penetrasi cahaya secara mencolok. Selanjutnya hal ini akan menurunkan fotosintesis dan tumbuhan bentik yang mengakibatkan turunnya produktivitas.
7. Oksigen O
2
Masuknya air tawar dan air laut secara teratur kedalam estuaria bersama dengan pendangkalan, pengadukan, dan pencampuran air dingin biasanya akan
mencukupi persediaan oksigen di dalam estuaria. Karena kelarutan oksigen dalam air berkurang dengan naiknya suhu dan salinitas, maka jumlah oksigen dalam air
akan bervariasi sesuai dengan variasi parameter tersebut di atas. 8. Penyimpanan Zat Hara
Peranan estuaria sebagai penyimpan zat hara sangat besar. Pohon mangrove dan lamun serta ganggang lainya dapat mengkonversi zat hara dan menyimpannya
sebagai bahan organik yang akan digunakan kemudian oleh organisme hewani.
2.1.3 Biota Estuaria
1. Komposisi Fauna
Di perairan estuaria terdapat 3 komponen fauna yaitu: fauna laut, fauna air tawar dan fauna payau. Komponen fauna yang terbesar adalah fauna air laut yaitu
hewan stenohaline yang terbatas kemampuannya dalam mentolelir perubahan salinitas umumnya
≥ 30
00
dan hewan euryhaline yang mempunyai kemampuan untuk mentolerir berbagai perubahan atau penurunan salinitas di bawah 30
00
. Jumlah spesies organisme yang mendiami estuaria jauh lebih sedikit jika
dibandingkan dengan organisme yang hidup di perairan tawar dan laut. Hal ini disebabkan oleh fluktuasi kondisi lingkungan, sehingga hanya spesies yang
memiliki kekhususan fisiologi yang mampu bertahan hidup di estuari
Universitas Sumatera Utara
2. Komponen Flora
Selain miskin dengan jumlah fauna estuaria juga miskin dengan flora. Keruhnya perairan estuaria menyebabkan hanya tumbuhan yang mencuat yang
dapat tumbuh mendominasi, mungkin terdapat padang rumput laut Zosfera thalassia, Cymodocea selain di tumbuhi oleh alga hijau dari Genera Ulva,
Entheromorpha dan Chadophora. Estuaria berperan sebagai perangkap nutrien nutrient trap yang mengakibatkan semua unsur-unsur esensial dapat didaur ulang
oleh bermacam kerang, cacing dan oleh detritus atau bekteri secara berkesinambungan sehingga terwujud produktivitas primer yang tinggi.
1. Plankton Estuaria
Plankton estuaria miskin dalam jumlah spesies. Hal ini di sebabkan oleh kekeruhan yang tinggi dan cepatnya penggelontoran. Menurut Barner, 1974
dalam Dianthani, 2003, jumlah spesies pada umumnya jauh lebih sedikit daripada yang mendiami habitat air tawar atau air laut didekatnya. Fitoplankton
yang dominan di estuaria yaitu Genera Diatom Skeletonema sp, Asterionella sp, Chaetoceros sp, Nitzchia sp, Thalassiionema sp, dan Melosira sp dan
dinoflagellata yang melimpah di estuaria Gymnodinium sp, Gonyaulax sp, Peridinium sp dan Ceratium sp. Zooplankton estuaria yang khas yaitu Genera
Kopepoda Eurytemora sp, Acartia sp, Pseudodiaptomus sp dan Centropages sp, Misid Neomysis sp, Praunus sp, dan Mesopodopsir sp dan Amfipoda
Gammarus sp.
2.2. Plankton dan Pembagiannya