Promosi Pariwisata URAIAN TEORITIS

komunikan untuk mengunjungi suatu objek wisata, suatu proses dimana objek dan kondisi yang melingkupi seseorang, berfungsi sebagai perangsang-perangsang stimuli yang menjelmakan sesuatu intensitas tanggapan. b. Interest, kecendrungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, adanya kebutuhan komunikan terhadap hiburan dan hal-hal yang dapat membuat rileks, sehingga berusaha mencari informasi sebanyak-banyaknya. c. Desire, keinginan harapan yang kuat. Disini komunikan sudah memiliki keinginan untuk mengunjungi objek wisata yang ditawarkan kepadanya. d. Decision, perihal yang berkaitan dengan keputusan, segala putusan yang telah ditetapkan telah difikirkan, dipertimbangkan dan sebagainya, komunikan memutuskan untuk mengunjungi objek wisata tersebut dengan berbagai persiapan yang sudah di rencanakan sebelumnya. e. Action, kegiatan, usaha, pekerjaan. Komunikan melakukan kegiatan atau tindakan wisata dan pada akhirnya ia dapat merasakan kepuasan setelah melakukan perjalanan wisata.

II.3. Promosi Pariwisata

Promosi adalah suatu fenomena yang ditimbulkan oleh salah satu bentuk kegiatan manusia, yaitu kegiatan yang disebut perjalanan travel, maka perjalanan yang dikategorikan sebagai kegiatan wisata dapat dirumuskan sebagai berikut ” Perjalanan dan persinggahan yang dilakukan oleh manusia diluar tempat tinggalnya untuk berbagai maksud dan tujuan, tetapi bukan untuk tinggal menetap Universitas Sumatera Utara di tempat yang dikunjungi atau disinggahi, atau untuk melakukan pekerjaan- pekerjaan dengan mendapatkan upah. Rumusan tersebut didasarkan atas defenisi tentang pengertian pariwisata yang dirumuskan oleh dua pakar pariwisata yang berkebangsaan Swiss, Prof Hunziker dan Prof Krapf H.Kodhayat, 1996. Kedua pakar tersebut memberikan rumusan yaitu : Tourism is the sum of the phenomena and relationships arising from the travel and stay of non-residents, in so far they do not lead to permanent residence and are not connected with any earning activity. Dalam bahasa Indonesia adalah : Pariwisata adalah keseluruhan gejala dan hubungan-hubungan yang ditimbulkan oleh perjalanan dan persinggahan manusia di luar tempat tinggalnya dengan maksud bukan untuk tinggal menetap di tempat yang disinggahinya dan tidak berkaitan dengan pekerjaan-pekerjaan yang menghasilkan upah. Dari pengertian pariwisata diatas, dapat diketahui bahwa pariwisata bukan merupakan kegiatan yang menghasilkan upah, sebaliknya dengan mengadakan perjalanan pariwisata, maka seseorang akan mengeluarkan biaya. Biaya-biaya yang dimaksud antara lain biaya konsumsi, biaya menginap, biaya transportasi dan lainnya. Biaya ini dikeluarkan sesuai dengan sarana yang digunakan oleh wisatawan ketika melakukan kunjungan wisata. Berkaitan dengan itulah, maka kunjungan wisatawan mempunyai dampak ekonomi kepada daerah kunjungan wisata yang didatangi, baik secara langsung Universitas Sumatera Utara maupun tidak langsung. Dampak langsung adalah dengan adanya kunjungan wisatawan, maka akan menciptakan permintaan terhadap fasilitas-fasilitas yang berkaitan dengan jasa industri pariwisata seperti hotel, losmen, rumah makan, dan jenis hiburan lainnya. Dengan adanya kegiatan pemenuhan kebutuhan wisatawan ini, akan meningkatkan pendapatan masyarakat. Dampak tidak langsung adalah perkembangan di bidang pariwisata akan meningkatkan juga bidang lainnya. Kepariwisataan memiliki arti yang sangat luas, bukan hanya sekedar berpergian dan berwisata saja, tetapi berkaitan pula dengan objek dan daya tarik wisata yang dikunjungi, sarana transportasi yang digunakan, pelayanan, akomodasi, rumah makan, interaksi sosial antara wisatawan dengan penduduk setempat serta usaha pariwisata. Karena itu pariwisata dapat dilihat sebagai suatu lembaga dengan banyak sekali interaksi, kebudayaan dengan sejarahnya, kumpulan pengetahuan, dan jutaan orang yang merasa dirinya sebagai bagian dari kelembagaan ini Purwowibowo, 1998 : 4 sehingga pariwisata sebagai konsep dapat dipandang dari berbagai perspektif yang berbeda. Sejalan dengan semangat Otonomi Daerah dan Peraturan Pemerintah RI No.25 tahun 2000 tentang kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom, salah satu pasal dalam Peraturan Pemerintah tersebut mengatur kewenangan daerah otonom dalam bidang budaya dan pariwisata. Didalam pasal tersebut ditentukan bahwa daerah otonom dapat melakukan promosi dalam rangka meningkatkan jumlah arus kunjungan wisatawan ke daerahnya masing-masing. Untuk melakukan promosi diperlukan adanya upaya pemahaman mendalam mengenai Universitas Sumatera Utara pasar yang kemudian menjadi dasar dalam penyusunan strategi dan program promosi. Promosi yang dikaitkan dengan industri dan objek wisata, dalam bahasa inggris disebut dengan berbagai istilah, tergantung pada jenis kegiatan promosi dan pameran yang diselenggarakan sperti : exhibition, expo atau exposition, industrial show, trade fair, trade show, profesional scientific exhibition.

