50
kesejahteraan sosial
masyarakat tentang
pelayanan rehabilitasi korban penyalahgunaan NAPZA.
e Koordinasi dengan dinas atau Instansi atau Lembaga terkait
serta yayasan atau Orsos yang menangani penyalahgunaan NAPZA.
sumber : Nanang Rekto pekerja sosial
d. Sasaran dan Tujuan Panti Sosial Pamardi Putra PSPP
Yogyakarta
1 Residen Korban Penyalahgunaan Narkoba
Terwujudnya residen yang sehat dan bersih dari penyalahgunaan
NAPZA sehingga
dapat menjalankan
kehidupan mereka dikeluarga dan masyarakat dengan pola hidup yang normal, normatif, dan bertanggung jawab.
2 Keluarga
a Mendorong
terwujudnya keluarga
harmonis dan
komunikatif. b
Mendorong terwujudnya peran orang tua sebagai panutan atau teladan dan memahami dunia adiksi sehingga dapat
menerima anaknya apa adanya. 3
Masyarakat a
Meningkatkan pengetahuan dan informasi
kepada masyarakat tentang bahaya penyalahgunaan NAPZA.
51
b Mendorong untuk dapat berpartisipasi aktif melakukan
upaya pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan NAPZA.
c Mendorong
untuk membantu
proses pemulihan,
resosialisasi, dan
pembinaan lanjut
bagi korban
penyalahgunaan NAPZA yang telah kembali beraktivitas di tengah masyarakat.
Sumber: Dra. Rediatiwi Wuryaning Jami Kepala PSPP Yogyakarta
Selain adanya tujuan di atas, Lembaga Panti Sosial Pamardi Putra PSPP Yogyakarta juga mempunyai tujuan utama dalam
proses rehabilitasi korban penyalahgunaan narkoba. Tujuan utama tersebut adalah sebagai berikut :
1 Perubahan sikap dan tingkah laku
Menjalani seluruh tahapan proses rehabilitasi di lembaga Panti Sosial Pamardi Putra PSPP Yogyakarta, residen akan
mengalami sebuah perubahan tingkah laku dari yang sebelumnya negatif menjadi positif. Hal ini dapat dilihat dari
bagaimana residen bersikap, mengahadapi masalah, serta dapat meninggalkan kebiasaan mengkonsumsi narkoba.
2 Perubahan emosional dan psikologis
Salah satu efek negatif penggunaan narkoba adalah hilangnya kesadaran diri dan emosional. Dengan berkurangnya
52
kesadaran diri dan emosional yang dimiliki oleh korban penyalahgunaan narkoba mengakibatkan terjadinya tindak
kriminal atau hal-hal negatif lainnya yang dapat meresahkan keluarga maupun lingkungan sekitar. Untuk itu, lembaga Panti
Sosial Pamardi Putra PSPP Yogyakarta mempunyai program yang dapat merubah emosional residen. Hal ini dapat terlihat
dari bagaimana residen menyikapi sebuah masalah yang terjadi ketika didalam panti.
3 Peningkatan bidang spiritual dan kecerdasan
Penyalahgunaan narkoba biasanya dilakukan karena adanya suatu masalah yang tidak dapat diselesaikan dengan akal
sehat, ada juga yang diakibatkan oleh pergaulan yang terlalu bebas. Namun, PSPP Yogyakarta memiliki program yang dapat
meningkatkan bidang spiritual dan kecerdasan. Program tersebut meliputi : workshop keagamaan, pengajian, dan belajar tentang
materi-materi pelajaran sekolah. Dengan memiliki pengetahuan tentang keagamaan dan kecerdasan, residen akan lebih berhati-
hati dan berfikir jernih ketika menghadapi suatu masalah 4
Kemampuan bertahan hidup dan kemandirian Adanya efek negatif dari penyalahgunaan narkoba
mengakibatkan menurunya fungsi-fungsi organ yang ada di dalam tubuh. Dengan mengikuti seluruh rangkaian tahapan yang
ada di lembaga Panti Sosial Pamardi Putra PSPP Yogyakarta
53
dengan benar, residen akan benar-benar dapat menggunakan fungsi organ tubuh secara normal kembali. Dengan berfungsinya
kembali organ-organ tubuh residen, maka residen akan diberikan keterampilan agar residen mampu bertahan hidup dan
mandiri ketika sudah selesai melakukan rehabilitasi. sumber : hasil wawancara dengan kepala seksi perlindungan
dan rehabilitasi sosial
e. Struktur Kelembagaan Panti Sosial Pamardi Putra PSPP
Yogyakarta
Dalam sebuah lembaga, struktur kelembagaan sangatlah dibutuhkan di dalamnya. Dimana dengan adanya struktur
kelembagaan dapat menggambarkan adanya sebuah peran dari adanya kedudukan lembaga tersebut. Struktur kelembagaan sangat
dibutuhkan untuk kelancaran pelaksanaan seluruh kegiatan yang ada disebuah lembaga. Demikian juga dengan Panti sosial Pamardi putra
yang dapat melaksanakan seluruh kegiatan rehabilitasi dengan baik dengan adanya koordinasi yang sangat baik antar pengelola. Seperti
yang dikatakan oleh salah satu pekerja sosial PSPP Yogyakarta adalah sebagai berikut :
54
“saya rasa didalam keberlangsungan pelaksanaan program disuatu lembaga, struktur kelembagaan sangat penting,
sehingga semua program yang ada dapat terkoordinasi dan berjalan dengan baik dan lancar. Adanya struktur kelembagaan
disuatu lembaga, saya rasa sangat penting ya mbak.. soalnya adanya kekompakan dari pengelola juga sangat membantu
berhasilnya suatu kegiatan”.
