bagi wisatawan. Desa wisata memiliki gagasan kepariwisataan dalam sistem pengelolaan dan pemberdayaan masyarakat di pedesaan.
Muljadi 2010: 27, menjelaskan desa wisata sebagai suatu produk wisata yang melibatkan anggota masyarakat desa dengan segala
perangkat yang dimilikinya. Desa wisata tidak hanya berpengaruh pada ekonominya, tetapi juga sekaligus dapat melestarikan lingkungan alam
dan sosial budaya masyarakat terutama berkaitan dengan nilai-nilai kebersamaan, kekeluargaan, kegotong-royongan, dan lain-lain. Dengan
demikian, kelestarian alam dan sosial budaya masyarakat akan menjadi daya tarik bagi wisatawan yang melakukan perjalanan wisata.
Berdasarkan definisi yang telah diberikan oleh beberapa ahli diatas dapat dijelaskan yang dimaksud desa wisata adalah pengembangan
dari suatu desa yang memiliki potensi wisata yang dilengkapi dengan fasilitas pendukung, akomodasi dan atraksi wisata.
2. Tinjauan Tentang Pengembangan Desa Wisata
Pengembangan desa wisata pada dasarnya adalah proses bagaimana sebuah desa dapat berkembang dan sebagai pusat wisata yang
memiliki unsur hiburan dan pendidikan. Pembangunan sektor pariwisata sangat potensial sekali untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat
dengan melibatkan peran aktif masyarakat dalam pengelolaannya Marpaung, 2002: 49.
Pengembangan desa wisata adalah wilayah desa yang dapat memanfaatkan unsur
–unsur yang ada dalam masyarakat desa yang
berfungsi sebagai atribut produk wisata, menjadi suatu rangkaian aktivitas pariwisata yang terpadu dan memiliki tema. Di dalam desa
tersebut juga mampu menyediakan dan memenuhi serangkaian kebutuhan suatu perjalanan wisata, baik dari aspek daya tarik maupun berbagai
fasilitas pendukungnya Putra, 2006: 8. Menurut Gumelar 2010: 5 tujuan dari pengembangan kawasan
desa wisata adalah: a. Mengenali jenis wisata yang sesuai dan melengkapi gaya hidup yang disukai penduduk setempat, b. Memberdayakan
masyarakat setempat agar bertanggung jawab terhadap perencanaan dan pengelolaan lingkungannya, c. Mengupayakan agar masyarakat setempat
dapat berperan aktif dalam pembuatan keputusan tentang bentuk pariwisata yang memanfaatkan kawasan lingkungannya, d. Mendorong
kewirausahaan masyarakat setempat serta e. mengembangkan produk wisata desa.
Pendekatan perencanaan pengembangan desa wisata yang biasa dilakukan adalah
community based development
. Dalam hal ini masyarakat lokal yang akan membangun, mengelola fasilitas wisata.
Sehingga, masyarakat dapat menerima manfaat ekonomi secara langsung dan mencegah arus urbanisasi Marpaung, 2002: 49.
3. Prinsip Pengembangan Desa Wisata
Menurut Gumelar 2010: 3 prinsip pengembangan desa wisata adalah :
a. Memanfaatkan sarana dan prasarana masyarakat setempat,