Pengertian Desa Wisata dan Pengembangannya

b. Menguntungkan masyarakat, c. Timbal balik dengan masyarakat, d. Menerapkan perkembangan produk wisata pedesaan dan e. Partisipasi masyarakat.

4. Pengelolaan Desa Wisata

Gumelar 2010: 15 mengungkapkan bahwa bentuk pengelolaan desa wisata pada dasarnya adalah milik masyarakat yang dikelola secara baik, dengan mempertimbangkan beberapa aspek penting dalam pengelolaan seperti; 1 aspek sumber daya manusia, 2 aspek keuangan, 3 aspek material, 4 aspek pengelolaan dan 5 aspek pasar. Dalam satu wadah organisasi masyarakat yang berbentuk kemitraan, manajemen korporasi, yayasan atau badan pengelola desa wisata yang unsur-unsur pengelolaannya direkrut dari kemampuan masyarakat setempat dan lebih mendahulukan peranan para pemuda yang memiliki latar belakang pendidikan atau keterampilan yang dibutuhkan.

C. Modal Sosial

Modal sosial secara sederhana dapat didefinisikan sebagai serangkaian nilai dan norma informal yang dimiliki bersama antara para anggota suatu kelompok masyarakat yang memungkinkan terjalinnya kerjasama di antara mereka Fukuyama, 2002: 22. Bourdieu mendefinisikan modal sosial adalah jumlah sumber daya, aktual atau maya, yang berkumpul pada seorang individu atau kelompok karena memiliki jaringan tahan lama berupa hubungan timbal balik perkenalan dan pengakuan yang sedikit banyak terinstusionalkan Field,2010: 23. Menurut Coleman, modal sosial didefinisikan sebagai sumber yang bermanfaat bagi aktor melalui hubungan sosialnya, dalam hal ini mencakup berbagai entitas yaitu secara keseluruhan terdiri dari beberapa aspek struktur sosial dan kesemuanya tersebut memfasilitasi tindakan tertentu para aktor atau aktor yang bekerjasama dalam struktur tersebut Field, 2010: 37. Putnam, modal sosial adalah bagian dari kehidupan sosial jaringan, norma dan kepercayaan yang mendorong partisipan bertindak bersama secara lebih efektif untuk mencapai tujuan-tujuan bersama Field, 2010: 49. Menurut Suharto 2010: 3 modal sosial dapat dijelaskan sebagai produk relasi manusia satu sama lain, khususnya relasi yang intim dan konsisten. Modal sosial merujuk pada jaringan, norma dan kepercayaan yang berpotensi pada produktivitas masyarakat. Modal sosial bersifat kumulatif dan bertambah dengan sendirinya. Berdasarkan definisi yang telah diberikan oleh beberapa ahli diatas dapat dijelaskan yang dimaksud modal sosial merupakan produk relasi manusia sebagai jaringan, norma, nilai, timbal balik dan kepercayaan yang berpotensi pada produktivitas masyarakat untuk pengembangan para anggota suatu kelompok masyarakat yang memungkinkan terjalinnya kerjasama di antara mereka dari suatu desa yang memiliki potensi wisata. Modal sosial dalam desa wisata Tembi memiliki karakteristik yang muncul dari seluruh