Gambar 2. Struktur Kelembagaan
Kepala Panti
Ka Subag TU
Tenaga Profesional
Kepala Seksi Perlindungan dan
Rehabilitasi Sosial
1.
Pekerja Sosial
2.
Konselor Adiksi
3.
Dokter
4.
Psikiater
5.
Psikolog
6.
Perawat
7.
Instruktur keterampilan
8.
Instruktur Bimbingan
mental, sosial,
55
f. Fasilitas
Dalam menunjang keberhasilan proses rehabilitasi, Lembaga Panti Sosial Pamardi Putra PSPP Yogyakarta memiliki fasilitas-
fasilitas sebagai berikut :
Tabel 2. Fasilitas No
Fasilitas Jumlah Unit
a Kantor
1 unit b
Asrama 3 unit
c Tempat kegiatan utama main area
2 unit d
Poliklinik dan peralatan medis 1 unit
e Ruang isolasi
1 unit f
Aula 1 unit
g Musholla
1 unit h
Perpustakaan 1 unit
i Ruang praktek keterampilan komputer,
otomotif, musik beserta instrumennya 1 lokal
j Kendaraan praktek roda 2
4 unit k
Kendaraan praktek roda 4 3 unit
l Ruang teori
1 lokal m
Ruang olahraga indoor peralatan fitness standar
1 lokal
n Areal perkebunan
1 lokal o
Lapangan 1 lokal
p Rumah petugas
3 unit
56
Fasilitas lembaga Panti Sosial Pamardi Putra PSPP Yogyakarta, sangat menunjang keberhasilan dalam proses rehabilitasi. Seperti
yang dikatakan oleh salah satu tenaga profesional PSPP Yogyakarta adalah sebagai berikut:
“Fasilitas adalah elemen yang tidak kalah penting dalam keberhasilan proses rehabilitasi yang kami lakukan mbak.
Soalnya dengan adanya fasilitas, semua kegiatan dapat berjalan
dengan baik”.
g. Syarat-Syarat Menjadi Residen di Lembaga Panti Sosial
Pamardi Putra PSPP Yogyakarta
Dalam penerimaan residen, Lembaga Panti Sosial Pamardii Putra PSPP Yogyakarta mengadakan sosialisasi ke beberapa
kelurahan di D.I. Yogyakarta. Selain itu, ada juga orang tua yang sengaja datang untuk mendaftarkan anaknya, serta ada juga yang
datang atas rekomendasi dari POLRI atau instansi dan organisasi masyarakat. Adapun syarat-syarat untuk menjadi residen di Lembaga
Panti Sosial Pamardi Putra PSPP Yorgyakarta adalah sebagai berikut :
1 Laki-laki
2 Usia 14 tahun ke atas dan diutamakan belum menikah
3 Pas foto berwarna ukuran 4x6 cm, 2 lembar
4 Foto copy ijasah terakhir
5 Menggunakan salah satu jenis NAPZA
57
6 Mengisi formulir pendaftaran, surat permohonan dan pernyataan
atas kesediaannya menitipkan anaknya untuk dibina di PSPP Yogyakarta
7 Surat keterangan dokter yang menyatakan informasi tentang
kesehatan residen. sumber : hasil wawancara dengan pekerja sosial
h. Metode yang Digunakan dalam Proses Rehabilitasi Korban
Penyalahgunaan Narkoba
Dalam pelaksanaan proses terapi dan rehabilitasi korban penyalahgunaan narkoba, lembaga Panti Sosial Pamardi Putra
PSPP Yogyakarta mengadopsi suatu metode yang berasal dari New York, USA yaitu metode Therapeutic Community yang menerapkan
konsep bagi, oleh dan untuk pecandu itu sendiri addict to addict, dimana mereka membantu pemulihan dirinya sendiri dengan
membantu pemulihan pecandu lainnya man to help man to help him self.
