Identifikasi Variabel Penelitian Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel a. Populasi dan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN

Metode penelitian sangat menentukan suatu penelitian karena menyangkut cara yang benar dalam mengumpulkan data, analisa data, pengambilan kesimpulan penelitian dan dapat menentukan apakah penelitian tersebut dapat dipertanggungjawabkan hasilnya Hadi, 2000. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian ini, termasuk identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, populasi, dan metode pengambilan sampel, metode dan alat pengumpulan data, serta metode analisa data. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Metode penelitian korelasional digunakan untuk mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor yang berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisien korelasi Suryabrata, 2006. Peneliti ingin mengetahui hubungan antara kecerdasan adversitas dengan kematangan karir pada mahasiswa bekerja.

A. Identifikasi Variabel Penelitian

Berikut adalah identifikasi variabel yang digunakan dalam penelitian ini : 1. Variabel bebas : Kecerdasan Adversitas 2. Variabel tergantung : Kematangan Karir Universitas Sumatera Utara

B. Definisi Operasional

Definisi operasional penelitian bertujuan agar pengukuran variabel-variabel penelitian lebih terarah sesuai dengan tujuan dan metode pengukuran yang dipersiapkan. Definisi operasional variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Kematangan Karir

Kematangan karir adalah kemampuan individu dalam menguasai tugas perkembangan karir sesuai dengan tahap perkembangan karir, dengan menunjukkan perilaku-perilaku yang dibutuhkan untuk merencanakan karir, mencari informasi, memiliki wawasan mengenai dunia kerja dan memiliki kesadaran tentang apa yang dibutuhkan dalam membuat keputusan karir. Kematangan karir akan diukur dengan Skala Kematangan Karir yang dikembangkan dari empat dimensi kematangan karir yang diungkapkan oleh Super dalam Watkins Campbell, 2000, yaitu: career planning, career exploration, career decision making dan world of work information. Skala Kematangan Karir akan diisi oleh mahasiswa bekerja. Nilai total merupakan petunjuk tinggi rendahnya kematangan karir yang dimiliki mahasiswa bekerja. Semakin tinggi nilai yang dicapai mahasiswa bekerja berarti semakin tinggi kematangan karir mahasiswa bekerja tersebut. Sebaliknya, semakin rendah nilai yang dicapai mahasiswa bekerja berarti semakin rendah kematangan karir mahasiswa bekerja tersebut.

2. Kecerdasan Adversitas

Kecerdasan adversitas adalah kemampuan yang dimiliki individu untuk dapat mengatasi suatu kesulitan, dengan karakteristik perilaku mampu mengontrol situasi sulit, menganggap sumber-sumber kesulitan berasal dari luar diri, memiliki tanggung jawab dalam situasi sulit, Universitas Sumatera Utara mampu membatasi pengaruh situasi sulit dalam aspek kehidupan, dan bertahan saat menghadapi situasi sulit. Kecerdasan adversitas akan diukur dengan Skala Kecerdasan Adversitas yang dikembangkan dari empat dimensi kecerdasan adversitas yang diungkapkan oleh Stoltz 2000, yaitu: control, origin dan ownership, reach, serta endurance. Skala Kecerdasan Adversitas akan diisi oleh mahasiswa bekerja. Nilai total merupakan petunjuk tinggi rendahnya kecerdasan adversitas yang dimiliki mahasiswa bekerja. Semakin tinggi nilai yang dicapai mahasiswa bekerja berarti semakin tinggi kecerdasan adversitas mahasiswa bekerja tersebut. Sebaliknya, semakin rendah nilai yang dicapai mahasiswa bekerja berarti semakin rendah kecerdasan adversitas mahasiswa bekerja tersebut.

3. Mahasiswa bekerja

Mahasiswa bekerja adalah individu dengan usia 18-21 tahun yang memiliki kesempatan untuk belajar di perguruan tinggi dan melakukan aktivitas kerja di luar jam perkuliahan selama 20-40 jam dalam seminggu untuk memperoleh penghasilan dan memenuhi kebutuhan baik fisik, sosial, prestasi dan pengetahuan.

C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel a. Populasi dan Sampel

Populasi merupakan keseluruhan unit atau individu dalam ruang lingkup yang ingin diteliti Sugiarto, 2003. Populasi dibatasi sebagai jumlah penduduk atau individu yang paling sedikit memiliki satu sifat yang sama Hadi, 2000. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa USU. Adapun karakteristik populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Universitas Sumatera Utara 1. Mahasiswa bekerja Menurut Rice 2008 tugas mahasiswa adalah menuntut ilmu setinggi-tingginya di perguruan tinggi guna mempersiapkan diri untuk memiliki karir yang mempunyai konsekuensi ekonomi dan finansial. Salah satu bentuk persiapan karir yang dapat dilakukan oleh mahasiswa adalah dengan bekerja sambilan. 2. Usia 18-21 tahun Super dalam Savickas, 2002 mengatakan bahwa tahap perkembangan karir individu yang berusia 18-21 tahun berada pada tahap exploration tepatnya sub tahap transition. Tugas individu yang berada pada sub tahap ini adalah mengembangkan pemahaman yang nyata tentang bakat dan kemampuan yang dimiliki, mempersiapkan diri dan memilih pekerjaan. Pada sub tahap ini juga individu mencoba bekerja secara formal melalui bekerja sambilan. 3. Jadwal kerja Ronen 1981 menyatakan bahwa jadwal kerja paruh waktu yang dilakukan oleh mahasiswa adalah selama 20-40 jam dalam seminggu. Mengingat keterbatasan peneliti untuk menjangkau keseluruhan populasi, maka peneliti hanya meneliti sebagian dari keseluruhan populasi yang dijadikan sebagai subjek penelitian atau yang dikenal dengan sebutan sampel. Sampel merupakan sebagian dari populasi yang ingin diteliti, karakteristik subjek penelitian sebenarnya merupakan gambaran dari populasi yang diteliti dan sampel yang diambil harus memenuhi karakteristik tersebut karena diambil dari populasi tersebut Sugiarto, 2003.

b. Jumlah sampel dan teknik Pengambilan Sampel

Universitas Sumatera Utara Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu pengambilan sampel yang didasarkan pada ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya Hadi, 2000. Peneliti menemui subjek yang diperkirakan memenuhi karakteristik sampel yang telah ditetapkan sebelumnya. Sebelum skala diberikan, peneliti memastikan dengan mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan karakteristik sampel. Bila memenuhi karakteristik yang telah ditentukan maka subjek dapat menjadi subjek penelitian. Menurut Azwar 2004, jumlah sampel yang lebih dari 60 orang sudah cukup banyak. Kekuatan tes akan meningkat seiring dengan meningkatkan jumlah sampel, maka jumlah yang direncanakan dalam penelitian ini sebanyak 180 orang, dimana 100 orang sampel yang dilibatkan dalam proses try out, dan 80 orang lainnya adalah sampel yang digunakan untuk penelitian.

D. Metode Pengumpulan Data