Berdasarkan data yang diperoleh sebanyak 23 responden 28,4 merasa sangat cemas karena dukungan sosial dan 13 responden 16,45
yang jarang merasa cemas, ini didukung oleh data demografi yaitu 38 responden 46,3 hanya lulusan SD. Hal ini sesuai dengan penelitian
Hayati 2009 dengan judul “Pengaruh Dukungan Sosial Terhadap Kesepian pada Lansia” yang menyatakan bahwa 13,7 lansia mengalami
kesepian disebabkan kurangnya dukungan sosial.
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini akan menguraikan kesimpulan dan saran sehubungan dengan hasil yang diperoleh dari penelitian. Pada bagian pertama akan berisi rangkuman
hasil penelitian yang berdasarkan analisa. Pada bagian akhir akan dikemukakan saran-saran yang mungkin dapat berguna bagi penelitian yang akan datang dengan
tema yang sama.
1. Kesimpulan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecemasan lansia berdasarkan beberapa faktor yaitu faktor pekerjaan, faktor status kesehatan, faktor kehilangan
pasangan, faktor keluarga, dan faktor dukungan sosial. Jumlah responden yang cemas dari berbagai faktor tersebut berbeda-beda. Seperti pada faktor pekerjaan
responden yang cemas ada 36 responden, pada faktor status kesehatan responden yang mengalami kecemasan ada 33, dari faktor kehilangan pasangan ada 28
responden yang mengalami kecemasan, dari faktor keluarga ada 23 responden yang mengalami kecemasan, dan berdasarkan faktor dukungan sosial responden
yang mengalami kecemasan ada 23. Berdasarkan faktor-faktor tersebut yang paling tinggi persentasenya adalah
faktor pekerjaan yaitu 43,9 dan sesuai menurut Sutarto dan Cokro 2009 pada umumnya setelah orang memasuki lansia, ia mengalami penurunan fungsi kognitif
dan psikomotor. Fungsi kognitif meliputi proses belajar, persepsi, pemahaman, pengertian, perhatian, dan lain-lain sehingga menyebabkan reaksi dan perilaku
lansia menjadi semakin lambat. Sementara fungsi psikomotor konatif meliputi hal-hal yang berhubungan dengan dorongan kehendak, seperti gerakan, tindakan,
dan koordinasi, yang mengakibatkan lansia kurang cekatan. Persentase terendah 6 responden 7,7 tidak pernah cemas pada faktor status kesehatan, karena
menurut Smeltzer dan Brenda 2001 kebanyakan individu lansia menganggap dirinya dalam keadaan sehat, namun empat dari lima mereka menderita paling
tidak satu penyakit kronis.
2. Saran
2.1. Untuk Pendidikan Keperawatan
Dalam pendidikan keperawatan khususnya keperawatan gerontik perlu diberikan materi khusus tentang kecemasan pada lansia dan faktor-faktornya.
Sehingga perawat dapat memberikan pendidikan dan penyuluhan pada para lansia dan keluarga tentang kecemasan tersebut.
2.2. Untuk Peneliti Selanjutnya
Untuk peneliti selanjutnya yang berkaitan dengan kecemasan para lansia, disarankan untuk menganalisis faktor-faktor kecemasan lansia.
2.3. Untuk Keluarga
Untuk kelurga yang memiliki lansia di rumah diharapkan bisa menjaga dan mengerti permasalahan yang terjadi di usia lanjut seperti gangguan
kecemasan tersebut.