II.4. Wisatawan

Dokumen yang terkait

Preferensi Wisatawan Terhadap Kunjungan Wisata Pulau Samosir Dengan Analisis Konjoin

14 139 86

Upaya Pengembangan Rumah Bolon Untuk Meningkatkan Kunjungan Wisatawan Di Kabupaten Simalungun

9 125 68

PERANAN HUMAS KAMPOENG WISATA TABEK INDAH DALAM MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATAWAN LOKAL (Studi tempat wisata di Kecamatan Natar Lampung Selatan Provinsi Lampung

3 36 91

NASKAH PUBLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN KAMPUNG WISATA BATIK Strategi Komunikasi Pemasaran Kampung Wisata Batik Kauman Dalam Meningkatkan Kunjungan Wisatawan.

0 2 15

PENDAHULUAN Strategi Komunikasi Pemasaran Kampung Wisata Batik Kauman Dalam Meningkatkan Kunjungan Wisatawan.

0 2 30

NASKAH PUBLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN KAMPUNG WISATA BATIK Strategi Komunikasi Pemasaran Kampung Wisata Batik Kauman Dalam Meningkatkan Kunjungan Wisatawan.

0 1 16

PERANAN HUMAS PEMDA SRAGEN DALAM MENINGKATKAN CITRA LEMBAGA Peranan Humas Pemda Sragen Dalam Meningkatkan Citra Lembaga (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Peranan Humas Pemda Sragen Dalam Meningkatkan Citra Lembaga Melalui Program Car Free Day).

0 0 15

PERANAN HUMAS PEMDA SRAGEN DALAM MENINGKATKAN CITRA LEMBAGA (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Peranan Humas PEMDA Sragen Dalam Peranan Humas Pemda Sragen Dalam Meningkatkan Citra Lembaga (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Peranan Humas Pemda Srage

1 4 17

PENGARUH KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU TERHADAP KUNJUNGAN WISATAWAN DOMESTIK KE KOTA PADANG DI SUMATERA BARAT.

3 18 6

PANGARUH KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU TERHADAP KUNJUNGAN WISATAWAN DOMESTIK KE KOTA PADANG DI SUMATERA BARAT.

0 13 6