pengambilan keputusan yang tidak sangat terikat oleh hukum. Di dalam penegakkan hukum diskersi sangat penting, oleh karena :
a. tidak ada perundang-undangan yang sedemikian lengkapnya sehingga
dapat mengatur semua prilaku manusia b.
adanya kelambatan-kelambatan untuk menyesuaikan perundang-undangan dengan perkembangan-perkembangan dalam masyarakat, sehingga
menimbulkan ketidakpastian. c.
Kurangnya biaya untuk menerapkan perundang-undangan sebagaimana dikehendaki oleh pembentuk undang-undang.
55
C. Faktor Budaya Hukum Masyarakat
Masyarakat adat adalah komunitas yang mengelola dan memanfaatkan tanah dan sumber daya alam di berbagai wilayah di Indonesia secara turun-temurun dalam
rentang waktu yang panjang, bahkan diawali jauh sebelum terbentuknya negara kolonial dan nasional. Oleh karena itu pranata hukum dan praktek pengelolaan dan
pemanfaatan sumber daya alam itu telah membentuk tradisi yang melekat kuat dalam keseluruhan sistem sosial budayanya. Dengan berbagai alasan masyarakat adat
memiliki peranan penting dalam mewujudkan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan, demokratis, dan menghormati hak asasi manusia.
Masyarakat adat memiliki kepentingan besar pada kelestarian sumber daya alam yang merupakan potensi mengelola sumber daya alam secara lestari dan
bertanggungjawab yang didukung oleh lembaga-lembaga adat untuk membangun kemandirian rakyat untuk mengelola sumber daya alam secara tertib dilingkungan
55
Soerjono Soekanto.. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penegakkan Hukum, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1983, Halaman 14-15
Universitas Sumatera Utara
dimana sumber daya alam ada yang mendahului kehadiran negara dan peraturan perundang-undangan menjadikan hak mereka dan mengembangkan kehidupan.
Data resmi yang dikeluarkan pemerintah tentang jumlah masyarakat adat Indonesia belum ada. Sejalan belum adanya kesepakatan tentang kriteria masyarakat
adat dapat digunakan dengan mengacu pada kriteria komunitas adat terpencil yang telah terdata oleh Departemen Sosial adalah 229.479 kepala keluarga yang berada di
2.658 lokasi yang tersebar di 246 kabupaten, 352 kecamatan, 2073 desa dengan populasi mencapai 50 sampai 70 juta orang. Dengan data tersebut bahwa masyarakat
adat adalah komunitas dengan populasi yang cukup signifikan untuk mendorong terwujudnya pengelolaan sumber daya alam secara lestari jika ada pengaturan yang
tepat untuk melindungi mereka.
56
56
Data dikutip dari Rajab-Kat 2009, Komunitas Adat Terpencil dalam Data. http:www.depsos.go.idmodules.php?name=newsfile=article2sid=1377php?name-newsfile
diakses 18-7-2010
Universitas Sumatera Utara
BAB IV PERLINDUNGAN HUKUM HAK ATAS TANAH MASYARAKAT
ADAT YANG BERADA DALAM REGISTER 40 PASCA PUTUSAN PERKARA PIDANA NO. 2642 KPID 2006 AN.
TERPIDANA D.L SITORUS
A. Hak Ulayat