Persuasif atau bujukan Konseptualisasi Kemampuan meramalkan

38

d. Kesadaran

Awareness . Kesadaran umum, dan terutama kesadaran-diri akan memperkuat diri seorang servant- leader. Membuat komitmen untuk memperkuat kesadaran dapat menjadi menakutkan, karena kita tidak pernah tahu apa yang akan kita alami Kesadaran juga membantu sang servant-leader dalam memahami isu-isu yang menyangkut etika dan nilai-nilai. Kesadaran akan memampukan sang servant-leader untuk memandang kebanyakan situasi yang dihadapi dari posisi yang lebih terintegrasi dan holistik sifatnya. Kesadaran memang mempunyai risiko-risiko, namun kesadaran membuat hidup ini menjadi lebih menarik; yang jelas kesadaran ini memperkuat keefektifan seseorang sebagai seorang pemimpin. Apabila seseorang senantiasa sadar, hal ini berarti lebih daripada sekadar berjaga-jaga yang biasa, dan sang pemimpin juga berkontak secara lebih intens dengan situasi yang langsung dihadapi 53 .

e. Persuasif atau bujukan

Persuasion . Seorang servant-leader menggunakan persuasi, bukannya menggunakan otoritas karena posisinya, dalam meyakinkan orang-orangnya terkait pengambilan keputusan-keputusan dalam sebuah organisasi. Seorang servant-leader berupaya untuk menyakinkan orang- orangnya, bukan dengan memaksakan mereka untuk taat kepada perintahnya. Unsur yang satu ini menunjukkan satu perbedaan paling jelas antara model tradisional yang menekankan otoritas dan servant-leadership. Seorang servant-leader itu efektif dalam membangun konsensus di dalam kelompok-kelompok 54 .

f. Konseptualisasi

Conceptualization . Seorang servant-leader berupaya memelihara kemampuannya untuk “memimpikan mimpi- mimpi besar” to dream great dreams . Kemampuan untuk melihat sebuah masalah atau sebuah organisasi dari perspektif konseptualisasi berarti seseorang harus berpikir melampaui realitas-realitas sehari-hari. Para manajer tradisional dikuasai oleh pemikiran untuk mencapai tujuan operasional yang bersifat jangka pendek. Namun seorang manajer yang juga ingin menjadi seorang servant-leader harus merentangkan pemikirannya agar dapat mencakup pemikiran konseptual yang berbasis lebih luas. Seorang servant-leader dipanggil untuk berupaya memelihara keseimbangan antara pemikiran konseptual dan pendekatan yang terfokus dari hari ke hari 55 .

g. Kemampuan meramalkan

Foresight . Yang dimaksudkan dengan foresight adalah kemampuan di atas rata-rata untuk memprakirakan apakah yang akan terjadi dan di manakah terjadinya hal tersebut di masa depan. Kemampuan ini erat terkait dengan “konseptualisasi” yang dikemukakan dalam butir 6 di atas: sulit untuk didefinisikan namun mudah untuk diidentifikasikan. Kita mengetahuinya ketika kita melihatnya. Foresight adalah suatu karakteristik yang memampukan seorang servant-leader memahami pelajaran-pelajaran dari masa lalu, realitas-realitas hari ini, dan konsekuensi-konsekuensi yang dimungkikan dari sebuah keputusan berkaitan dengan masa depan. Foresight juga berakar secara mendalam dalam pikiran yang intuitif. Ada ahli-ahli yang mengatakan bahwa foresight ini adalah 53 Ibid. 54 Ibid., 18. 55 Ibid. 39 karakteristik bawaan sejak lahir dari seorang pribadi, sedangkan karakteristik- karakteristik lainnya dapat dikembangkan lewat pelatihan dan studi. Yang jelas foresight ini belum merupakan pokok yang banyak diselidiki dan ditulis oleh para ahli kepemimpinan 56 .

h. Kepengurusan

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kepemimpinan Pendeta Beretnis Tionghoa: studi kasus pada gereja-gereja aliran Pentakosta di Kota Salatiga

0 2 25

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kepemimpinan Pendeta Beretnis Tionghoa: studi kasus pada gereja-gereja aliran Pentakosta di Kota Salatiga T2 752013029 BAB I

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kepemimpinan Pendeta Beretnis Tionghoa: studi kasus pada gereja-gereja aliran Pentakosta di Kota Salatiga T2 752013029 BAB IV

0 0 27

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kepemimpinan Pendeta Beretnis Tionghoa: studi kasus pada gereja-gereja aliran Pentakosta di Kota Salatiga T2 752013029 BAB V

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kepemimpinan Pendeta Beretnis Tionghoa: studi kasus pada gereja-gereja aliran Pentakosta di Kota Salatiga

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Indonesia dalam Pemahaman Pendeta Gereja Protestan Maluku (GPM) T2 752011022 BAB I

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Indonesia dalam Pemahaman Pendeta Gereja Protestan Maluku (GPM) T2 752011022 BAB II

1 6 38

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Indonesia dalam Pemahaman Pendeta Gereja Protestan Maluku (GPM) T2 752011022 BAB IV

0 0 29

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pendeta Perempuan dalam Kepemimpinan di Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) T2 752010013 BAB II

0 2 49

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Politik Pemimpin Gereja Katolik: Studi pada Gereja Katolik St. Paulus Miki Salatiga T2 752014029 BAB II

0 1 34