27 Pemimpin ibarat ayah yang berfungsi mengayom anggotanya ibarat anak-anak dan
anggota keluarganya yang lain.
2.1.2.6. Gaya pemimpin ahli
Expert
, tipe kepemimpinan ini bertolak dari asumsi bahwa
kegiatan yang menjadi bidang garapan suatu organisasikelompok, hanya akan berlangsung efektif dan efisien, bilamana dipimpin oleh seseorang yang memiliki
keahlian dalam bidang tersebut. Kepemimpinan harus dijalankan oleh seseorang yang memiliki ketrampilan atau keahlian tertentu yang sesuai dengan bidang garapan atau
yang dikelola oleh organisasi kelompok.
2.1.2.7. Gaya kepemimpinan organisatotoris dan administrator, tipe ini dijalankan oleh
para pemimpin yang senang dan memiliki kemampuan mewujudkan dan membina kerja sama, yang pelaksanaannya berlangsung secara sistematis dan terarah pada tujuan yang
jelas. Pemimpin bekerja secara berencana, bertahap dan tertib.
2.1.2.8. Gaya kepemimpinan agitator, tipe kepemimpinan yang diwarnai dengan kegiatan
pemimpin dalam bentuk tekanan-tekanan, adu domba, memperuncing perselisihan, menimbulkan dan memperbesar perpecahanpertentangan dan lain-lain dengan maksud
untuk memperoleh keuntungan bagi dirinya sendiri.
James Mc. Gregor, seperti yang dikutip oleh Sedarmayanti menyatakan bahwa terdapat 2 dua gaya kepemimpinan
29
, yaitu:
2.1.2.9. Gaya Kepemimpinan Transaksional, merupakan gaya kepemimpinan dimana
seseorang memimpin cenderung memberikan arahan kepada bawahan, serta memberikan imbalan dan hukuman kepada bawahan. Kepemimpinan transaksional
lebih menekankan kepada transaksi antara pemimpin dan bawahan. Pada kepemimpinan transaksional memungkinkan pemimpin memotivasi dan mempengaruhi bawahan
dengan cara reward dengan kinerja tertentu, dengan kata lain sebuah transaksi bawahan dijanjikan mendapatkan reward atau penghargaan bila bawahan mampu menyelesaikan
tugasnya
sesuai dengan
kesepakatan yang
telah dibuat
bersama
30
. Jadi bertolak dari penjelasan tersebut, maka dapat diringkas gaya kepemimpinan transaksional
adalah gaya kepemimpinan yang bercirikan adanya pengorbanan individu terhadap oganisasi dikarenakan adanya kepentingan pribadi.
2.1.2.10. Gaya Kepemimpinan Transformasional, merupakan gaya kepemimpinan bagi
seorang pemimpin yang cenderung memberi motivasi kepada bawahan untuk melakukan tindakan yang lebih baik dan menitik beratkan pada perilaku
membantutransformasi antar
individu dengan
organisasi. Kepemimpinan
transformasional pada hakikatnya menekankan bahwa seorang pemimpin perlu
29
Sedarmayanti, Reformasi Administrasi Publik, Reformasi Birokrasi, dan Kepemimpianan Masa Depan Bandung: PT. Refika Aditama, 2010, 184-185.
30
Ibid.
28 memotivasi bawahannya untuk melakukan tanggung jawab lebih dari apa yang
diharapkan. Pemimpin
transformasional harus
mampu mendefinisikan,
mengkomunikasikan dan mengartikulasi visi organisasi dan bawahan harus menerima dan mengakui kredibilitas pemimpinnya.
Sedangkan Nair mendefenisikan gaya kepemimpinan transformasional dalam kaitannya dengan
“kemauan pemimpin untuk mempengaruhi nilai-nilai, sikap, kepercayaan dan perilaku dari pihak lain dengan berkerja bersama mereka dengan tujuan untuk mencapai misi dan tujuan
oranisasi .”
31
Sementara itu Blac dan Porter mendefenisikan gaya kepemimpinan transformasional sebagai
“kepemimpinan yang memotivasi para pengikut yang ada untuk mengabaikan kepentingan pribadi mereka dan bekerja untuk kepentingan organisasi untuk
mencapai hasil yang signifikan; bertitik beratkan pada pengartikulasian visi yang meyakinkan bawahan untuk melakukan perubahan besar
”
32
. Menurt Sanusi, selain gaya kepemimpinan transaksional dan transformasional, terdapat 2 dua
gaya kepemimpinan lainnya yang termasuk dalam gaya kepemimpinan abad ke-21
33
, yaitu:
2.1.2.11. Gaya Kepemimpinan Situasional, yaitu gaya kepemimpinan yang mencoba