Pertumbuhan Gereja HKBP di Tengah-Tengah Masyarakat Balige

antara Belanda dengan Sisingamangaraja. Namun sebagian besar penduduk Humbang dan Balige semakin kokoh dan bersatu dalam mewujudkan pembangunan gereja seperti halnya di Paindoan dan Tampubolon. Pdt. Pilgram selalu hadir dalam segala kegiatan masyarakat Toba Balige, sehinga pada tahun 1954 sebanyak 606 orang menerima Babtisan Kudus. Sudah semakin banyak masyarakat Balige yang semakin tertarik akan Firman Tuhan dan juga dikarenakan ketenangan yang sudah semakin membaik. Karena dari sejak awal Pdt. DR. Ingwer Ludwig Nommensen selalu menekankan agar putera bangsa semakin giat belajar dan menekuni Firman Tuhan supaya nanti mampu memimpin HKBP maupun bangsa Indonesia. Dan juga Missionaris yang paling berhasil adalah DR. I.L. Nommensen yang melanjutkan tugas pendahulunya menyebarkan agama di wilayah Tapanuli. DR. I.L. Nommensen dalam misinya selalu berpedoman kepada apa yang Ia pelajari di Jerman melalui beberapa buku tentang Suku Batak Tanah Batak. 19 19 Simanjuntak, Pahala, Wawancara, 26 Maret 2011.

2.2 Pertumbuhan Gereja HKBP di Tengah-Tengah Masyarakat Balige

Pada umumnya orang menyadari bahwa pertumbuhan gereja yang sehat bukan masalah kuantitas tetapi kualitas. Namun meskipun yang ditekankan adalah kualitas, seringkali kesimpulan akhirnya tetaplah kenaikan kuantitas. Jarang ada penulis yang bersaksi bahwa karena menekankan kualitas, sampai hari ini jumlah jemaatnya tidak bertambah melainkan tetap. Universitas Sumatera Utara Jika konsep gereja yang bertumbuh itu diartikan dengan perluasan dan perkembangan, maka rasul-rasul itu bisa dikatakan tidak berhasil dalam mendirikan gereja – karena sekarang gereja-gereja yang dilayani para rasul dulu tinggallah puing-puing saja. Ini harus menjadi pemikiran kita mengenai apa artinya gereja yang bertumbuh. Karena itu, gereja yang bertumbuh tidak berarti harus selalu eksis di sepanjang zaman dan terus memperbanyak diri. Adapun Gereja yang bertumbuh menurut Alkitab yaitu: Pertama, kita harus menangkap spirit dan bukan permukaan atau gejala lahiriah. Jika kita hanya menangkap hal-hal lahiriah, maka kita akan kecewa karena gereja mula- mula tidak ada bekasnya sekarang. Spirit gereja yang bertumbuh adalah terdiri dari jemaat yang sudah lahir baru dan bertobat menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Jemaat mula-mula adalah jemaat yang berpusat pada Tuhan, ada tindakan-tindakan nyata yang mereka lakukan. Perubahan yang esensial adalah perubahan tujuan hidup, kalau dulu untuk kepentingan diri sekarang untuk kemuliaan Allah yang kita sembah. Allah yang kita sembah adalah Raja di atas segala raja yang patut kita sembah. Hidup kristen bukan hidup untuk dirinya lagi. Kita sudah dibeli dan harganya telah lunas dibayar karena itu kita harus memuliakan Allah dengan seluruh hidup kita. Ini hal yang sangat mendasar tentang gereja yang bertumbuh. Jika kita sudah memiliki dasar ini, jelas responnya akan berbeda. Jika seorang berbicara tentang pertumbuhan gereja, maka pembicaraannya perlu penjelasan. Pertumbuhan gereja atau pertumbuhan jemaat dapat bersifat organis, kualitatif, maupun kuantitatif. Yang dimaksud dengan pertumbuhan gerejajemaat organis bersifat pertumbuhan di bidang administratif organisasional. Pertumbuhan gerejajemaat kualitatif Universitas Sumatera Utara adalah pertumbuhan tingkat