Metode Therapeutic
Community memfokuskan
pada pembinaan yang meliputi 4 hal utama yaitu :
a Perubahan sikap dan perilaku
Program-program yang dijalankan oleh PSPP Yogyakarta dilaksanakan dengan tujuan untuk melakukan sebuah perubahan
perilaku dimana residen dituntut untuk dapat meningkatkan
58
kemampuannya untuk mengelola kehidupan sehingga terbentuk pribadi yang baik dan berperilaku sesuai dengan norma
–norma yang ada dalam masyarakat. contohnya dari yang awal nya
residen berperilaku seenaknya sendiri kemudian berubah menjadi pribadi yang santun dan mengerti aturan-aturan dan
norma-norma yang berlaku serta dapat mengetahui hal-hal apa saja yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan.
b Perubahan emosional dan psikologis
Dalam penataan emosi dan psikologi dibutuhkan sebuah emosional positif dalam diri residen agar dapat mendukung
proses penyembuhan residen dari ketergantungan narkoba. Oleh karena itu PSPP Yogyakarta memberikan suatu program yang
dapat membantu residen untuk dapat meningkatkan kemampuan menyesuiakan diri secara emosional dan psikologis agar residen
dapat mengatasi masalah dengan tenang dan baik. c
Peningkatan bidang spiritual dan kecerdasan Dampak negatif dari penyalahgunaan narkoba selain dapat
mengganggu kesehatan fisik dan mental, juga dapat mengganggu dalam bidang spiritual dan dan intelektual bagi
korban penyalahgunaan narkoba. Oleh karena itu dengan adanya program yang dapat membantu peningkatan dalam bidang
spiritual dan intelektual menjadi sangat penting karena bagaimanapun juga adanya perubahan perilaku yang diarahkan
59
pada aspek
pengetahuan harapannya
residen mampu
menghadapi dan
mengatasi masalah-masalah
dalam kehidupannya dan dapat lebih berfikir positif dalam menjalani
kehidupannya. d
Kemampuan bertahan hidup dan kemandirian Dalam kehidupannya, manusia banyak sekali mengalami
cobaan dan permasalahan hidup. Masing-masing individu mempunyai cara tertentu dalam mengatasi permasalahan
hidupnya. Ada yang mengatasinya dengan melakukan hal-hal positif tetapi banyak juga yang mengatasinya dengan hal-hal
negatif seperti menggunakan narkoba.
Seperti yang dikatakan oleh salah satu Tenaga professional lembaga Panti Sosial Pamardi Putra PSPP Yogyakarta yaitu
sebagai berikut : “Metode yang kami jalankan dalam merehabilitasi residen,
kami rasa sangat membantu sekali karena dengan metode tersebut residen dapat sembuh secara total, karena metode TC
itu sendiri memfokuskan empat hal utama yaitu perubahan perilaku, penataan emosi dan psikologi, peningkatan bidang
spiritual dan intelektual, dan kemampuan bertahan hidup.” sumber : hasil wawancara dengan tenaga profesional
60
2. Gambaran Umum Subyek Penelitian
Informan dalam penelitian ini yaitu Kepala Lembaga Panti Sosial Pamardi Putra PSPPYogyakarta, Kepala Seksi Perlindungan dan
Rehabilitasi Sosial, Pekerja Soial, dan Korban penyalahgunaan narkoba residen.
a. Kepala Lembaga Panti Sosial Pamardi Putra PSPP
Yogyakarta
1 Dra. Rediatiwi Wuryaning Jami
Dra. Rediatiwi Wuryaning Jami adalah Kepala Panti Sosial Pamardi Putra Yogyakarta. Beliau menjadi salah satu
bagian dari PSPP Yogyakarta sejak akhir 2011. Walaupun beliau belum lama menjabat sebagai Kepala
Panti, namun beliau merasa sangat senang menjadi bagian dari Lembaga Panti Sosial pamardi Putra PSPP Yogyakarta. Beliau
juga merasa sangat senang ketika berhadapan dengan residen, karena menurut beliau, membantu menyembuhkan residen dari
ketergantungan narkoba adalah salah satu upaya untuk memberdayakan pemuda. Karena pada dasarnya pemuda adalah
masa depan bangsa yang harus dibimbing untuk dapat memajukan bangsa.
