Prinsip ekonomi dari kegiatan produksi tergantung dari bagaimana seorang produsen baik pengusaha maupun petani mengalokasikan sarana produksi atau input
yang dimiliki seefisien mungkin untuk memaksimumkan keuntungan profit maximization. Disisi lain, bagaimana pengusahapetani tetap mencoba
meningkatkan keuntungan tersebut dengan kendala terbatasnya biaya usaha tani sehingga harus menekan biaya produksi seminimal mungkin cost minimization.
2.4.1 Fungsi Produksi
Fungsi produksi merupakan hubungan teknis antara faktor produksi input dengan hasil produksi output. Faktor poduksi merupakan hal yang mutlak dalam
proses produksi karena tanpa faktor produksi kegiatan produksi tidak dapat berjalan. Secara umum fungsi produksi menunjukan bahwa jumlah barang produksi
tergantung pada jumlah faktor produksi yang digunakan. Jadi hasil produksi merupakan variabel tidak bebas, sedangkan faktor produksi merupakan variabel
bebas. Fungsi produksi dapat ditulis sebagai berikut:
Q = K, L, R, T
Dimana: Q = Output
K = Kapitalmodal L = Labortenaga kerja
R = Resourcessumber daya T = Teknologi
Dari persamaan di atas pada dasarnya berarti bahwa besar kecilnya tingkat produksi sesuatu barang tergantung kepada jumlah modal, jumlah tenaga kerja,
jumlah kekayaan alam dan tingkat teknologi yang digunakan. Jumlah produksi yang berbeda-beda tentunya memerlukan faktor produksi yang berbeda-beda pula. Tetapi
ada juga bahwa jumlah produksi yang tidak sama akan dihasilkan oleh faktor produksi yang dianggap tetap, biasanya adalah faktor produksi seperti modal, mesin,
peralatannya serta bangunan perusahaan. Sedangkan faktor produksi yang mengalami perubahan adalah tenaga kerja.
2.4.2 Teori Produksi Dengan Satu Faktor Berubah
Hukum pertambahan hasil yang semakin berkurang dalam produksi jangka pendek dikatakan bahwa ada faktor produksi yang bersifat tetap fixed input dan ada
faktor produksi yang bersifat berubah variabel input. Jika faktor produksi yang besifat variabel tesebut terus menerus ditambah maka produksi total akan semakin
meningkat hingga sampai pada suatu tingkat tertentu titik maksimum, dan apabila sudah pada tingkat maksimum tersebut faktor produksinya terus ditambah maka
produksi total akan terus menurun. Hal ini berarti mulai berlakunya hukum tambahan hasil yang semakin berkurang law of diminishing returns. Keadaan ini dapat dilihat
pada gambar 2.6 sumber: Nuraini, 2005
Tahap
1
Tahap
2
Tahap
3 Q
Q
3
Q
2
Q
1
L
1
L
2
L
3
L
4
TP
L A
MP
L
Gambar 2.6 Kurva produksi total, produksi marginal dan produksi rata-rata
Gambar di atas merupakan cara lain untuk menggambarkan fungsi produksi yang menggunakan kombinasi faktor produksi tidak sebanding, dimana modal dan
teknologi dianggap tetap. Sumbu vertikal menunjukan jumlah produksi yang dihasilkan output, sumbu horizontal menunjukan jumlah input tenaga kerja, TP
merupakan total produksi, L merupakan tenaga kerja, MP
L
menunjukan produksi batas marginal product tenaga kerja, dan AP
L
menunjukan rata-rata tenaga kerja average product
Berdasarkan gambar diatas dapat dibagi kedalam tiga tahap, yaitu: a.
Tahap I menunjukan penggunan tenaga kerja yang masih sedikit, dan apabila diperbanyak tenaga kerjanya hingga menjadi L
2
maka total produksi akan meningkat dari Q
1
menjadi Q
2
. produksi rata-rata dan produksi marginal juga turut meningkat. Produsen yang rasional jelas akan memilih memperbanyak
mempergunakan tenaga kerja. b.
Pada tahap II ini merupakan tahap yang efisien untuk berproduksi dikarenakan produksi total yang terus meningkat, sedangkan produksi rata-
rata mulai menurun dan produksi marginal bertambah dengan proporsi yang semakin menurun pula hingga pada akhirnya produksi marginal mencapai
titik nol 0. Pada tahap II ini berlaku hukum penambahan hasil produksi yang semakin berkurang law of diminishing returns. Dan jika pada keadaan
tersebut tenaga kerja masih saja ditambah maka memasuki tahap III.
c. Tahap III merupakan penambahan tenaga kerja yang akan menyebakan
turunnya total produksi. Jadi penggunaan tenaga kerja sudah terlalu banyak hingga produksi rata-rata menurun dan produksi marginal menjadi negatif.
Oleh karena itu tidak ada pilihan lain kecuali mengurangi penggunaan tenaga kerja.
2.4.3 Teori Produksi Dengan Dua Faktor Berubah