digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 133
dalam soal yang meliputi menyebutkan yang diketahui dan yang ditanyakan dengan menggunakan kata-kata,
serta membedakan bagian yang relevan dalam soal yang meliputi menjelaskan keterkaitan antara yang diketahui
dan yang ditanyakan. Berdasarkan analisis data tersebut juga dapat disimpulkan kemampuan berpikir analitis
subjek VB
3
adalah dapat menyebutkan yang diketahui dan yang ditanyakan dengan benar, sehingga subjek VB
3
mendapatkan skor 2 pada indikator membedakan differentiating yang berarti baik. Subjek VB
3
dapat menjelaskan keterkaitan antara yang diketahui dan yang
ditanyakan dengan benar, sehingga subjek VB
3
mendapatkan skor 2 pada indikator membedakan differentiating yang berarti baik.
b. Merencanakan Penyelesaian
Berdasarkan deskripsi
data subjek
VB
3
menunjukkan bahwa dalam menyelesaikan soal berpikir analitis, subjek terlebih dahulu mengubah soal ke dalam
bentuk atau model matematika. Pada Gambar 4.6 b terlihat bahwa subjek menuliskan yang diketahui dengan
memisalkan x = trapesium dan y = persegipanjang kemudian dari pemisalan tersebut subjek VB
3
mengubah informasi yang diketahui menjadi suatu model
matematika sebagaimana pada petikan VB
3.1.9
. Pada menara 1 terdapat 2 trapesium dan 4 persegipanjang
menjadi 2x + 4y, karena tinggi menara 1 sama dengan 24 maka modelnya menjadi 2x + 4y = 24. Pada menara 2
terdapat 2 trapesium dan 3 persegipanjang menjadi 2x + 3y, karena tinggi menara 2 sama dengan 21 maka
modelnya menjadi 2x + 3y = 21 sehingga diperolehlah 2 pemodelan sebagaimana pada Gambar 4.6 b. Pada
tahap
memahami masalah
subjek VB
3
juga menyebutkan bintang sebagai yang diketahui tetapi pada
waktu subjek VB
3
menyatakan model matematika subjek VB
3
tidak memisalkannya dikarenakan bintang tidak memiliki tinggi sebagaimana petikan VB
3.1.11
Berdasarkan yang dituliskan oleh subjek VB
3
dapat diketahui bahwa dalam menyatakan masalah ke dalam
model matematika subjek VB
3
menyatakannya dengan
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 134
menggunakan kata-kata simbol huruf. Hal ini sesuai dengan pendapat Jonassen dan Grawboski yang
mengatakan bahwa individu dengan gaya kognitif verbalizer lebih berorientasi dengan kata-kata.
Subjek VB
3
melakukan eliminasi dari kedua persamaan menara tersebut sehingga diperoleh y lebar
persegipanjang sama dengan 3. Kemudian, nilai y = 3 disubstitusikan ke persamaan menara 1 yakni 2x + 4y =
24 sehingga diperoleh x tinggi trapesium sama dengan 6. Kemudian, subjek VB
3
menyimpulkan bahwa y = 3 atau tinggi lebar persegipanjang sama dengan 3 dan x
= 6 atau tinggi trapesium sama dengan 6 sebagaimana pada Gambar 4.6 b. Dari persamaan tersebut diketahui
bahwa subjek VB
3
memilih konsep SPLDV dalam menyelesaikan soal sebagaimana pada petikan VB
3.1.16
. Dari proses perhitungan yang dilakukan subjek VB
3
terlihat bahwa subjek VB
3
memilih cara eliminasi dan substitusi dalam menyelesaikan sebagaimana pada
petikan VB
3.1.18
. Setelah, tinggi trapesium dan lebar persegipanjang diketahui subjek
VB-3
melakukan operasi dasar
aritmatika untuk
menentukan banyak
persegipanjang yang diperlukan di menara 3. Berdasarkan analisis data tersebut dapat
disimpulkan bahwa proses berpikir analitis yang dialami subjek VB
3
adalah melakukan proses mengorganisasi organizing yakni menyatakan kembali masalah ke
dalam bentuk
atau model
matematika dengan
menggunakan kata-kata simbol huruf, memilih konsep matematika SPLDV dalam menyelesaikan masalah
matematika dengan melihat pemodelan yang telah dibuat, dan memilih strategi penyelesaian dari masalah
matematika yakni strategi eliminasi dan substitusi. Berdasarkan
analisis data
tersebut juga
dapat disimpulkan kemampuan berpikir analitis subjek VB
3
adalah dapat menyatakan kembali masalah ke dalam bentuk atau model matematika dengan benar, sehingga
subjek VB
3
mendapatkan skor 2 pada indikator mengorganisasi organizing yang berarti baik. Subjek
VB
3
dapat memilih konsep matematika dalam