Pengujian dan Persyaratan Analisis

60 Uji Homogenitas Sebelum Perlakuan 1. Pengujian : Kelas Eksperimen 70.837 Kelas Kontrol 55.685 F hitung = = 1,2721 = 2. Hasil : Harga F tabel dicari dengan dk pembilang 38-1=37 dan dk penyebut 36-1=35, maka diperoleh harga F tabel sebesar 1,770 tengah antara pembilang 30 dan 40 dan tengah antara penyebut 36 dan 38. Hasil uji F di atas tampak bahwa nilai F hitung 1,2721 lebih kecil daripada nilai F tabel 1,770. Jadi, dapat disimpulkan bahwa varian sampel sebelum perlakuan adalah homogen. c. Minat belajar siswa sebelum perlakuan Minat belajar siswa antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol sebelum diberi perlakuan menggunakan video pembelajaran. 1. Hipotesis : H : Tidak ada perbedaan minat belajar antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol sebelum diberi perlakuan. H a : Ada perbedaan minat belajar antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol sebelum diberi perlakuan. 2. Ketentuan : μ1kelas eksperimen, n1 : 38 responden μ2kelas kontrol, n2 : 36 responden F = Varian terbesar Varian terkecil 61 Taraf signifikansi 95 atau alpha 5 t hitung t tabel , maka H o : diterima t hitung t tabel , maka H o : ditolak Harga t tabel dengan dk 72 dk = n 1 + n 2 - 2 = 38+36-2 =72 dengan taraf signifikasi 5 maka diperoleh harga t tabel sebesar 1,993. 3. Pengujian : Berpedoman n 1 ≠ n 2 , varian homogen σ 1 2 = σ 2 2 maka dapat digunakan rumus t-test independent dengan pooled varian. Pada SPSS, analisis yang dapat digunakan adalah analisis independent sample t-test. Hasil perhitungan komputasi diperoleh nilai t hitung sebesar -3,230. 4. Keputusan: Nilai t hitung yang diperoleh dari perhitungan sebesar -3,230 dan nilai t tabel sebesar 1,993, maka dapat kita ketahui bahwa t hitung  t tabel yaitu : -3,230  1, 993. Dengan t hitung lebih kecil daripada t tabel maka H diterima. Ini berarti tidak ada perbedaan minat belajar antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol sebelum diberi perlakuan.

C. Pengujian Hipotesis

Berdasarkan deskripsi data dan uji persyaratan analisis, telah menunjukkan bahwa data berdistribusi normal, kedua kelas homogen, dan tingkat minat belajar siswa antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol 62 sebelum perlakuan tidak ada perbedaan yang signifikan, maka pengujian hipotesis penelitian dapat dilaksanakan. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan Uji-t komparatif dua sampel independen tipe pooled varians, karena antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol jumlah respondennya berbeda. Uji-t digunakan untuk membuktikan signifikansi perbedaan minat pada kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah perlakuan, yang selanjutnya akan diketahui ada tidaknya pengaruh positif dan signifikan penggunaan video pembelajaran terhadap minat belajar siswa kelas X pada mata pelajaran roda dan ban. Untuk mengetahui perbedaan minat belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah perlakuan, maka dilakukan dengan cara menguji Ho, sehingga diketahui Ho diterima atau Ho ditolak. 1. Hipotesis : Rumusan hipotesis H : “Minat belajar siswa kelas eksperimen lebih rendah atau sama dengan minat belajar siswa kelas kontrol setelah perlakuan”. H a : “Minat belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada minat belajar siswa kelas kontrol setelah perlakuan. 2. Ketentuan : μ1kelas eksperimen, n1 : 38 responden μ2kelas kontrol, n2 : 36 responden Taraf signifikansi 95 atau alpha 5 t hitung t tabel , maka H o : diterima 63 t hitung t tabel , maka H o : ditolak Harga t tabel dengan dk 72 dk = n 1 + n 2 - 2 = 38+36-2 =72 dengan taraf signifikasi 5 maka diperoleh harga t tabel sebesar 1,993. 3. Pengujian : Berpedoman n 1 ≠ n 2 , varian homogen σ 1 2 = σ 2 2 maka dapat digunakan rumus t-test independen dengan pooled varian. Pada SPSS, analisis yang dapat digunakan adalah analisis independent sample t-test. Hasil perhitungan komputasi diperoleh nilai t hitung sebesar 7,739. 4. Keputusan: Nilai t hitung yang diperoleh dari perhitungan sebesar 7,739 dan nilai t tabel sebesar 1,993, maka dapat kita ketahui bahwa t hitung t tabel yaitu : 7,739 1, 993. Dengan t hitung lebih besar daripada t tabel maka H ditolak dan menerima H a . Ini berarti ada perbedaan minat belajar antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol setelah diberi perlakuan, dimana tingkat minat belajar kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol setelah diberi perlakuan. Jadi, dapat disimpulkan ada pengaruh positif dan signifikan penggunaan video pembelajaran terhadap minat belajar siswa kelas X pada mata pelajaran roda dan ban.

