2. Lahirnya Register 40
Di daerah Tapanuli Selatan ada kawasan hutan Padang Lawas yang telah ditetapkan oleh Government Besluit Nomor 50, yang ditetapkan sebagai kawasan
hutan kayu liar dan harus dipertahankan sebagai hutan dan di Padang Sidempuan ada 2 dua wilayah Afdeling dan meliputi 18 delapan belas kompleks hutan dan salah
satunya adalah hutan Padang Lawas dan kompleks hutan Padang Lawas di dalam GB 50 dijelaskan sebagai berikut :
Hutan dan daerah-daerah dikenal dengan nama-nama Torsigalagala, Padang Hutan batu, Adiansibolak, Adiansipangsikolung, Adianaekhorsik,Tinjoanpangulubalang,
Doloklubuloncat, Torsihornop,
Pintupadang, Rimbusibodak,
Rimbukumu, Rimbogaringging dan Rimbomanato terletak dalam daerah-daerah Luhat
Simangambat, Binanga dan Unterudang, Aeknabara, Janjilobi Ujingjilok dan Hutarajatinggi, Ujung Batu, berbatasan : di sebelah utara : dengan hutan-hutan,
ladang-ladang pertanian dan pengembalaan; di sebelah Timur : dengan Daerah Pemerintahan Gubernur Daerah Tingkat 1 Pantai Timur Sumatera ; di sebelah
selatan : dengan hutan-hutan, ladang-ladang pertanian dan pengembalaan luhat-luhat Kutarajatinggi, Ujungjilok, Janjilobi dan Aeknabara ; di sebelah Barat : dengan hutan-
hutan, ladang-ladang pertanian dan pengembalaan luhat-luhat Aeknabara, Binanga, Unterudang dan Simangambat.
Kawasan hutan Padang Lawas diatur dalam GB. 50 yaitu kompleks Hutan Padang Lawas tertanggal 25 Juni 1924 masih berlaku sampai sekarang. Bahwa pernah
ada perubahan kawasan hutan sejak adanya GB. 50 tahun 1924, sekitar tahun 1981 ada penyerahan tanah masyarakat sebanyak 3 tiga tahap, yang pertama adalah
Berita Acara Penyerahan Tanah seluas 12.000 Ha, tanggal 20 Mei 1981, yang kedua ; Berita Acara Penyerahan Tanah pada tanggal 26 Mei 1981, seluas 10.000 Ha dan
Universitas Sumatera Utara
penyerahan tanah yang ketiga pada tanggal 06 Juni 1981 seluas 8.000 Ha. Status dari areal Padang Lawas berdasarkan Undang-undang Nomor 41 tahun 1999 areal Padang
Lawas merupakan hutan tetap, fungsi hutan tetap sebagai hutan produksi dimana hutan yang mempunyai fungsi utama memproduksi hasil hutan
Pada tanggal 06 Juli 1978 ada Berita Acara Tata Batas yang dimulai dari Aek Sigalagala dan di Pasang Pal B Nomor 1 sampai Pal B Nomor 468, kemudian tanggal
17 Nopember 1978 ada Berita Acara Tata Batas yang dimulai dari Pal B Nomor 468 sampai Pal B 605, kemudian 24 Mei 1980 ada Berita Acara Tata Batas yang dimulai
dari Pal B 605 sampai Pal B 733 dan pada tanggal 20 April 1981 ada Berita Acara Tata Batas dimulai dari Pal B Nomor 733 sampai Pal B Nomor 868.
Kawasan hutan Register 40 memiliki luas keseluruhan 178.508 Ha dimana 90 dari luasan tersebut sudah menjadi hamparan hijau perkebunan kelapa sawit yang
dikelola oleh 43 perusahaan , yayasan, PMA, PMDN, perorangan, masyarakat. Versi Menteri Kehutanan Register 40 kawasan hutan dan berdasarkan Perda Tapsel No.14
kawasan ini adalah kawasan perkebunan. Versi Dinas Kehutanan Sumatera Utara bahwa luas yang telah menjadi
perkebunan kelapa sawit 167.585 Ha terdiri izin Menhut untuk 8 perusahaan seluas 75.885 Ha, izin lokasi dari Bupati Tapsel kepada 7 perusahaan seluas 31.200 Ha, izin
lokasi dari BPN Tapsel kepada Koperasi Serba Guna seluas 4.000 Ha. Selanjutnya perusahaan, koperasi, perorangan yang merambah ada 5 lima kelompok tanpa
mendapat HGU, izin pelepasan dari Dephut dan izin lokasi dari Bupati Tapsel seluas 56.500 Ha.
Versi Data BPN Sumut bahwa luas yang telah menjadi perkebunan kelapa sawit 154.554,15 Ha di dalamnya terdapat 8.194 sertifikat terdiri izin Menhut 1
perusahaan dan transmigrasi seluas 17.000 Ha, HGU oleh BPN Pusat untuk 4 empat
Universitas Sumatera Utara
perusahaan seluas 32.954,15 Ha. Izin lokasi oleh Bupati Tapsel 8 perusahaan seluas 55.000 Ha, izin lokasi BPN Tapsel 2 Perusahaan seluas 6.400 Ha kemudian seluas
42.700 Ha belum ada izin. Versi data Pemkab Tapsel bahwa luas Register 40 yang telah menjadi
perkebunan kelapa sawit adalah 259.489,881 Ha. Sampai saat ini Register 40 belum ditata batas.