Menurut pendapat beliau, sistem kekeluargaan yang ada di panti juga sangat mengagumkan. Dimana antara residen dan
pengelola terjalin ikatan kekeluargaan yang sangat baik
61
sehingga residen merasa nyaman seperti tinggal di rumah sendiri. Situasi nyaman seperti itulah yang memudahkan residen
untuk dapat sembuh total dari ketergantungan narkoba dan dapat menjalani kehidupan normal dilingkungan keluarga dan
masyarakat.
b. Kepala Seksi Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial
1 Drs. Suharto
Drs. Suharto adalah Kepala Seksi Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial di Lembaga Panti Sosial Pamardi Putra
PSPP Yogyakarta. Beliau lahir di Sleman pada tanggal 7 Januari 1957.
Sebagai Kepala Seksi Perlindungan dan Rehabilitasi, tugas beliau adalah sebagai pembuat program yang nantinya akan
dilaksanakan oleh seluruh pekerja sosial dan timnya. Beliau beserta seluruh pengelola panti berusaha untuk
dapat membebaskan generasi muda dari jeratan narkoba yaitu dengan diadakannya program rehabilitasi. Menurut beliau,
generasi muda harus berperan aktif dalam masyarakat. Selain itu, generasi muda adalah generasi penerus bangsa yang harus
dapat membangun bangsa dan negara menjadi lebih baik.
62
c. Tenaga Profesional
1 Bpk. Nanang Rekto
Laki-laki kelahiran Yogyakarta, 16 Desember 1965 ini bernama Nanang Rekto. Beliau biasa di panggil Bro Nanang
oleh seluruh residen dan semua pengelola yang ada di panti. Tugas beliau di panti ini adalah sebagai pekerja sosial. Beliau
sudah 11 tahun mengabdikan diri di Lembaga Panti Sosial Pamardi
Putra Yogyakarta
untuk dapat
membantu menyembuhkan korban penyalahgunaan narkoba dari jeratan
narkoba. Beliau berharap, penyalahgunaan narkoba dapat diminimalisir sedini mungkin agar tidak bertambah lagi jumlah
korban penyalahgunaan narkoba dari tahun ke tahun. Beliau
sangat menyayangkan
mengapa korban
penyalahgunaan narkoba kebanyakan adalah generasi muda. Padahal, generasi muda adalah harapan bangsa yang harus
dikembangkan untuk dapat membangun bangsa dan negara menjadi lebih baik. Untuk itu beliau sangat antusias sekali
menjadi bagian dari lembaga panti sosial pamardi putra yogyakarta yang mempunyai misi untuk dapat merehabilitasi
atau menyembuhkan pemuda dari ketergantungan narkoba. Menurut beliau lembaga panti sosial pamardi putra sudah
berperan aktif dalam pemberdayaan pemuda yaitu dengan adanya program-program yang dapat menyembuhkan residen
63
dari ketergantungan narkoba mengingat sebagian besar peserta atau residennya adalah generasi muda.
d. Korban Penyalahgunaan Narkoba residen
1 Sdr. GS
Residen yang satu ini bernama GS, remaja ini berusia 18 tahun, lahir di Bantul 10 Februari 1994. Pada saat masih
sekolah, GS adalah seorang anak yang pandai dan pintar disekolahnya. Menurut saya, dia adalah pribadi yang sangat
menyenangkan. GS sudah 9 Bulan menjalankan terapi dan rehabilitasi di PSPP Yogyakarta ini, Awal mula GS
menggunakan narkoba yaitu ketika kelas 1 SMP dan jenis narkoba yang dia pakai yaitu distro sejenis obat batuk dan lama-
lama meningkat menggunakan psikotropika. Mulanya, GS hanya ingin coba-cobapenasaran dengan yang namanya
narkoba, namun karena faktor lingkungan dan pengaruh ajakan dari teman akhirnya GS menjadi seorang pengguna selanjutnya
GS merasa ketergantungan dan lama kelamaan narkoba menjadi salah satu bagian dari hidupnya sampai-sampai dia tidak punya
rasa takut terhadap orang tua bahkan polisi. Dia hanya berfikir bagaimana mendapatkan uang untuk membeli narkoba. Menurut
pengakuannya, pada saat GS memakaimenggunakan narkoba biasanya dilakukan di pantai bersama teman-temannya, Selain
itu kadang-kadang juga dilakukan di dalam kamarnya. Awalnya