Komunikasi Pemasaran Komunikasi pemasaran merupakan informasi dua arah antara pihak-pihak

Apalagi bila kegiatan public relations itu diarahkan kepada usaha untuk memperkenalkan sesuatu barang industri mencari lokal bagi membuka cabang atau perwakilan sesuatu perusahaan tertentu melalui kegiatan public relations research yang mencakup kepada dua hal : a. Mengadakan studi kelayakan feasibility study b. Mengadakan survey pemasaran market survey

II.2. Komunikasi Pemasaran Komunikasi pemasaran merupakan informasi dua arah antara pihak-pihak

atau lembaga-lembaga yang terlibat dalam pemasaran. Komunikasi pemasaran dapat menginformasikan dan membuat konsumen potensial menyadari atas keberadaan produk yang ditawarkan. Komunikasi pemasaran dapat berusaha membujuk potensial agar berhasrat masuk ke dalam hubungan pertukaran. Atau secara luas komunikasi pemasaran dapat diidentifikasikan sebagai kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh pembeli dan penjual, dan merupakan kegiatan yang membantu dalam pengambilan keputusan dibidang pemasaran serta mengarahkan pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara menyadarkan semua pihak untuk berbuat lebih baik Swastha, 1990:23. Semua pihak terlibat dalam proses komunikasi pemasaran melakukan cara yang sama yaitu mendengarkan, bereaksi dan berbicara sampai tercipta hubungan pertukaran yang memuaskan. Pertukaran informasi, penjelasan–penjelasan yang bersifat membujuk dan negosiasi merupakan seluruh bagian dari proses tersebut. Universitas Sumatera Utara Komunikasi pemasaran dapat membantu mempertemukan pembeli dan penjual bersama-sama dalam suatu hubungan pertukaran, menciptakan arus informasi antara pembeli dan penjual yang membuat kegiatan pertukaran lebih efisien dan memungkinkan semua pihak untuk mencapai persetujuan pertukaran yang memuaskan. Komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk, dan mengingatkan pasar sasaran atau perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan Tjiptono, 1997:219. Ada tiga unsur pokok dalam struktur komunikasi pemasaran yaitu Tjiptono, 1997:219-220: 1. Perilaku Komunikasi, yang terdiri dari pengirim sender atau komunikator yang menyampaikan pesan dan penerima receiver atau komunikasi pesan. Dalam konteks ini, komunikatornya yaitu produsenperusahaannya, sedangkan komunikasinya adalah khalayak, seperti pasar pribadi, pasar organisasi, maupun masyarakat umum yang berperan sebagai initiator, influencer, decider, purchaser, dan user. 2. Material Komunikasi, seperti: A. Gagasan, yaitu materi pokok yang hendak disampaikan pengirim B. Pesan message, yakni himpunan berbagai simbol oral, verbal, atau non verbal dari suatu gagasan. Pesan hanya dapat dikomunikasikan melalui suatu media. Universitas Sumatera Utara C. Media, yaitu pembawa transporter pesan komunikasi. Pilihan media komunikasi pemasaran bisa bersifat personal maupun non-personal. Media personal dapat dipilih dari tenaga penganjur misalnya konsultan, tenaga ahli profesional, atau dari masyarakat umum. Media non-personal meliputi media massa radio, TV, internet, koran, majalah, tabloid, kondisi lingkungan ruangan, gedung ataupun peristiwa tertentu hari-hari besar atau special. D. Response, yaitu reaksi pemahaman atas pesan yang diterima oleh penerima. E. Feed-back, yaitu pesan umpan balik dari sebagian atau keseluruhan respon yang dikirim kembali oleh penerima. F. Gangguan noise, yaitu segala sesuatu yang dapat menghambat kelancaran proses komunikasi. Paling tidak ada lima macam gangguan yang biasanya menghambat proses komunikasi pemasaran yakni, gangguan fisik, masalah semantikbahasa, perbedaan budaya, efek status, dan ketiadaan umpan balik. 3. Proses Komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari pengirim kepada penerima maupun pengiriman kembali respon dari penerima kepada pengirim yang akan memerlukan dua kegiatan yakni encoding fungsi pengirim yaitu proses merancang atau mengubah gagasan secara simbolik menjadi suatu pesan untuk disampaikan kepada penerima dan decoding fungsi penerima adalah proses menguraikan atau mengartikan simbol sehingga pesan yang diterima dapat dipahami. Universitas Sumatera Utara Komunikasi pemasaran meliputi tiga tujuan utama, yaitu untuk menyebarkan informasi komunikasi informatif, mempengaruhi untuk melakukan pembelian atau menarik konsumen komunikasi persuasif, dan mengingatkan khalayak untuk melakukan pembelian ulang komunikasi mengingatkan kembali. Respon atau tanggapan konsumen sebagai komunikan meliputi Tjiptono, 1997:220: 4. Efek kognitif, yaitu membentuk kesadaran informasi tertentu. 5. Efek afeksi, yakni memberikan pengaruh untuk melakukan sesuatu. Yang diharapkan adalah realisasi pembelian. 6. Efek konatif atau perilaku, yaitu membentuk pola khalayak menjadi pelaku selanjutnya. Yang diharapkan adalah pembelian ulang. Tujuan komunikasi dan respon khalayak berkaitan dengan tahap-tahap dalam proses pembelian yang terdiri atas Tjiptono, 1997:220-221: 1. Menyadari awareness produk yang ditawarkan. 2. Menyukai interest dan berusaha mengetahui lebih lanjut. 3. Mencoba trial untuk membandingkan dengan harapannya. 4. Mengambil tindakan act membeli atau tidak membeli. 5. Tindak lanjut follow-up membeli kembali atau pindah merek. Formula AIDDA merupakan singkatan dari tahap-tahap komunikasi persuasi. Penjelasannya adalah sebagai berikut : a. Attention, hal memperhatikan, apa yang diperhatikan. Komunikator harus menimbulkan daya tarik sehingga dapat membangkitkan perhatian komunikan terhadap pesan yang disampaikan, motif-motif pada diri Universitas Sumatera Utara komunikan untuk mengunjungi suatu objek wisata, suatu proses dimana objek dan kondisi yang melingkupi seseorang, berfungsi sebagai perangsang-perangsang stimuli yang menjelmakan sesuatu intensitas tanggapan. b. Interest, kecendrungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, adanya kebutuhan komunikan terhadap hiburan dan hal-hal yang dapat membuat rileks, sehingga berusaha mencari informasi sebanyak-banyaknya. c. Desire, keinginan harapan yang kuat. Disini komunikan sudah memiliki keinginan untuk mengunjungi objek wisata yang ditawarkan kepadanya. d. Decision, perihal yang berkaitan dengan keputusan, segala putusan yang telah ditetapkan telah difikirkan, dipertimbangkan dan sebagainya, komunikan memutuskan untuk mengunjungi objek wisata tersebut dengan berbagai persiapan yang sudah di rencanakan sebelumnya. e. Action, kegiatan, usaha, pekerjaan. Komunikan melakukan kegiatan atau tindakan wisata dan pada akhirnya ia dapat merasakan kepuasan setelah melakukan perjalanan wisata.