Adapun nama-nama perusahaan perkebunan yang berada di kawasan hutan Register 40 Padang Lawas kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2006.
43
No Nama Perusahaan
Luas Ha
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 14
15 16
17 18
19 20
21 22
23 24
25 26
27 28
PT. Hexa Setia Sawita PT. Sumber Sawit Makmur
PT. Damai Nusa Sekawan PT. Agro Mitra Karya Sejahtera
PT. First Mujur Plantation dan Industri PT. Wonorejo Perdana
PT. Austindo PT. Eka Pendawa Sakti PT. Barumun Raya Padang Langkat
PT. Sinarlika Portibi Jaya Plantation PT. Mazuma Agro Indonesia
PT. Karya Agung Sawita PT. Perkebunan Nusantara II
PT. Sibuah Raya PT. Perkebunan Nusantara IV
PT. Tiga Saudara Makmur PT. Victorindo Alam Lestari
PT. Permata Hijau Sawit PT. Sejahtera Utama
PT. Jati Murni Pratama PT. Sati Raja Naga
PT. Sihapas Indah PT. Sikorang Saut Sejahtera
PT. Subur Langgeng PT. Adiya Kurnia Eri Rangkuti
PT. Parma PT. Barumun Sari Palma Andi T
PT. Barumun Sari Palma PT. Sumber Huta Baru Makmur
1.176 Ha 2.072 Ha
2.384 Ha 11.642,86 Ha 9.900, 37 Ha
15.000 9.692
6.000 Ha 238 Ha 5000 Ha 2.372,97 Ha
1.679, 12 Ha 2.797,46 ha 9.468,97 Ha
14.374, 86 Ha 4.000 Ha
1.750 Ha 7.294, 20 Ha
192,55 Ha 3.000 Ha
6.028 Ha 617 Ha
4.100 Ha 2.750 Ha
5.000 Ha 3.000 Ha
4.500 Ha 125, 54 Ha
- 30,01 Ha
112,01 Ha 288,03 Ha
Universitas Sumatera Utara
29 30
31 32
33 34
35 36
37 38
39 40
41 42
43 CV. Arkami Perkasa
CV. Matahari CV. National
M.Said Ginting cs Ir Aspan Mawardi Hasibuan
UD. Lian Fill KUD Tani Mukti
KUD Mekar Mulya Koperasi Sinar Maduma
KUD Langkimat Koperasi Parsub
PT. Torganda KUD Bukit Harapan PT. Rezeki Alam Semesta
Ir Taufik Ruli Sinulingga cs Kebun Imbalo Sakti Nasution dkk
390,93 Ha 300 Ha
225 Ha 150 Ha
150 Ha 150 Ha
736,54 Ha 479,16 Ha
1.765 Ha -
- 47.000 Ha
1500 Ha 103,10 Ha
51,164 Ha
Data diambil dari Dinas Perkebunan kabupaten Tapanuli Selatan Luas Register 40 Padang Lawas 178.508 Ha. Dari luasan ini 90 telah
menjadi perkebunan kelapa sawit dengan usia tanam 2 tahun sampai 10 tahun yang diusahai oleh 43 Perusahaan seperti daftar diatas.
Sampai tahun 1970 Register 40 ini masih hutan perawan, lalu sejak tahun 1970 sampai dengan 1990 selama 20 tahun digarap oleh 5 lima pemegang Hak
Pengelolaan Hutan HPH. Setelah berakhir masa HPH kawasan ini gundul dan tidak dirawat oleh pihak Kehutanan sehingga sejak tahun 1995 digarap oleh 43 perusahaan,
yayasan, koperasi, perorangan, dan masyarakat.
44
Diketahui Register 40 ada datanya, baik berupa Grand Besluit, peta kawasan hutan dari Menteri Kehutanan dan luasnya 178.000 Ha disebut Hutan Padang Lawas.
Ada perbedaan luas hutan Register 40 yang terdapat dalam peta yang di jaman Belanda dengan peta sekarang, lebih luas sekarang. Dengan adanya perubahan luas
kawasan hutan, penentuan batasnya harus dilakukan peninjauan ke lokasi kembali. Bila ada anggota masyarakat ingin membuka hutan, untuk kebun kelapa sawit,
seharusnya minta ijin dari Departemen Kehutanan. Di daerah Tapanuli Selatan,
44
Keterangan Saksi Ir. Saulian Sabbih sebagai Kepala Dinas Perkebunan Kab. Tapsel pada waktu persidangan perkara pidana D.L Sitorus
Universitas Sumatera Utara
banyak terdapat tanah adat atau tanah ulayat, tetapi sesuai dengan Peraturan Menteri Agraria tahun 1999, disebutkan bahwa untuk tanah adatulayat harus ada pengesahan
dari Pemerintah Daerah setempat tentang tanah adat tersebut.
45
3. Perjanjian Kerjasama Tokoh-tokoh Adat eks Dewan Negeri Luhat