66
Besarnya persentase skor rata-rata minat belajar siswa setelah perlakuan pada kelas eksperimen dari skor maksimal adalah 125,5000
150 x 100 = 83,67. Besarnya persentase skor rata-rata minat belajar siswa setelah perlakuan pada kelas kontrol dari skor maksimal adalah
107,3889150 x 100 = 71,59. Besarnya selisih persentase skor rata-rata minat belajar siswa setelah
perlakuan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, menunjukkan skor kelas yang menggunakan video pembelajaran lebih tinggi dari kelas yang
tidak menggunakan video pembelajaran sebesar 83,67 - 71,59 = 12,07 dari skor maksimal. Untuk lebih jelasnya perbandingan nilai
persentase minat belajar siswa setelah perlakuan antara kelas eksperimen, kelas kontrol dan nilai total dapat dilihat pada Gambar 10.
71,59 83,67
64 66
68 70
72 74
76 78
80 82
84 86
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Gambar 10. Grafik Perbandingan Nilai Minat Belajar Setelah Perlakuan
67
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh positif dan signifikan, karena ada perubahan minat belajar siswa kelas X setelah
menggunakan video pembelajaran pada mata pelajaraan roda dan ban di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Sehingga penggunaan video pembelajaran
memberikan pengaruh terhadap minat belajar siswa, karena minat belajar siswa menjadi meningkat.
Dari hasil penelitian tersebut maka guru hendaknya menggunakan media pembelajaran dalam proses pembelajaran, terutama dengan media yang
berwujud media audio visual. Dengan digunakannya media pembelajaran terutama video pembelajaran dalam proses pembelajaran, membuat pengalaman
belajar, informasi, dan manfaat terkait obyek roda dan ban yang diterima siswa menjadi bertambah. Pembelajaran menjadi lebih variatif dan menarik, sehingga
minat belajar siswa menjadi lebih tinggi dan dapat diaplikasikan ketika terjun ke masyarakat.
68
BAB V KESIMPULAN dan SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dalam penelitian ini, maka kesimpulan dari penelitian ini sebagai berikut:
Penggunaan video pembelajaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat belajar siswa kelas X pada mata pelajaran roda dan ban, karena
tingkat minat belajar kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol setelah diberi perlakuan atau terdapat perbedaan minat belajar setelah perlakuan
antara kelas yang menggunakan media video pembelajaran dengan kelas yang tidak menggunakan video pembelajaran. Dari data minat belajar setelah
perlakuan, bahwa kelas yang menggunakan video pembelajaran memiliki skor rata-rata minat belajar = 125,5000 dan kelas yang tidak menggunakan video
pembelajaran memiliki skor rata-rata 107,3889. Hasil perhitungan Uji-t, dimana diperoleh nilai t
hitung
sebesar 7,739 lebih besar daripada nilai t
tabel
pada taraf signifikansi 5 yaitu 1,993. Persentase skor rata-rata minat belajar siswa
setelah perlakuan pada kelas yang menggunakan video pembelajaran dari skor maksimal adalah 83,67. Persentase skor rata-rata minat belajar siswa setelah
perlakuan pada kelas yang tidak menggunakan video pembelajaran dari skor maksimal adalah 71,59.
B. Keterbatasan Penelitian
Perlu disadari akan beberapa keterbatasan penelitian ini walapun telah dilakukan usaha yang maksimal, antara lain :
69
1. Untuk mendapatkan
data digunakan
angket questionner,
ada kemungkinan siswa mengetahui bahwa angket tersebut tidak berpengaruh
pada nilainya, sehingga ada kemungkinan dalam mengisi angket kurang bersungguh-sungguh.
2. Kondisi fisologis siswa yang berbeda-beda, yang berakibat jumlah responden berbeda dari data presensi kelas.
3. Tidak semua media player dapat digunakan untuk menayangkan video pembelajaran. Penayangan video pembelajaran hanya dapat ditayangkan
dengan media player tertentu, misalnya Windows Media Player, Media Player Classic, Total Video Player.
C. Saran
1. Guru perlu melakukan pemantauan siswa salah satunya minat belajar selama proses pembelajaran. Hal ini akan membantu guru untuk
memahami setiap masalah yang muncul dan dapat dipakai untuk upaya peningkatan intensitas belajar siswa khususnya dalam pembelajaran
roda dan ban. 2. Hendaknya guru menggunakan media pembelajaran dalam proses
belajar mengajar. Dengan digunakannya media pembelajaran audio visual seperti video pembelajaran, proses pembelajaran menjadi lebih
bervariasi dan tidak monoton, sehingga siswa menjadi lebih mudah menangkap materi yang diajarkan oleh guru selain itu juga
meningkatkan minat belajar siswa.
70
3. Menambah fasilitas serta sarana dan prasarana yang dapat digunakan untuk mendukung dalam pemanfaatan media pembelajaran dalam
proses pembelajaran.
70
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Ronald. H. 1994. Pemilihan dan Pengembangan Media untuk Pembelajaran Yusufhadi Miarso. Terjemahan. Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada. Arikunto, Suharsimi. 2006. PROSEDUR PENELITIAN Suatu Pendekatan Praktik.
rev.ed. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Baharuddin Wahyuni, Esa Nur. 2009. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Danim, Sudarwan. 1994. MEDIA KOMUNIKASI PENDIDIKAN Pelayanan Profesional Pembelajaran dan Mutu Hasil Belajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Dikky Setiawan dan Ahmad Pahingguan. 2007. “Masih Terus Menggelinding”. Trush. Download: www.majalahtrust.com tanggal akses 22 September 2011
jam 09.06 Gredler, Margaret E. Bell. 1994. Belajar dan Membelajarkan. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada. Hamalik, Oemar. 1982. Media Pendidikan. Bandung: Alumni.
Heinich, Robert. at.all. 1982. Instructional Media and The New Technologies of Instruction. New York: Macmillan Publishing Company.
Ita Lismawati F. Malau. 2010. “Pick-Up Pengangkut Ikan Terbalik”. VIVAnews. 24 April 2010. Download: www.vivanews.com tanggal akses 06 Oktober 2011
jam 06.54. Kerlinger, Fred N. 2006. Asas-asas Penelitian Behavioral Landung N Simatupang.
Terjemahan. Jogjakarta: Gajah Mada University Press. Mud-s. 2011. “Sehari, Dua Truk Terguling”. Kedaulatan Rakyat. 17 Februari
2011. Hlm.12. Ruseffendi. 1994. DASAR-DASAR PENELITIAN PENDIDIKAN dan BIDANG
NON-EKSAKTA LAINNYA. Semarang: IKIP Semarang Press. Sadiman, Arief S. dkk. 2002. MEDIA PENDIDIKAN Pengertian, Pengembangan,
dan Pemanfaatan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Saiful Amien. 2010. “Sejarah dan Perkembangan Definisi Teknologi Pembelajaran”.
Benramt. 3 Februari 2010. Download: benramt.wordpress.com tanggal akses 9 Mei 2012 jam 07.20.