digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 85
subjek VS
3
adalah melakukan proses membedakan differentiating yakni membedakan bagian yang penting
dalam soal yang meliputi menyebutkan yang diketahui dengan menggunakan gambar bangun dan menyebutkan
yang ditanyakan, serta membedakan bagian yang relevan dalam soal yang meliputi menjelaskan
keterkaitan antara yang diketahui dan yang ditanyakan. Berdasarkan
analisis data
tersebut juga
dapat disimpulkan kemampuan berpikir analitis subjek VS
3
adalah dapat menyebutkan yang diketahui dan yang ditanyakan dengan benar, sehingga subjek VS
3
mendapatkan skor 2 pada indikator membedakan differentiating yang berarti baik. Subjek VS
3
dapat menjelaskan keterkaitan antara yang diketahui dan yang
ditanyakan dengan benar, sehingga subjek VS
3
mendapatkan skor 2 pada indikator membedakan differentiating yang berarti baik.
b. Merencanakan Penyelesaian
Berdasarkan deskripsi
data subjek
VS
3
menunjukkan bahwa dalam menyelesaikan soal berpikir analitis, subjek VS
3
terlebih dahulu mengubah soal ke dalam bentuk atau model matematika. Pada petikan
VS
3.1.2
dan VS
3.1.3
mengatakan bahwa pada menara 1 ada 4 persegipanjang, 2 trapesium dengan tinggi menara
sama dengan 24 cm sedangkan menara 2 ada 3 persegipanjang, 2 trapesium dengan tinggi menara sama
dengan 21 cm. Berdasarkan petikan tersebut subjek VS
3
menuliskannya ke dalam bentuk matematika dengan menyimbolkan trapesium dengan gambar bangun
trapesium dan persegipanjang dengan gambar bangun persegipanjang sebagai berikut: menara 1: = 4
= 2 = 24; menara 2: = 3 = 2 = 21 sebagaimana pada Gambar 4.3.
Berdasarkan yang apa yang ditulis oleh subjek VS
3
, terlihat bahwa subjek VS
3
menggunakan gambar bangun untuk menuliskan kembali soal ke dalam bentuk
matematika dan hal ini sesuai dengan pendapat Jonassen dan Grawboski yang mengatakan bahwa individu
dengan gaya kognitif visualizer lebih berorientasi
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 86
dengan gambar. Alasan subjek VS
3
menyatakan soal ke dalam bentuk matematika adalah supaya lebih jelas
untuk menyelesaikannya sebagaimana pada petikan VS
3.1.15
. Subjek VS
3
tidak menyadari konsep yang dipilih dalam menyelesaikan soal tetapi ketika subjek
VS
3
melihat bentuk matematika yang telah ditulis subjek VS
3
mengetahui bahwa konsep yang dipilih untuk menyelesaikan soal adalah konsep persamaan linear dua
variabel seperti pada petikan VS
3.1.17
. Pada petikan VS
3.1.18
subjek VS
3
menjelaskan alasan memilih konsep persamaan linear dua variabel karena dari pemisalan
tersebut hanya menggunakan 2 bangun. Sebelumnya, pada tahap memahami masalah subjek VS
3
juga menjelaskan bahwa dalam menuliskan yang diketahui
hanya menggunakan 2 bangun sebagaimana pada petikan VS
3.1.2
. Kedua bangun tersebut adalah trapesium dan persegipanjang yang merupakan variabel.
Pada Gambar 4.3 terlihat bahwa subjek VS
3
menjelaskan cara yang digunakan dalam menyelesaikan soal. Subjek VS
3
mencari selisih menara 1 dan 2 untuk menentukan tinggi lebar persegipanjang dan diperoleh
tinggi lebar persegipanjang sama dengan 3 cm. Subjek VS
3
tidak menyadari bahwa secara tidak langsung menggunakan cara eliminasi dalam mennentukan ukuran
persegipanjang. Setelah diketahui ukuran persegipanjang subjek VS
3
menambahkannya ke tinggi menara 1 untuk menentukan jumlah persegipanjang yang dibutuhkan di
menara 3. Berdasarkan analisis data tersebut dapat
disimpulkan bahwa proses berpikir analitis yang dialami subjek VS
3
adalah melakukan proses mengorganisasi organizing yakni menyatakan kembali masalah ke
dalam bentuk
atau model
matematika dengan
menggunakan gambar
bangun, memilih
konsep matematika SPLDV dalam menyelesaikan masalah
matematika dengan melihat bentuk matematika yang telah dibuat, dan memilih strategi penyelesaian dari
masalah matematika dengan melihat gambar menara