2. Pengaruh Promosi terhadap Minat Pembelian Ulang
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel promosi diperoleh nilai t hitung sebesar 6,493 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000
0,0000,05 dan koefisien regresi mempunyai nilai positif sebesar 0,519; maka penelitian ini berhasil membuktikan hipotesis kedua yang menyatakan
bahwa “Promosi berpengaruh positif terhadap minat pembelian ulang”. Faktor ketiga yang mempengaruhi minat pembelian ulang adalah
promosi. Sistaningrum 2002 mengungkapkan arti promosi adalah suatu upaya atau kegiatan perusahaan dalam mempengaruhi konsumen aktual
maupun konsumen potensial agar mereka mau melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan, saat ini atau dimasa yang akan datang.
Tjiptono 2001 promosi pada hakekatnya adalah suatu komunikasi pemasaran, artinya aktifitas pemasaran yang berusaha menyebarkan
informasi, mempengaruhimembujuk, dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal
pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Promosi dibutuhkan untuk mengkomunikasikan informasi atau
persuasi kepada pembeli potensial atau orang lain dalam saluran untuk mempengaruhi sikap dan perilaku agar terjadi pertukaran dalam pemasaran.
Semakin gencar promosi yang dilakukan maka akan membuat konsumen semakin menyadari keberadaan suatu produk atau jasa. Ketika konsumen
menyadari keberadaan suatu produk tersebut tentu konsumen akan tertarik untuk menggunakannya. Oleh karena itu promosi diperlukan untuk
menunjukkan eksistensi suatu perusahaan dan melakukan persuasikepada pelanggan, untuk melakukan pembelian dan pembelian ulang suatu produk
atau jasa. Hal ini relevan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kusuma
2014 dengan judul Analisis Pengaruh Promosi, Word of Mouth, dan Brand Awareness terhadap Pembentukan Minat Beli Studi Kasus pada Coffe
Groove Semarang. Hasilnya promosi dan word of mouth berpengaruh secara signifikan terhadap minat beli Coffe Groove.
3. Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Minat Pembelian Ulang