Prinsip Pengembangan Desa Wisata

jaringan yang memiliki fungsi sebagai kontrol sosial, sistem kepercayaan dan moralitas sistem yang komprehensif, antara individu atau dalam suatu kelompok, organisasi, komunitas, daerah atau masyarakat.

1. Peran Modal Sosial Dalam Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat

Modal sosial dipandang sebagai bumbu vital bagi perkembangan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Francis Fukuyama menunjukkan hasi-hasil studi di berbagai negara bahwa modal sosial yang kuat akan merangsang pertumbuhan berbagai sektor ekonomi karena adanya tingkat rasa percaya yang tinggi dan kerekatan hubungan jaringan yang lebih luas tumbuh antar sesama pelaku ekonomi. Modal sosial sangat tinggi pengaruhnya terhadap perkembangan dan kemajuan berbagai sektor ekonomi. Pembangunan industri pada masyarakat dengan modal sosial tinggi akan cepat berkembang karena modal sosial akan menghasilkan energi kolektif yang memungkinkan berkembangnya jiwa dan semangat kewirausahaan di tengah masyarakat yang pada gilirannya akan menumbuhkembangkan dunia usaha. Investor asing akan tertarik untuk menanamkan modal usaha pada masyarakat yang menjunjung nilai kejujuran, kepercayaan, terbuka dan memiliki tingkat empati yang tinggi. Modal sosial, berpengaruh kuat pada perkembangkan sektor ekonomi lainnya seperti perdagangan, jasa, konstruksi, pariwisata dan lainnya Inayah, 2012:5. Hasbullah 2006 memberikan contoh perkembangan ekonomi yang sangat tinggi di Asia Timur sebagai pengaruh pola perdagangan dan perekonomian yang dijalankan pelaku ekonomi Cina dalam menjalankan usahanya memiliki tingkat kohesifitas yang tinggi karena dipengaruhi oleh koneksi-koneksi kekeluargaan dan kesukuan, meskipun demikian pola ini mendorong pembentukan jaringan rasa percaya networks of trust yang dibangun melewati batas-batas keluarga, suku, agama dan negara. Namun semangat gotong royong, tolong-menolong, dan saling ingat mengingatkan antar individu dalam suatu entitas masyarakat desa menurun, bahkan lebih dari itu, hilangnya rasa dan semangat untuk saling memberi reciprosity , rasa saling percaya dan menipisnya jaringan- jaringan sosial social networking di pedesaan. Budaya dengan orientasi inward looking dan sulit menerima ide- ide pembaharuan yang berasal dari luar kelompok dan lingkungan sosial dari suatu entitas sosial telah menghambat masyarakat untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian nilai, norma, dan perilaku kelompok. Pada masyarakat yang memiliki tingkat modal sosial yang lemah, pembangunan industri, baik industri besar, sedang, maupun industri kecil akan mengalami hambatan modal sosial. Apapun pembangunan ekonomi yang dilakukan, faktor trust , reciprocity , positive externalities , dan nilai-nilai etis merupakan penopang yang akan menentukan perkembangan dan keberlanjutan beragam aktifitas usaha di setiap sektor perekonomian Mawardi, 2007: 13.