D. Pembahasan

Pembahasan yang akan dilakukan adalah mengenai pengaruh penggunaan video pembelajaran terhadap minat belajar siswa dengan membandingkan data-data hasil penelitian antara kelas yang diajar dengan video pembelajaran dengan kelas yang diajar tidak menggunakan video 64 pembelajaran. Adapun untuk mengetahui secara deskripsi data dalam penelitian ini, dapat dilihat pada uraian berikut: 1. Minat belajar siswa antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol sebelum diberi perlakuan menggunakan video pembelajaran. Data awal minat belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan hasil yang relatif sama. Hal ini ditunjukkan pada deskripsi data minat belajar siswa pada kelas eksperimen sebelum perlakuan memiliki skor rata-rata minat belajar sebesar 101,9737 dan kelas kontrol sebelum perlakuan memiliki skor minat belajar sebesar 107,8333. Selain itu dari hasil perhitungan hipotesis statistiknya menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara minat belajar pada kelas eksperimen dan kelas kontrol . Hal ini ditunjukkan dari hasil perhitungan Uji-t, dimana diperoleh nilai t hitung lebih kecil daripada nilai t tabel pada taraf signifikansi 5 yakni -3,230 1,993. Dengan demikian Ho diterima, sehingga terbukti secara signifikan bahwa minat belajar sebelum perlakuan pada kelas eksperimen sama dengan kelas kontrol. Besarnya persentase skor rata-rata minat belajar siswa sebelum perlakuan pada kelas eksperimen dari skor maksimal adalah 101,9737150 x 100 = 67,98. Besarnya persentase skor rata-rata minat belajar siswa sebelum perlakuan pada kelas kontrol dari skor maksimal adalah 107,8333150 x 100 = 71,89. Untuk lebih jelasnya perbandingan nilai persentase minat belajar siswa sebelum perlakuan, antara kelas eksperimen, kelas kontrol dan nilai total dapat dilihat pada Gambar 9 berikut.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMANFAATAN VIDEO PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN PERAKITAN KOMPUTER KELAS X MULTIMEDIA SMK PALEBON

2 40 178

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMK PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SMK NEGERI 6 MEDAN.

0 1 17

PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AQIDAH KELAS X TKJ Penggunaan Multimedia Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Aqidah Kelas X TKJ SMK Muhammadiyah 3 Surakarta Tahun Pelajaran 20

0 2 12

PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AQIDAH KELAS X TKJ Penggunaan Multimedia Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Aqidah Kelas X TKJ SMK Muhammadiyah 3 Surakarta Tahun Pelajaran 201

1 6 19

PERSEPSI SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN MEKANIK OTOMOTIF SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA TERHADAP PENGAJARAN TEAM TEACHING PADA MATA DIKLAT MEMPERBAIKI RODA DAN BAN.

0 0 140

PENGARUH PEMBELAJARAN MODEL RESITASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SISTEM KELISTRIKAN OTOMOTIF DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA.

0 0 168

PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO SMK N 3 MATARAM MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR.

2 3 188

PENGARUH PENGGUNAAN MODUL TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN PDTM DI SMK PIRI SLEMAN.

1 16 157

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TEAM QUIZ TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI DASAR OTOMOTIF KELAS X JURUSAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA.

10 63 141

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY PADA MATA PELAJARAN SISTEM KOMPUTER KELAS X DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA.

0 0 64