenkes RI nomor 1027/Menkes/SK/IX/2004 di Kabupaten Sleman periode Oktober-Desember 2006.

0 8 127

Pelaksanaan standar pelayanan kefarmasian di apotek berdasarkan Kepmenkes RI Nomor 1027/Menkes/SK/IX/2004 di Kota Yogyakarta.

0 0 133

Kajian pelaksanaan standar pelayanan kefarmasian berdasarkan Kepmenkes RI Nomor 1027/Menkes/SK/IX/2004 di apotek-apotek Kabupaten Kulon Progo.

0 1 133

KMK No. 1027 ttg Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek.

0 0 12

Pelaksanaan standar pelayanan kefarmasian di apotek berdasarkan Kepmenkes RI Nomor 1027/Menkes/SK/IX/2004 di Kota Yogyakarta - USD Repository

0 0 131

Kajian pelaksanaan standar pelayanan kefarmasian berdasarkan Kepmenkes RI Nomor 1027/Menkes/SK/IX/2004 di apotek-apotek Kabupaten Kulon Progo - USD Repository

0 1 131

Pelaksanaan standar pelayanan kefarmasian di apotek berdasarkan Kepmenkes RI nomor 1027/Menkes/SK/IX/2004 di Kabupaten Sleman periode Oktober-Desember 2006 - USD Repository

0 0 125

Kajian pelaksanaan standar pelayanan kefarmasian berdasarkan Kepmenkes RI nomor 1027/Menkes/SK/IX/2004 di apotek-apotek Kabupaten Bantul - USD Repository

0 0 157

Kajian pelaksanaan standar pelayanan kefarmasian berdasarkan Kepmenkes RI nomor 1027/Menkes/SK/IX/2004 di apotek-apotek Kabupaten Gunungkidul - USD Repository

0 0 173