kualitas rohani atau pertumbuhan kedewasaan rohani anggota jemaat. Sedangkan Pertumbuhan gerejajemaat kuantitatif adalah pertumbuhan jumlah anggota. Pertumbuhan ini dapat berasal dari tiga sumber, yaitu a kelahiran biologis dari anggota keluarga jemaat; b perpindahan anggota dari gerejajemaat lain; dan c penambahan anggota jemaat sebagai hasil dari pemberitaan injil. Pertumbuhan gereja yang dimaksud dalam bahasan ini adalah pertumbuhan gereja yang kuantitatif yang merupakan hasil dari usaha pemberitaan Injil. 20 Pada dasarnya pertumbuhan gereja mencakup dua bidang paradigma spiritual dan organisasional. Hal yang demikian ini diungkapkan dengan jelas oleh teori penginjilan modern bahwa jika seseorang mengalami pembaharuan rohani dan menerima Kristus sebagai Juru Selamatnya, Roh Kudus akan mendorong hatinya untuk bersaksi kepada Pada masa pemerintahan Hindia Belanda, ada catatan bahwa pertumbuhan gereja tidak selamanya berjalan lancar. Ada kalanya pertumbuhan gereja mengalami kendala, seperti jumlah warga gereja mulai berkurang dan akhirnya lenyap sama sekali. Pertumbuhan Gereja khususnya di Gereja HKBP terjadi melalui pemberitaan Injil para rasul dan murid lainnya. Mula-mula para rasul menjadi pelopor dalam memberikan kesaksian. Kemudian murid-murid lainnya yang merupakan gerakan semua umat Kristen ikut melakukan tugas itu. Kesaksian para rasul dan murid lainnya merupakan dua gerak yang berjalan bersama serta saling mengisi. Keduanya merupakan mitra yang saling melengkapi. Yang satu menunjang yang lain, yang satu membutuhkan dan memperkuat yang lain. Keduanya mewujudkan gerak harmonis dari satu tubuh Kristus. 20 J.R. Clinton, Spiritual Gifts, Alberta, Canada, Penerbit Horizon House Publishers, 1985, hal. 25. Universitas Sumatera Utara sesamanya yang belum menerima Kristus. Adapun tujuan pertumbuhan gereja yaitu untuk melipatgandakan dan mendewasakan gereja. Dengan kata lain, yaitu untuk lebih mengefektifkan penyebaran Injil dan melipatgandakan gereja-gereja di daerah baru. 21 Gereja yang sehat adalah gereja yang bertumbuh secara kuantitas dan kualitas. Secara kuantitas, gereja mula-mula hanya 120 orang, setelah Pentakosta jumlah mereka bertambah 3000 jiwa. Adapun ciri-ciri pertumbuhan gereja adalah a penekanan terhadap Firman Tuhan. Jemaat mula-mula menempatkan Firman Tuhan pengajaran rasul-rasul sebagai fondasi dan kehidupan sebagai jemaat. Gereja tidak akan mengalami pertumbuhan jika hanya berisikan ajaran moral atau kata-kata motivasi dari manusia. b adanya persekutuan yang indah. Persekutuan jemaat mula-mula ditunjukkan dengan sering berkumpul, bersatu, saling menolong, dan makan bersama. Tanpa persekutuan, gereja tidak bisa bertumbuh. Di dalam persekutuan kita dapat saling member dan menerima karena ada banyak orang yang membutuhkan kasih dan perhatian kita. c mengadakan Perjamuan Kudus. d bertekun dalam doa. Tanpa persekutuan doa, gereja tidak mungkin bisa maju, Karena Tuhan yang member pertumbuhan. Tanpa doa berarti kita mengandalkan kekuatan kita sendiri. 22 Terdapat perbedaan besar antara kehidupan jemaat mula-mula dengan kehidupan gereja dewasa ini. Di kota-kota besar, pertumbuhan gereja hampir seirama dengan pertumbuhan sektor-sektor ekonomi, seperti mall, pusat bisnis, dan lain sebagainya. Jemaat mula-mula tumbuh dalam kesederhanaan, tetapi dalam tuntunan Roh yang sangat kuat. 21 Wawancara dengan Pdt. Pahala Simanjuntak, tanggal 26 Maret 2011. 