Teori sosiologi Teori penuaan

Amerika. Teori ini berasumsi bahwa individu lansia akan menemukan penggantian aktivitas yang memuaskan Smeltzer dan Brenda, 2001. Teori kesinambungan Atchley, 1989; Neugarten, 1964 mengemukakan bahwa penyesuaian yang berhasil terhadap usia tua tergantung pada kemampuan individu untuk melnjutkan pola hidup sepanjang masa kehidupan. Penting artinya untuk memelihara kontuinitas atau koneksi pada masa lalu. Kebiasaan, nilai-nilai, dan minat masa lalu adalah bagian integral dari kehidupan individu saat ini Smeltzer dan Brenda, 2001.

2.5. Tugas perkembangan lansia

Menurut Erikson, kesiapan lansia untuk beradaptasi atau menyesuaikan diri terhadap tugas perkembangan usia lanjut yang dipengaruhi oleh proses tumbuh kembang pada tahap sebelumnya. Apabila seseorang pada tahap tumbuh kembang sebelumnya melakukan kegiatan sehari-hari dengan teratur dan baik serta membina hubungan yang serasi dengan orang-orang di sekitarnya, maka pada usia lanjut ia akan tetap melakukan kegiatan yang biasa ia lakukan pada tahap perkembangan sebelumnya seperti olahraga, mengembangkan hobi bercocok tanam, dan lain-lain. Tugas perkembangan lansia adalah mempersiapkan diri untuk kondisi yang menurun, mempersiapkan diri untuk pensiun, membentuk hubungan baik dengan orang seusianya, mempersiapkan kehidupan baru, melakukan penyesuaian terhadap kehidupan sosialmasyarakat secara santai, mempersiapkan diri untuk kematiannya dan kematian pasangan Maryam dkk., 2008.

2.6. Mitos dan realita pada lansia

Banyak mitos-mitos yang berkaitan dengan proses lanjut usia Mubarak dkk., 2009.

2.6.1. Mitos kedamaian dan ketenangan

Pada usia lanjut, lansia dapat santai sambil menikmati hasil kerja dan jerih payahnya pada usia muda. Badai dan berbagai cobaan kehidupan seakan- akan sudah dilewati. Kenyataannya malah sebaliknya, lansia penuh dengan stres, kemiskinan, berbagai keluhan, dan penderitaan karena penyakit.

2.6.2. Mitos konservatif dan kemunduran pandangan

Usia lanjut pada umumnya bersifat konservatif, tidak kreatif, menolak inovasi, berorientasi ke masa silam, ketinggalan zaman, merindukan masa lalu, kembali ke masa anak-anak, sulit berubah, keras kepala, dan bawel. Kenyataannya tidak semua lansia bersifat dan berperilaku demikian. Sebagian tetap segar, berpandangan ke depan, inovatif, serta kreatif.

2.6.3. Mitos berpenyakitan

Lansia dipandang sebagai masa degeneratif biologis yang disertai oleh berbagai penderitaan akibat berbagai proses penyakit. Kenyataannya memang proses penuaan disertai dengan menurunnya daya tahan tubuh serta metabolisme, sehingga rawan terhadap penyakit, tetapi masa sekarang banyak penyakit yang dapat dikontrol dan diobati.

2.6.4. Mitos senilitas

Usia lanjut dipandang sebagai masa demensia pikun yang disebabkan oleh kerusakan bagian tertentu dari otak. Kenyataannya tidak semua lansia