Tinjauan Tentang Pengembangan Desa Wisata
karena memiliki jaringan tahan lama berupa hubungan timbal balik perkenalan dan pengakuan yang sedikit banyak terinstusionalkan Field,2010:
23. Menurut Coleman, modal sosial didefinisikan sebagai sumber yang
bermanfaat bagi aktor melalui hubungan sosialnya, dalam hal ini mencakup berbagai entitas yaitu secara keseluruhan terdiri dari beberapa aspek struktur
sosial dan kesemuanya tersebut memfasilitasi tindakan tertentu para aktor atau aktor yang bekerjasama dalam struktur tersebut Field, 2010: 37.
Putnam, modal sosial adalah bagian dari kehidupan sosial jaringan, norma dan kepercayaan yang mendorong partisipan bertindak bersama
secara lebih efektif untuk mencapai tujuan-tujuan bersama Field, 2010: 49. Menurut Suharto 2010: 3 modal sosial dapat dijelaskan sebagai
produk relasi manusia satu sama lain, khususnya relasi yang intim dan konsisten. Modal sosial merujuk pada jaringan, norma dan kepercayaan yang
berpotensi pada produktivitas masyarakat. Modal sosial bersifat kumulatif dan bertambah dengan sendirinya.
Berdasarkan definisi yang telah diberikan oleh beberapa ahli diatas dapat dijelaskan yang dimaksud modal sosial merupakan produk relasi
manusia sebagai jaringan, norma, nilai, timbal balik dan kepercayaan yang berpotensi pada produktivitas masyarakat untuk pengembangan para anggota
suatu kelompok masyarakat yang memungkinkan terjalinnya kerjasama di antara mereka dari suatu desa yang memiliki potensi wisata. Modal sosial
dalam desa wisata Tembi memiliki karakteristik yang muncul dari seluruh
jaringan yang memiliki fungsi sebagai kontrol sosial, sistem kepercayaan dan moralitas sistem yang komprehensif, antara individu atau dalam suatu
kelompok, organisasi, komunitas, daerah atau masyarakat.