II.3. Promosi Pariwisata

Dokumen yang terkait

Preferensi Wisatawan Terhadap Kunjungan Wisata Pulau Samosir Dengan Analisis Konjoin

14 139 86

Upaya Pengembangan Rumah Bolon Untuk Meningkatkan Kunjungan Wisatawan Di Kabupaten Simalungun

9 125 68

PERANAN HUMAS KAMPOENG WISATA TABEK INDAH DALAM MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATAWAN LOKAL (Studi tempat wisata di Kecamatan Natar Lampung Selatan Provinsi Lampung

3 36 91

NASKAH PUBLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN KAMPUNG WISATA BATIK Strategi Komunikasi Pemasaran Kampung Wisata Batik Kauman Dalam Meningkatkan Kunjungan Wisatawan.

0 2 15

PENDAHULUAN Strategi Komunikasi Pemasaran Kampung Wisata Batik Kauman Dalam Meningkatkan Kunjungan Wisatawan.

0 2 30

NASKAH PUBLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN KAMPUNG WISATA BATIK Strategi Komunikasi Pemasaran Kampung Wisata Batik Kauman Dalam Meningkatkan Kunjungan Wisatawan.

0 1 16

PERANAN HUMAS PEMDA SRAGEN DALAM MENINGKATKAN CITRA LEMBAGA Peranan Humas Pemda Sragen Dalam Meningkatkan Citra Lembaga (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Peranan Humas Pemda Sragen Dalam Meningkatkan Citra Lembaga Melalui Program Car Free Day).

0 0 15

PERANAN HUMAS PEMDA SRAGEN DALAM MENINGKATKAN CITRA LEMBAGA (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Peranan Humas PEMDA Sragen Dalam Peranan Humas Pemda Sragen Dalam Meningkatkan Citra Lembaga (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Peranan Humas Pemda Srage

1 4 17

PENGARUH KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU TERHADAP KUNJUNGAN WISATAWAN DOMESTIK KE KOTA PADANG DI SUMATERA BARAT.

3 18 6

PANGARUH KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU TERHADAP KUNJUNGAN WISATAWAN DOMESTIK KE KOTA PADANG DI SUMATERA BARAT.

0 13 6