Merencanakan Penyelesaian Analisis Data Subjek Visualizer-2 VS
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 74
Berdasarkan Gambar
4.2 a
tersebut juga
mengindikasikan bahwa subjek VS
2
dapat menentukan strategi yang cepat dengan melihat gambar menara. Hal
ini sesuai dengan hasil penelitian Indahwati bahwa subjek visualizer lebih cepat dalam menemukan strategi
dalam menyelesaikan masalah berupa gambar. Hasil penelitian Indahwati tersebut juga sejalan dengan
pendapat Jonassen dan Grawboski yang mengatakan bahwa individu dengan gaya kognitif visualizer belajar
lebih baik ketika melihat informasi visual seperti gambar, diagram dan peta.
Pada petikan VS
2.1.16
sampai VS
2.1.19
terungkap proses yang dilakukan VS
2
dalam menentukan tinggi trapesium dan lebar persegipanjang yakni subjek VS
2
membagi tinggi menara 1 dengan 4 bangun 4 trapesium; 1 trapesium = 2 persegipanjang sehingga
diperoleh 6 cm untuk tinggi trapesium. Kemudian, untuk menentukan tinggi lebar persegipanjang subjek VS
2
membagi tinggi trapesium dengan 2, karena 1 trapesium sama dengan 2 persegipanjang dan diperolehlah tinggi
lebar persegipanjang sama dengan 3 cm. Selanjutnya, pada Gambar 4.2 a dan b terlihat bahwa subjek VS
2
tidak memilih konsep matematika dalam menyelesaikan soal. Pada petikan VS
2.1.15
subjek VS
2
juga mengatakan bahwa tidak tahu konsep matematika apa yang dipilih
untuk menyelesaikan soal. Setelah, tinggi trapesium dan lebar persegipanjang diketahui subjek VS
2
menentukan jumlah persegipanjang yang dibutuhkan di menara 3.
Berdasarkan petikan VS
2.1.16
sampai VS
2.1.19
terlihat bahwa subjek VS
2
melakukan operasi dasar aritmatika serta juga melakukan perkiraan untuk menentukan tinggi
trapesium dan lebar persegipanjang sebagaimana pada petikan VS
2.1.20
. Alasan subjek memilih cara operasi dasar aritmatika dan perkiraan dikarenakan cara tersebut
lebih mudah sebagaimana pada petikan VS
2.1.21
. Berdasarkan analisis data tersebut dapat
disimpulkan bahwa proses berpikir analitis yang dialami subjek VS
2
adalah melakukan sebagian proses mengorganisasi organizing yakni tidak menyatakan
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 75
kembali masalah ke dalam bentuk atau model matematika, tidak memilih konsep matematika dalam
menyelesaikan masalah matematika dan memilih strategi penyelesaian dari masalah matematika dengan
melihat gambar menara serta memilih strategi operasi dasar aritmatika dan perkiraan. Berdasarkan analisis data
tersebut juga dapat disimpulkan kemampuan berpikir analitis subjek VS
2
adalah tidak menyatakan kembali masalah ke dalam bentuk atau model matematika,
sehingga subjek VS
2
mendapatkan skor 0 pada indikator mengorganisasi organizing yang berarti kurang.
Subjek VS
2
tidak memilih konsep matematika dalam menyelesaikan masalah matematika, sehingga subjek
VS
2
mendapatkan skor 0 pada indikator mengorganisasi organizing yang berarti kurang. Subjek VS
2
dapat memilih strategi penyelesaian dari masalah matematika
dengan benar, sehingga subjek VS
2
mendapatkan skor 2 pada indikator mengorganisasi organizing yang berarti
baik.