Plankton dan Pembagiannya Ekologi Plankton

2. Komponen Flora Selain miskin dengan jumlah fauna estuaria juga miskin dengan flora. Keruhnya perairan estuaria menyebabkan hanya tumbuhan yang mencuat yang dapat tumbuh mendominasi, mungkin terdapat padang rumput laut Zosfera thalassia, Cymodocea selain di tumbuhi oleh alga hijau dari Genera Ulva, Entheromorpha dan Chadophora. Estuaria berperan sebagai perangkap nutrien nutrient trap yang mengakibatkan semua unsur-unsur esensial dapat didaur ulang oleh bermacam kerang, cacing dan oleh detritus atau bekteri secara berkesinambungan sehingga terwujud produktivitas primer yang tinggi. 1. Plankton Estuaria Plankton estuaria miskin dalam jumlah spesies. Hal ini di sebabkan oleh kekeruhan yang tinggi dan cepatnya penggelontoran. Menurut Barner, 1974 dalam Dianthani, 2003, jumlah spesies pada umumnya jauh lebih sedikit daripada yang mendiami habitat air tawar atau air laut didekatnya. Fitoplankton yang dominan di estuaria yaitu Genera Diatom Skeletonema sp, Asterionella sp, Chaetoceros sp, Nitzchia sp, Thalassiionema sp, dan Melosira sp dan dinoflagellata yang melimpah di estuaria Gymnodinium sp, Gonyaulax sp, Peridinium sp dan Ceratium sp. Zooplankton estuaria yang khas yaitu Genera Kopepoda Eurytemora sp, Acartia sp, Pseudodiaptomus sp dan Centropages sp, Misid Neomysis sp, Praunus sp, dan Mesopodopsir sp dan Amfipoda Gammarus sp.

2.2. Plankton dan Pembagiannya

Plakton adalah organisme yang terapung atau melayang-layang di dalam air tubuhnya umumnya berukuran relatif kecil, mempunyai daya gerak relatif pasif Universitas Sumatera Utara sehingga distribusinya sangat dipengaruhi oleh daya gerak air seperti arus dan lainnya Suin, 2002. Secara umum plankton dibedakan menjadi 2 jenis yaitu: fitoplankton yaitu plankton tumbuhan dan zooplankton yaitu plankton hewan. Menurut Arinardi 1995 secara umum plankton dapat dikelompokkan berdasarkan ukuran dan contoh biotanya seperti tertera pada Tabel 2.1 berikut ini: Tabel 2.1. Pengelompokan Plankton Berdasarkan Ukuran dan Contoh Biotaya Kelompok Ukuran Biota umum A. Plankton 1. Ultranoplankton 2. Nanoplakton 3. Mikroplankton 2 µm 2-20 µm 2-200µm Bakteri Fungi, Flagellata dan Diatomae kecil Pitoplankon, Foraminifera, Ciliata, dan Rotifera B. Plankton Net 1 Mesoplankton 2 Mikroplankton 3 Makroplankton 4 Megaplankron 0,2-2 mm 2-20 mm 20-200 mm 200 mm Copepoda, Cadocera Cephalopoda, Enphasid Copepoda Cyanea, Schiphozoa

2.3. Ekologi Plankton

Kehadiran fitoplankton di ekosistem perairan sangat penting, karena fungsinya sebagai produsen primer dalam perairan atau karena kemampuan dalam mensintesis senyawa organik dari senyawa anorganik melalui proses fotosintesis Heddy dan Kurniati, 1996. Dalam ekosistem air, proses fotosintesis dilakukan oleh fitoplankton bersama dengan tumbuhan air lainnya disebut sebagai produktivitas primer. Fitoplankton hidup terutama pada lapisan perairan yang mendapat cahaya matahari yang dibutuhkan untuk melakukan proses fotosintesis. Universitas Sumatera Utara Faktor lingkungan yang mempengaruhi kepadatan fitoplankton di suatu perairan lentik adalah kecepatan arus air. Selain itu kekeruhan air juga sangat mempengaruhi keberadaan fitoplankton. Kelompok fitoplankton yang mendominasi perairan tawar umumnya terdiri dari diatom dan ganggang hijau serta dari kelompok ganggang biru. Pada perairan yang tercemar, seperti di sungai Daplim George, Amerika Serikat, fitoplankton yang dominan adalah fitoflagellata dan ganggang biru, selanjutnya pada daerah hilir banyak di temukan ganggang biru dan diatom Marshall, 1985. Kepadatan fitoplankton dapat dipengaruhi oleh musim, terjadi fluktuasi kepadatan fitoplankton yang bervariasi antara musim panas dan musim dingin. Kelompok zooplankton yang terdapat pada ekosistem perairan adalah dari jenis CrustaceaeCopepoda dan Cladocera, serta Rotifera. Kepadatan zooplankton di suatu daerah lentik jauh lebih sedikit dibandingkan dengan fitoplankton. Sebagian besar zooplankton menggantungkan sumber nutrisinya pada materi organik, baik berupa fitoplankton maupun detritus. Berhubung karena bentuk dan ukuran tubuh yang bervariasi maka terdapat berbagai tipe makanan zooplankton dalam memanfaatkan materi.

2.4. Plankton Sebagai Bioindikator