22 Iskandar Andreas, Santapan Harian, Jakarta : 2011, hal. 26. Universitas Sumatera Utara Persekutuan yang erat menjadi ciri utama serta manifestasi dari kuasa Roh Kudus, yang memberanikan mereka menjadi saksi-saksi Kristus yang tangguh. Jumlah orang percaya terus bertambah walau banyak rintangan dan bahaya yang dihadapi. 23 23 Ibid, hal. 29. Dengan adanya pertumbuhan gereja khususnya di gereja HKBP Balige, maka dengan semangat kekristenan di Balige semakin menampakkan mutu keimanan mereka, sebab pada tahun 1934 HKBP Balige kembali membangun Sekolah Frobel STK. Jemaat HKBP Balige dan cabangnya diwajibkan memberi sumbangan namun jumlah sumbangan tidak ditentukan besarnya, RS HKBP Balige tetap turut ambil bagian dalam semua pembangunan yang diprakarsai gereja, yang walau beban dan tanggung jawab mereka sungguh berat. Namun mereka tetap memberikan yang terbaik bagi pembangunan sekolah tersebut. Selain dari bangunan sekolah HKBP dan bangunan gereja HKBP Balige, bahkan Rumah sakit HKBP Balige, dapat juga kita lihat jumlah penduduk masyarakat Kabupaten Toba Samosir yang ditarik menurut golongan umur dan agama yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini pada tahun 1980. Tabel ini merupakan bukti dari survei antar sensus penduduk BPS Kabupaten Samosir melalui Kantor Camat Balige. Table ini dimuat agar dapat memberikan informasi kepada pembaca mengenai jumlah penduduk. Karena jumlah penduduk dapat berkurang karena faktor usia yang semakin rendah atau banyaknya usia yang sudah tua meninggal dunia. Universitas Sumatera Utara [Survei Antar Sensus BPS Kabupaten Toba Samosir, 1980] Golongan Umur Islam Katolik Protestan [1] [2] [3] [4] 0 - 4 tahun 1.743 2.779 4.319 5 - 9 tahun 1.919 2.047 5.795 10 - 14 tahun 1.831 1.689 4.111 15 - 19 tahun 1.548 1.992 3.746 20 - 24 tahun 1.356 1.109 5.444 25 - 29 tahun 1.627 2.372 2.788 30 - 34 tahun 1.473 1.436 5.248 35 - 39 tahun 1.620 1.031 653 40 - 44 tahun 884 1.807 695 45 - 49 tahun 953 1.855 707 50 - 54 tahun 846 2.992 913 55 - 59 tahun 384 565 360 60 - 64 tahun 992 322 320 65 - 69 tahun 656 133 665 70 - 74 tahun 681 493 824 75 tahun + 491 375 293 Jumlah 19.004 22.997 36.881 Tabel 1.2 Sumber: Kantor Camat Balige Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar penduduk kecamatan Balige yang menganut agama Kristen protestan sebanyak 36.881 jiwa, yang beragama Islam 19.004 jiwa, yang beragama Kristen Katolik sebanyak 22.997 jiwa. Selain Jumlah Penduduk menurut Golongan Umur dan Agama, HKBP juga memiliki bagan organisasi dari HKBP, distrik, resort hingga pada jemaat. Karena dalam Universitas Sumatera Utara bagan ini, semua bagian dari HKBP dapat dilihat mulai dari Sinode Agung sampai kepada bagian seksi gereja HKBP. HKBP ditata mengikuti sistem keuskupan, mirip dengan Gereja-gereja yang menganut sistem episkopal seperti Gereja Katolik Roma, Gereja Anglikan, dan Gereja Methodis. Pimpinan tertingginya disebut Ephorus. Ephorus HKBP yang pertama adalah Dr. I.L. Nommensen. Ephorus dibantu oleh seorang Sekretaris Jenderal dan sejumlah Kepala Departemen. 24 24 Wawancara, Pdt Pahala Simanjuntak, tanggal 20 Maret 2011. Universitas Sumatera Utara BAB III PERKEMBANGAN GEREJA HKBP RESSORT BALIGE DISTRIK XI TOBA HASUNDUTAN TAHUN 1954-1981

3.1 Masuknya Para Missionaris Kristen di Tengah-Tengah masyarakat Balige