Uji t secara parsial

4 Nilai koefisien beta pada variabel kualitas pelayanan sebesar 0,261 artinya setiap perubahan variabel promosi X 3 sebesar satu satuan, maka akan mengakibatkan perubahan minat pembelian ulang sebesar 0,261 satuan, sedangkan persepsi harga dan promosi adalah nol. Peningkatan satu satuan pada variabel kualitas pelayanan akan meningkatkan minat pembelian ulang sebesar 0,261 satuan, sebaliknya penurunan satu satuan pada variabel kualitas pelayanan akan menurunkan minat pembelian ulang sebesar 0,261 satuan. Selanjutnya untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima atau ditolak maka akan dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t dan uji F. Hasil pengujian hipotesis dijelaskan sebagai berikut:

b. Uji t secara parsial

Uji t merupakan pengujian untuk menunjukkan signifikansi pengaruh secara individu variabel bebas yang ada didalam model terhadap variabel terikat. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas menjelaskan variasi variabel terikat. Apabila nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 sig0,05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel bebas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Penjelasan hasil uji t untuk masing- masing variabel bebas adalah sebagai berikut: 1 Persepsi Harga Hasil statistik uji t untuk variabel persepsi harga diperoleh nilai t hitung sebesar 4,292 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 0,0000,05, dan koefisien regresi mempunyai nilai positif sebesar 0,257; maka hipotesis yang menyatakan bahwa “Persepsi harga berpengaruh positif terhadap minat pembelian ulang” diterima. 2 Promosi Hasil statistik uji t untuk variabel promosi diperoleh nilai t hitung sebesar 6,493 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 0,0000,05 dan koefisien regresi mempunyai nilai positif sebesar 0,519; maka hipotesis yang menyatakan bahwa “Promosi berpengaruh positif terhadap minat pembelian ulang ” diterima. 3 Kualitas Pelayanan Hasil statistik uji t untuk variabel kualitas pelayanan diperoleh nilai t hitung sebesar 6,887 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 0,0000,05 dan koefisien regresi mempunyai nilai positif sebesar 0,261; maka hipotesis yang menyatakan bahwa “Kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap minat pembelian ulang ” diterima. c. Uji F Analisis regresi berganda dengan menggunakan uji F Fisher bertujuan untuk mengetahui pengaruh semua variabel yang meliputi persepsi harga, promosi, dan kualitas pelayanan secara bersama-sama terhadap minat pembelian ulang jasa paket Pos Indonesia di Yogyakarta. Apabila nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 sig0,05 maka model regresi signifikan secara statistik. Dari hasil pengujian diperoleh nilai F hitung sebesar 65,534 dengan signifikansi sebesar 0,000. Oleh karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 0,0000,05, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan “Persepsi harga, promosi, dan kualitas pelayanan secara simultan berpengaruh terhadap minat pembelian ulang ” diterima. d. Koefisien Determinasi Adjusted R 2 Koefisien determinasi merupakan suatu alat untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Besarnya koefisien determinasi berkisar antara angka 0 sampai dengan 1, besar koefisien determinasi mendekati angka 1, maka semakin besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil uji Adjusted R 2 pada penelitian ini diperoleh nilai sebesar 0,534. Hal ini menunjukkan bahwa minat pembelian ulang dipengaruhi oleh variabel persepsi harga, promosi, dan kualitas pelayanan sebesar 53,4, sedangkan sisanya sebesar 46,6 dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

B. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi harga, promosi, dan kualitas pelayanan terhadap minat pembelian ulang jasa paket Pos Indonesia di Yogyakarta.

1. Pengaruh Persepsi harga terhadap Minat Pembelian Ulang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel persepsi harga nilai t hitung sebesar 4,292 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 0,0000,05, dan koefisien regresi mempunyai nilai positif sebesar 0,257; maka penelitian ini berhasil membuktikan hipotesis pertama yang menyatakan bahwa “Persepsi harga berpengaruh positif terhadap minat pembelian ulang ”. Faktor pertama yang mempengaruhi minat pembelian ulang adalah persepsi harga. Harga menurut Kotler Armstrong 2008 adalah jumlah uang yang ditagihkan atas suatu produk atau jasa. Lebih luas lagi, harga adalah jumlah semua nilai yang diberikan oleh pelanggan untuk mendapatkan keuntungan dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa. Terdapat 2 dua faktor yang mempengaruhi persepsi terhadap kewajaran suatu harga. Pertama, perception of price differeces. Nagle dan Hogan, 2006. Pembeli cenderung melakukan evaluasi terhadap perbedaaan harga antara harga yang ditawarkan terhadap harga dasar yang diketahui. Pada saat pemprosesan informasi harga secara kognitif terjadi, konsumen dapat membuat perbandingan antara harga yang ditetapkan dengan harga atau rentang harga yang telah terbentuk dalam benak mereka