sebanyak 5 kali. Sampel plankton dibawa ke Laboratorium Ekologi Departemen Biologi FMIPA USU Medan untuk diidentifikasi dengan mengacu pada buku
identifikasi Edmondson 1963, Bold dan Wynee 1985, Pennak 1978, Streble dan Kranter 1988. Uji faktor fisika-kimia perairan dilakukan di Laboratorium
Puslit LP USU Medan.
3.5 Pengukuran Faktor Fisika-Kimia
Pengamatan dan pengukuran faktor fisika-kimia perairan dilakukan pada lokasi sampling yang telah ditentukan dengan metode Purposive Random
Sampling dengan mempertimbangkan perbedaan kondisi ekologis pada setiap lokasi pengamatan serta perbedaan aktivitas masyarakat di sekitar kawasan.
Pengambilan sampel dilakukan di 3 lokasi yang telah ditentukan, pada 3 titik kedalaman yaitu: 0 m permukaan, batas penetrasi cahaya, dan di bawah
batas penetrasi cahaya, dilakukan 3 kali ulangan. Sampel air yang telah diperoleh dikelompokkan berdasarkan lokasi, dan kedalaman yang sama. Suhu, penetrasi
cahaya, intensitas cahaya, oksigen terlarut, pH, DO, dan salinitas diukur langsung di lapangan insitu pada saat pengambilan sampel, sedangkan TDS, TSS, BOD
5,
COD, NO
3,
PO
4,
dan kandungan organik substrat, sampelnya dibawa ke Laboratorium Kimia Pusat Penelitian Lingkungan USU Medan untuk dianalisis
lebih lanjut. Faktor fisika dan kimia perairan yang diteliti atau diukur pada penelitian ini
antara lain: 1.
Suhu
Universitas Sumatera Utara
Suhu air yang diukur yaitu suhu permukaan, suhu batas penetrasi cahaya dan suhu dibawa batas penetrasi cahaya dengan menggunakan alat ukur
Termometer air raksa. Alat ukur Termometer air raksa dicelupkan ke dalam sampel air yang diperoleh dari setiap kedalaman, pada alat akan terlihat angka
yang menunjukkan suhu. 2.
Penetrasi Cahaya Kecerahan Penetrasi cahaya diukur dengan menggunakan alat keping Sechii yang telah
diikat dengan seutas tali yang telah diberi skala. Keping Sechii ditenggelamkan kedalam badan perairan sampai batas keping Sechii tidak kelihatan, batas inilah
menjadi batas penetrasi cahaya. 3.
Intensitas Cahaya Intensitas cahaya diukur dengan menggunakan alat Lux Meter. Pengukuran
dilakukan dengan cara mengarahkan alat Lux Meter kearah sumber sinar, pada alat akan terlihat angka yang menunjukkan intensitas cahaya.
4. pH Derajat Keasaman
Derajat keasaman diukur dengan menggunakan alat pH Meter. Pengukuran pH dilakukan dengan cara mengambil sampel air dari permukaan dan kedalaman
dengan menggunakan lamnot, lalu kedalam sampel air dimasukkan pH Meter. 5.
Kandungan Organik Substrat Kandungan organik substrat diukur dengan menggunakan alat timbangan
elektronik disebut metode abu. Sampel berupa substrat dasar dihomogenkan, lalu
Universitas Sumatera Utara
ditimbang sebanyak 100 gram dan dipanaskan dalam oven pada suhu 45 Ԩ sampai
diperoleh berat substrat yang konstan. Kemudian subtrat dihaluskan dengan cara
menggerus dengan lumping, lalu dipanaskan dalam oven pada suhu 45 Ԩ selama 1
jam. Selanjutnya ditimbang sebanyak 25 gram dan dibakar dalam tungku
pembakar pada suhu 700 Ԩ selama 3,5 jam sampai dihasilkan substrat yang sudah
berupa abu. Kadar organik substrat ditentukan dengan menggunakan rumus: KO
= Dimana:
KO = Kadar organi substrat A = Berat konstan substrat
B = Berat abu 6.
