BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ekosistem Estuaria
Estuaria adalah suatu perairan semi tertutup yang berada di bagian hilir sungai dan masih berhubungan dengan laut, sehingga memungkinkan terjadinya
percampuran antara air tawar dan air laut Dahuri, 2004; Efrieldi, 1999. Atau merupakan daerah pertemuan massa air asin dan air tawar, yang secara periodik
berubah-ubah karena adanya percampuran. Percampuran ini menyebabkan zona lingkungan dikawasan muara sungai sangat labil. Walaupun demikian kawasan ini
merupakan daerah yang sangat produktif karena input nutrient dari daratan yang dibawa oleh aliran sungai Thoha, 2007.
2.1.1 Tipe Estuaria
Berdasarkan pada sirkulasi air dan stratifikasi airnya estuaria terbagi atas 3 tipe yaitu:
1. Estuaria berstratifikasi sempurnanyata atau estuaria baji garam, cirinya adanya
batasan yang jelas antara air tawar dan air lautasin. Air tawar dari sungai merupakan lapisan atas dan air laut menjadi lapisan bawah. Terjadinya perubahan
salinitas dengan cepat dari arah permukaan ke dasar. Estuaria ditemukan didaerah- daerah dimana aliran air tawar dan sebagian besar lebih dominan daripada intrusi
air laut yang dipengaruhi oleh pasang surut, contoh: muara Missisipi, Amerika.
Universitas Sumatera Utara
2. Estuaria berstratifikasi sebagianparsial paling umum di jumpai. Aliran air
tawar dari sungai seimbang dengan air laut yang masuk melalui air pasang. Percampuran air dapat terjadi karena adanya turbulensi yang berlangsung secara
berkala oleh pasang surut, contoh: Teluk Chesapeaks, Amerika. 3.
Estuaria campuran sempurna atau estuaria homogen vertikal. Dijumpai di lokasi-lokasi dimana arus pasang surut sangat dominan dan kuat, sehingga air
estuaria tercampur dan tidak terdapat stratifikasi.
2.1.2 Sifat Fisik Estuaria
Beberapa sifat fisik penting estuaria antara lain : 1. Salinitas
Estuaria memiliki peralihan gradien salinitas yang bervariasi, terutama tergantung pada permukaan air tawar dari sungai dan air laut melalui pasang surut.
Variasi ini menciptakan kondisi yang menekan bagi organisme, tetapi mendukung kehidupan biota yang padat dan juga menyangkal predator dari laut yang pada
umumnya tidak menyukai perairan dengan salinitas yang rendah. 2. Substrat
Sebagian besar estuaria didominasi oleh substrat berlumpur yang berasal dari sedimen yang dibawa melalui air tawar sungai dan air laut. Sebagian besar
partikel lumpur estuaria bersifat organik, bahkan organik ini menjadi cadangan makanan yang penting bagi organisme estuaria Efrieldi, 1999.
Universitas Sumatera Utara
3. Suhu Suhu air di estuaria lebih bervariasi daripada diperairan pantai didekatnya.
Hal ini terjadi karena di estuaria volume air lebih kecil, sedangkan luas permukaan lebih besar. Dengan demikian pada kondisi atmosfer yang ada, air
estuaria lebih cepat panas dan lebih cepat dingin. Penyebab lain terjadinya variasi ini ialah masuknya air tawar dari sungai. Air tawar di sungai lebih dipengaruhi
oleh perubahan suhu musiman daripada air laut. Suhu estuaria lebih rendah pada musim dingin dan lebih tinggi pada musim panas daripada perairan pantai
sekitarnya Dianthani, 2003; Thoha, 2003. 4. Pasang surut
Arus pasang-surut berperan penting sebagai pengangkut zat hara dan plankton. Disamping itu arus pasang-surut juga berperan untuk mengencerkan dan
menggelontorkan limbah yang sampai ke estuaria. 5. Sirkulasi air
Selang waktu mengalirnya air dari sungai kedalam estuaria dan masuknya air laut melalui arus pasang-surut menciptakan suatu gerakan dan bermanfaat bagi
biota estuaria, khususnya plankton yang hidup tersuspensi dalam air. 6. Kekeruhan air
Karena besarnya jumlah partikel tersuspensi dalam perairan estuaria, air menjadi sangat keruh, kekeruhan tertinggi terjadi pada saat aliran sungai
maksimum. Kekeruhan minimum di dekat mulut estuaria dan makin meningkat ke arah pedalaman atau hulu. Pengaruh ekologi dari kekeruhan adalah penurunan
Universitas Sumatera Utara
penetrasi cahaya secara mencolok. Selanjutnya hal ini akan menurunkan fotosintesis dan tumbuhan bentik yang mengakibatkan turunnya produktivitas.
7. Oksigen O
2
Masuknya air tawar dan air laut secara teratur kedalam estuaria bersama dengan pendangkalan, pengadukan, dan pencampuran air dingin biasanya akan
mencukupi persediaan oksigen di dalam estuaria. Karena kelarutan oksigen dalam air berkurang dengan naiknya suhu dan salinitas, maka jumlah oksigen dalam air
akan bervariasi sesuai dengan variasi parameter tersebut di atas. 8. Penyimpanan Zat Hara
Peranan estuaria sebagai penyimpan zat hara sangat besar. Pohon mangrove dan lamun serta ganggang lainya dapat mengkonversi zat hara dan menyimpannya
sebagai bahan organik yang akan digunakan kemudian oleh organisme hewani.
2.1.3 Biota Estuaria