Dissolved Oxygen DO
Universitas Sumatera Utara
Oksigen terlarut diukur dengan menggunakan alat ukur DO Meter. Sampel air diambil dari kedalaman badan air dan dimasukkan kedalam botol lalu
dilakukan pengukuran oksigen terlarut dengan cara memasukkan DO meter, pengukuran DO dilakukan dengan cara metode Winkler.
7. Biologi Chemical Ozygen Demand BOD
5
Kebutuhan oksigen biologi BOD
5
diukur dengan menggunakan metode Winkler atau dengan menggunakan DO Meter. Sampel yang diambil dari ke
dalaman badan air dimasukkan kedalam botol Winkler untuk diinkubasi selama 5
hari, pada suhu 20 Ԩ. Sebelum diinkubasi diukur terlebih dahulu DO nya yang
disebut DO awal. Kemudian diinkubasi selama 5 hari pada suhu 20 Ԩ lalu diukur
DO nya yang disebut DO akhir, BOD
5
diukur dengan cara mengurangkan DO awal dengan DO akhir.
Rumus : BOD
5
= DO awal - DO Akhir
1. Kejenuhan Oksigen
Kejenuhan oksigen dapat dihitung dengan menggunakan rumus
Universitas Sumatera Utara
Kejenuhan
=
Dimana : O
2U
= Nilai konsetrasi oksigen yang diukur ml diukur dengan metode Winkler
O
2t
= Nilai konsetrasi oksigen sebenarnya pada tabel sesuai dengan besarnya suhu.
2. Kandungan Nitrogen
Pengukuran kandungan nitrogen dilakukan dengan alat Spektrofotometer. Sampel air diambil sebanyak 5 ml, lalu ditetesi 1 ml NaCl, 5 ml H
2
SO
4
kadar 75 dan 4 tetes asam brucine sulfat sulfanik, akan terbentuk larutan baru.
Kemudian dipanaskan selama 25 menit, didinginkan, lalu diukur dengan Spektrofotometer pada
λ = 410 nm. 3.
Kandungan Fosfat Pengukuran kandungan fosfat dilakukan dengan alat Spektrofotometer.
Sampel air diambil sebanyak 5 ml, lalu ditetesi 1 ml amstrong reagen dan 1 ml asam ascorbik, akan terbentuk larutan baru. Kemudian dibiarkan selama 20 menit,
lalu diukur dengan Spektrofotometer λ = 880 nm.
4. Salinitas
Penentuan salinitas air dapat dilakukan dengan menggunakan alat Refrektometri. Sampel air yang diambil dari kedalaman badan air dengan
menggunakan pipet diteteskan 1 tetes kepermukaan lensa objek Refrektometer. Kemudian diamati akan terlihat nilai salinitas pada alat Refektometri yang
Universitas Sumatera Utara
dilengkapi dengan skala. Dengan menggunakan alat ini nilai salinitas air dapat diukur dengan mudah, cepat dan tepat.
Uraian yang lebih ringkas mengenai parameter fisika-kimia yang diukur pada penelitian dan alat ukur serta lokasinya disajikan pada Tabel 3.1 berikut ini :
Tabel 3.1. Parameter Fisika-Kimia, Satuan, Alat dan Tempat Pengukuran Paremeter Satuan
Metode Pengukuran Lokasi
Suhu C
Termometer air raksa Insitu TDS
mgl Skala 0-50
C Exsitu lab
kimia TSS
mgl Timbangan Elektronik
Exsitu lab kimia
Penetrasi cahaya cm
Keping Sechii Insitu
FISIKA
Intesitas cahaya Candela Lux meter
Insitu pH
- pH meter
Insitu DO
mgl Metode Winkler
Insitu BOD
5
mgl Metode
Winkler Insituexsitu
COD mgl
Metode Reflax Insituexsitu
PO
4
mgl Spektofotometri Exsitu lab
kimia NO
3
mgl Spektofotometri Exsitu lab
kimia KIMIA
Salinitas
00
Spektofotometri Exsitu lab
kimia Organik Substrat
Oven dan Tanur EExsitu lab
kimia
3.6 Identifikasi Plankton